Main Lepas, Kunci Kemenangan Hoki/Kobayashi atas Fajar/Rian

19 Juli 2019 20:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, ganda putra Jepang usai mengalahkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, ganda putra Jepang usai mengalahkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Situasi pelik dihadapi ganda putra Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, ketika melangsungkan laga perempat final Indonesia Open 2019, Jumat (19/7/2019).
ADVERTISEMENT
Pertama, mereka bukanlah pemain unggulan yang menjadi satu-satunya wakil Jepang di nomor ganda putra. Para ungggulan ‘Negeri Sakura’ seperti Takeshi Kamura/Keigo Sonoda dan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe sudah lebih dulu angkat koper.
Kedua, mereka harus menghadapi wakil Indonesia di depan publik Istora, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Kian terjal jalan yang mengadang mereka karena Fajar/Rian merupakan unggulan keenam turnamen.
Alih-alih kondisi tersebut menjadi beban buat Hoki/Kobayashi ketika bermain, mereka justru mengaku bermain lepas. Lewat pola pikir seperti itulah, Hoki/Kobayashi bisa memetik kemenangan dengan skor 21-19 dan 21-12.
“Kunci kemenangan kami adalah bermain lebih lepas, tidak ada beban sama sekali. Karena pada awalnya kami memang tidak diunggulan, kami tampil benar-benar tanpa beban. Walaupun kami menjadi satu-satunya wakil yang tersisa,” kata Hoki saat ditemui usai pertandingan.
ADVERTISEMENT
Ganda putra Indonesia Muhammad Rian Ardianto (kiri) dan Fajar Alfian berusaha mengembalikan kok ke ganda putra Jepang Takuro Hoki dan Yugo Kobayashi pada babak perempat final Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (19/7). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Tentu bukan hanya faktor internal yang membuat mereka bisa menumbangkan wakil ‘Merah Putih’. Mereka menilai permainan Fajar/Rian mengalami penurunan sehingga Hoki/Kobayashi punya kans untuk mengendalikan permainan.
“Menurut saya permainan mereka tidak sebaik biasanya, mereka juga sepertinya kurang berhati-hati dan terlalu terburu-buru. Mungkin karena ada tekanan menjadi tuan rumah juga,” ujar Kobayashi.
Keberhasilan menjejak semifinal Indonesia Open 2019 sendiri punya arti spesial buat Hoki/Kobayashi. Ini merupakan kali pertama bagi mereka bisa lolos ke empat besar turnamen BWF World Tour Super 1000.
Dengan status underdog yang kini tersemat kepada mereka, Hoki/Kobayashi bertekad untuk melangkahkan kaki mereka lebih jauh di Istora. Akan tetapi, untuk bisa mewujudkan itu, mereka harus lebih dulu melewati adangan wakil Indonesia lainnya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
ADVERTISEMENT
“Ini pertama kalinya kami masuk ke semifinal super 1000, awalnya kami tidak mempersiapkan apa-apa untuk sampai ke babak ini. Karena kami belum tahu apa yang harus dilakukan, kami akan berdiskusi dulu dengan pelatih,” tutur Hoki.
“Dari awal kami memang tidak berpikiran bisa masuk sampai ke semifinal, tapi dengan kemenangan ini kami berharap bisa melangkah lebih jauh lagi. Awalnya tidak mentargetkan masuk sampai ke semifinal karena saya tahu lawan-lawan lebih berat,” timpal Kobayashi.
“Dengan kemenangan ini saya merasa lebih percaya diri, di turnamen ini saya ingin mencapai lebih dari semifinal. Kalau bisa kami bisa mendapatkan gelar juara. Di laga selajutnya kami akan bermain dengan cara yang sama seperti sekarang,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT