'Marc Marquez yang Akan Tertekan di Repsol Honda, Bukan Jorge Lorenzo'

8 Januari 2019 20:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez. (Foto: Dok. Box Repsol Honda)
zoom-in-whitePerbesar
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez. (Foto: Dok. Box Repsol Honda)
ADVERTISEMENT
Repsol Honda dijamin akan menyedot semua perhatian penggemar MotoGP, komentator, media, dan publik pada Grand Prix (GP) 2019. Bagaimana tidak, dua juara dunia balap motor paling prestisius itu akan bergabung di Repsol Honda.
ADVERTISEMENT
Ada Marc Marquez, pebalap muda asal Spanyol yang sukses mengoleksi lima gelar juara dunia MotoGP sejak debut pada 2013. Marquez memenangi lima dari enam musimnya sejauh ini. Dan satu gelar yang terlepas, yakni pada 2015, dicuri oleh Jorge Lorenzo.
Ya, Marquez dan Lorenzo akan melakoni MotoGP 2019 sebagai rekan setim di Repsol Honda. Tim yang disebut itu bukan nama baru bagi Marquez, malah selalu menjadi timnya sejak debut pada 2013.
Bagi Lorenzo, hijrah ke Repsol Honda dari Ducati Corse bakal menjadi petualangan barunya bersama RC213V yang dibuat di pabrik Honda. Pabrikan asal Jepang itu dipilih setelah lebih dulu bekerja sama dengan Yamaha dan Ducati. Sejak debut pada 2008, tiga gelar direngkuh Lorenzo bersama Yamaha pada 2010, 2012, dan 2015.
ADVERTISEMENT
Dengan bergabung ke Repsol Honda dan memastikan diri menjadi rekan setim Marquez, sang pebalap terbaik saat ini, tak sedikit pihak yang menilai Lorenzo akan mendapat kesulitan. Namun, juara dunia 500cc, Wayne Rainey, punya komentar berbeda. Menurut Rainey, Marquez-lah yang akan tertekan di musim 2019.
Lorenzo memang harus beradaptasi dengan motor baru, tapi sang rider punya alasan untuk tidak mengalahkan Marquez yang masih menjadi andalan Tim Repsol Honda. Atau, fakta bahwa 2019 adalah musim debut Lorenzo di Honda bisa mengurangi ekspektasi untuk langsung tampil maksimal. "Lorenzo mudah ditebak. Dia mengendarai motornya dengan cara yang khas, mengambil risiko jelang garis finis. Jika Lorenzo bisa menekan Marquez, dan Marquez melakukan kesalahan, ini bagus untuk Lorenzo," ucap Rainey dilansir Motorsport, Selasa (8/1/2019).
ADVERTISEMENT
"Jadi tekanan lebih berat di Marquez karena Lorenzo berasal dari Ducati. Sementara Lorenzo, jika finis ketiga atau keempat, akan bilang masih beradaptasi dengan motor. Selanjutnya Lorenzo bisa dengan mudah menang jika dia serius," tambahnya.
Jorge Lorenzo dengan seragam barunya di Tim Repsol Honda. (Foto: (Dok. Honda Racing Corporation))
zoom-in-whitePerbesar
Jorge Lorenzo dengan seragam barunya di Tim Repsol Honda. (Foto: (Dok. Honda Racing Corporation))
Rainey pun berpesan agar Marquez bisa lebih berhati-hati di lintasan musim ini. Pebalap asal Spanyol itu harus menjalani operasi di bahu kiri akhir 2018 lalu. Dislokasi bahu kiri Marquez terjadi akibat beberapa insiden yang terjadi sepanjang GP 2018 dan disebut semakin parah sejak GP Valencia.
Operasi yang dipimpin Dokter Xavier Mir sendiri berlangsung sukses dan Marquez harus melakukan program rehabilitasi selama enam pekan sejak operasi. Yang pasti, Rainey berharap agar Marquez betah berada di RC213V nomor 93 andalannya alias tidak sering-sering lagi terjatuh.
ADVERTISEMENT
"Jika Marquez jatuh lebih dari 20 kali lagi tahun depan (2019), maka dia akan kalah. Keberuntungan tidak akan berpihak ketika Anda melakukan kesalahan seperti ini. Saat terjatuh dan tersungkur di rumput dari kecepatan 200 km per jam, Anda mungkin baik-baik saja di dua meter pertama. Namun, saat terjatuh di trek, apa pun bisa terjadi."
"Saya harap Marc Marquez bisa menemukan cara untuk lebih konsisten. Dia tidak boleh banyak terjatuh. Tidak baik untuk kesehatan jika dia selalu melakukan kesalahan itu (terjatuh)," ucap Rainey mengakhiri.