Maria Londa Sumbang Emas dari Lompat Jauh Putri

Atlet lompat jauh putri Indonesia, Maria Londa. (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Emas pertama kontingen Indonesia di test event berjuluk 'Invitation Tournament' cabang olahraga atletik disumbangkan oleh atlet lompat jauh putri, Maria Natalia Londa. Atlet kelahiran Denpasar ini mencatatkan lompatan terjauh 6,43 meter.

Maria berhasil merengkuh torehan terbaik usai mengalahkan dua atlet lompat jauh putri asal India, Neena Varakil dan Nayana James, dalam laga yang berlangsung pada Minggu (11/2/2018) di venue atletik Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Mengekor Maria dengan angka tipis, Neena mencatatkan lompatan sejauh 6,42 meter sebagai peraih perak. Di tempat ketiga dengan koleksi medali perunggu, Nayana harus puas menorehkan lompatan terbaiknya sejauh 6,16 meter.

Menyumbang emas pertama atletik bagi Indonesia dari nomor lompat jauh, Maria sendiri satu kali gagal dari enam percobaan lompatannya. Di lompatan pertama, Maria mencatat 6,30 meter, disusul lompatan kedua sejauh 6,21 meter.

Lompatan ketiga gagal, dan Maria menorehkan angka 6,15 meter di lompatan keempat. Percobaan kelima, ia melompat sejauh 6,24 meter. Di lompatan terakhir sekaligus catatan terbaik, Maria pun menorehkan 6,43 meter.

Sebagai atlet lompat jauh andalan Tanah Air, pada laga kali ini, Maria masih belum berhasil memecahkan rekornya sendiri, yakni 6,7 meter saat SEA Games 2015 di Singapura.

Secara terpisah, nomor lari 100 meter putra melakukan kualifikasi untuk final yang akan digelar di hari yang sama pada malam harinya. Hasilnya, tiga pelari 'Merah-Putih' lolos, yakni Lalu Muhammad Zohri, Yaspi Boby, dan I Dewa Made Mudiyasa.

Tampil di lintasan atletik round 1 heat 1, Zohri berhasil mencatatkan waktu 10,25 detik. Berlari di seri yang sama, Yaspi menorehkan catatan 10,42 detik. Sementara, di round 1 heat 2, Mudiyasa lolos dengan catatan waktu 10.52 detik.

Selain ketiga andalan Indonesia itu, lima pelari lain yang akan berlaga di final 100 meter pukul 19.35 WIB adalah Ng Ka Fung (Hong Kong), Jomar Udtohan (Filipina), Vinoj Suranjaya de Silva Muthumuni (Sri Lanka), Elakkiya Dasan Vadivelu Kannadasan (India), dan Jonathan Nyepa (Malaysia).