Marquez: Saya Sudah Menduga Akan Jadi Juara Dunia di Sini

Marquez jadi juara dunia di MotoGP Jepang 2018. (Foto: Toru Hanai/Reuters)

Twin Ring Motegi, Minggu (21/10/2018), Marc Marquez --dalam usianya yang masih relatif muda, 25 tahun-- merengkuh gelar juara dunianya yang kelima.

Penggambaran di atas rasanya sudah cukup untuk menunjukkan bahwa Marquez bukan sekadar pebalap bertalenta, tetapi juga superior. Untuk saat ini, dialah penguasa lintasan MotoGP. Bagaimana tidak, tiga gelar juara dunia ia sapu habis dalam tiga musim terakhir.

Andrea Dovizioso boleh saja menjadi penantang kuat pada musim balapan tahun ini. Namun, pebalap asal Italia itu tidak memiliki konsistensi sebagus Marquez.

Simak saja pencapaian Dovizioso musim ini. Ia memang berhasil naik podium tujuh kali dengan tiga di antaranya menjadi juara. Namun, terlalu sering Dovizioso kedodoran sendiri; di Argentina dia finis di posisi keenam, di Amerika Serikat ia finis di posisi kelima, lalu gagal finis di Spanyol, Prancis, dan Catalunya.

Teranyar, Dovizioso crash di MotoGP Jepang ketika balapan menyisakan dua putaran lagi. Pebalap asal Italia ini terjatuh ketika tengah membuntuti Marquez --dan membuat jalan Marquez makin lempang saja.

Bandingkan dengan Marquez, jarang betul dia finis di luar posisi tiga besar. Dalam 16 balapan yang sudah berlangsung musim ini, Marquez cuma punya dua catatan buruk, yakni finis ke-18 di Argentina dan ke-16 di Italia. Sisanya, ia selalu finis di tiga besar dengan delapan di antaranya naik di podium tertinggi.

Konsistensi Marquez menebal sejak MotoGP Aragon. Dari situ, ia selalu keluar sebagai juara seri hingga akhirnya menjadi juara dunia di Jepang.

"Sejak Aragon, saya sudah merasakannya. Saya sudah bisa menduga bahwa saya akan jadi juara dunia di sini (di Jepang, red)," ujar Marquez di Autosport.

"Namun, yang terpenting adalah, ketika kamu mendapatkan kesempatan besar, kamu tidak boleh melewatkannya."

Selamat, Marquez.