Marquez Tak Sabar Lakoni Balapan MotoGP di Indonesia

30 Oktober 2018 20:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebalap Repsol Honda Marc Marquez, saat jumpa fans di Senayan City, Selasa (30/10/2018). (Foto:  Karina Nur Shabrina/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pebalap Repsol Honda Marc Marquez, saat jumpa fans di Senayan City, Selasa (30/10/2018). (Foto: Karina Nur Shabrina/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
"Saya menunggu adanya sirkuit di Indonesia untuk balapan MotoGP," ujar pebalap andalan Repsol Honda, Marc Marquez. Pebalap yang sudah menyegel juara dunia MotoGP 2018 ini hadir di Senayan City, Jakarta, Selasa (30/10/2018) siang WIB.
ADVERTISEMENT
Bertemu para penggemar lokal, pebalap asal Spanyol itu lantas mengutarakan harapannya untuk bisa mengaspal di Indonesia. Bila ditanya di sirkuit mana, maka satu-satunya kans terbesar, juga yang pernah didatangi Marquez, adalah Sirkuit Internasional Sentul, Bogor.
April 2018 lalu, Direktur Sirkuit Sentul, Tinton Soeprapto, dan Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, sudah berdiskusi soal opsi Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP 2020. Investasi ke pengelola Sirkuit Sentul pun sudah dikucurkan. Harapannya, renovasi bisa rampung pada 2019 dan satu tahun setelahnya, para penggemar bisa melihat langsung Marquez beraksi di depan mata.
Tak hanya bicara soal harapannya untuk segera mengaspal di Indonesia, 'The Baby Alien' dalam sesi jumpa penggemar juga menceritakan persiapannya untuk melakoni balapan MotoGP musim depan. Apalagi, rekan setimnya bukan lagi Dani Pedrosa, tapi rider kawakan, Jorge Lorenzo.
ADVERTISEMENT
"Musim depan saya akan berjuang untuk juara lagi. Saat ini rival terberat adalah Ducati, mereka sangat cepat. Tentu akan sulit, ada rekan setim yang kuat juga, yakni Lorenzo," kata Marquez.
"Saya harus meningkatkan motor dan lebih termotivasi untuk juara lagi," imbuh pebalap berusia 25 tahun itu.
Di seri teranyar di Sirkuit Phillip Island, Grand Prix (GP) Australia, Marquez gagal finis karena RC213V andalannya diseruduk Johann Zarco (Tech 3). Meski balapan itu berakhir tanpa poin, Marquez tak ambil pusing.
"Antara saya dan Johann (ada jarak) jauh, tetapi saya tengah mengejar catatan waktu dan terlalu ke kiri. Saya tidak tahu Johann di sana (kiri), dia pun tidak bisa menyetop motornya. Yang penting kami berdua baik-baik saja, lupakan itu," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Marquez merayakan gelar juara MotoGP di Jepang. (Foto: Reuters/Toru Hanai)
zoom-in-whitePerbesar
Marquez merayakan gelar juara MotoGP di Jepang. (Foto: Reuters/Toru Hanai)
Terpisah, kumparanSPORT juga menemui manajer Marquez, Emilio Alzamora, yang ikut menemani sang pebalap di Senayan. Menurut Alzamora, gelar juara yang direbut di musim 2018 merupakan buah dari kerja sama tim.
"Musim ini sangat luar biasa, kami bisa menjadi juara. Tim bekerja dengan baik, tapi tentu juga karena kerja keras dari Marc (Marquez) sendiri. Kami juga belajar dari kesalahan dan bisa stabil musim ini," katanya.
Alzamora pun enggan mengomentari dampak kehadiran Lorenzo di Repsol Honda. Baginya, Marquez harus mewaspadai siapa pun, dan yang tak kalah penting, menghargai setiap pebalap di trek.
"Honda pasti memang ingin pebalap yang hebat. Untuk menjadi pebalap yang kuat, Anda butuh tim yang kuat. Masuknya Jorge (Lorenzo), saya rasa lebih membawa dampak positif ketimbang buruk. Marc juga baru berusia 25 tahun dan sudah mengoleksi tujuh gelar juara. Ke depan, yang terpenting adalah tampil sama seperti saat ini."
ADVERTISEMENT
"Semua sangat mungkin terjadi di dunia balap. Belajar dari kompetitor sangat penting. Semua pebalap sangat cepat, dan Marc harus menghormati pebalap lain," pungkas Alzamora.