Mau Sampai Kapan Petrucci Jadi Deputi Dovizioso?

4 Juli 2019 18:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Danilo Petrucci memeluk Andrea Dovizioso usai menang di GP Italia 2019. Foto: Dok. Ducati Motor
zoom-in-whitePerbesar
Danilo Petrucci memeluk Andrea Dovizioso usai menang di GP Italia 2019. Foto: Dok. Ducati Motor
ADVERTISEMENT
Roda kehidupan Danilo Petrucci berputar saat MotoGP 2019 digelar. Pebalap berusia 28 tahun ini ditunjuk Ducati untuk menggantikan Jorge Lorenzo yang hijrah ke Repsol Honda. Ini adalah kali pertama buat Petrucci menjadi pebalap tim pabrikan asal Italia itu.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Petrucci cuma sebatas mengisi slot pebalap tim satelitnya, Pramac Ducati, dari musim 2015-2018. Kendati kini sudah naik kelas dengan menggendarai motor pabrikan, peran Petrucci tak berganti.
Ia cuma deputi dari pebalap utama, Andrea Dovizioso, yang sudah menjadi andalan Ducati sejak 2013 dan pada dua musim terakhir muncul sebagai rival utama Marc Marquez dalam perburuan gelar juara dunia.
Maka muncul opini kalau Petrucci kerap diminta mengalah saat bersaing dengan Dovizioso. Teranyar, Sky Sports Italia mewartakan situasi ini terjadi di GP Belanda. Anggapan muncul karena Petrucci yang tengah bersaing meraih posisi empat dengan Dovizioso, terlihat memberikan jalan buat rekannya di putaran akhir.
Dovizioso akhirnya meraih posisi keempat, sementara Petrucci yang disalip Franco Morbidelli di tikungan terakhir kudu puas finis keenam. Hasil yang cukup disayangkan karena Petrucci tengah mengalami tren positif usai meraih podium di tiga seri sebelumnya--satu di antaranya adalah kemenangan GP Italia.
ADVERTISEMENT
Petrucci melayangkan bantahan. Menurutnya, musim ini fokus Ducati masih bersaing meraih gelar juara dengan Dovizioso. Sementara fokus Petrucci adalah tampil semaksimal mungkin untuk meraih perpanjangan kontrak.
“Saya harus selalu berhati-hati ketika berduel dengannya (Dovizioso). Jika saya ragu, saya tidak akan menyalip. Di putaran terakhir saya memang tidak mengantisipasi Morbidelli sehingga saya disalip,” kata Petrucci seperti dilansir Sky Sports Italia.
“Saat ini saya berada di situasi yang aneh karena menempati peringkat tiga klasemen. Belum lagi saya sebelumnya belum pernah mengendarai motor pabrikan. Fokus saya di sini hanya menang. Kami tak punya strategi apa pun, tujuan kami adalah meraih juara dunia dengan Dovizioso,” ucapnya.
Ekspresi Danilo Petrucci usai memenangi seri balapan MotoGP pertama dalam kariernya. Foto: REUTERS/Rafael Marrodan
Dovizioso memang masih menjadi pesaing terdekat Marquez, ia terpaut 44 poin dari The Baby Alien sebagai pemuncak klasemen. Akan tetapi, eksistensi Petrucci tak bisa diabaikan karena fakta menunjukkan bahwa Dovizioso cuma unggul 8 angka dari Petrucci di posisi tiga.
ADVERTISEMENT
Kans Petrucci melepas status deputi terbuka pada seri kesembilan di Jerman. Menilik hasil musim lalu, Petrucci yang masih menggunakan motor satelit saja mampu finis keempat, sedangkan Dovizioso ketujuh.
“Sachsenring mungkin bukan sirkuit ideal buat motor kami, tapi saya suka membalap di sana. Musim lalu saya menjadi pebalap Ducati terbaik dan cuma terpaut kurang dari satu detik dengan peraih podium ketiga,” ujarnya sebagaimana dikutip Speedweek.
“Saya sangat optimistis. Target kami adalah meraih podium. Jika kami bisa tampil konsisten, kami bisa menjaga jarak di klasemen (dengan Marquez),” tegas Petrucci.