Melihat Hafiz/Gloria sebagai Calon Suksesor Owi/Butet

17 Maret 2018 6:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hafiz/Gloria di perempat final All England 2018 (Foto: Bergas Agung/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hafiz/Gloria di perempat final All England 2018 (Foto: Bergas Agung/kumparan)
ADVERTISEMENT
Liliyana Natsir berecana pensiun sebagai pemain bulu tangkis pada awal 2019 nanti. Dia mengungkapkan hal tersebut usai kalah di babak kedua ajang All England 2018.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut pun membuat dunia bulu tangkis Indonesia ketar-ketir. Pemain yang karib disapa Butet itu sampai saat ini, bersama Tontowi Ahmad, masih menjadi andalan Indonesia di nomor ganda campuran. Keduanya saat ini masih menduduki peringkat kedua dunia di nomor tersebut.
Jika kelak Liliyana benar pensiun, Indonesia dalam hal ini Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI) jelas harus bergerak cepat menemukan pengganti dari juara Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu.
Ganda campuran adalah salah satu nomor pendulang banyak prestasi bagi Indonesia. Akan menjadi hal yang mengkhawatirkan bila sampai saat Butet pensiun, tak ada ganda campuran lain yang bisa diandalkan.
Lantas, menilik peta ganda campuran Indonesia saat ini, sebenarnya ada nama Praveen Jordan dan Debby Susanto yang kapasitasnya cukup mentereng. Mereka saat ini berada di peringkat enam dunia dan juga pernah memenangi beberapa gelar, termasuk All England.
ADVERTISEMENT
Namun, PBSI belakangan memilih memisahkan keduanya. Selain di All England 2018 saat mereka kembali 'rujuk', Praveen/Debby tak lagi berpasangan. Praveen lalu dipasangkan dengan Melati Daeva, sedangkan Debby berpasangan dengan Ricky Karandasuwadi.
Apabila Praveen/Debby tak lagi berpasangan, maka satu pasangan lain yang bisa diproyeksikan untuk menjadi pengganti Tontowi/Liliyana adalah Hafiz Faizal/Gloria Widjaja. Mereka memang masih ada di peringkat 47 dunia, tapi penampilan mereka perlahan-lahan menunjukkan peningkatan.
Teranyar, pada ajang All England 2018, Hafiz/Gloria mampu mencapai babak perempat final. Dan yang menarik, pada babak kedua, Hafiz/Gloria berhasil mengalahkan sekaligus menyingkirkan Tontowi/Liliyana. Kala itu, mereka menang tiga set dengan skor 18-21, 21-15, 30-29.
Mereka punya peluang untuk bisa lebih baik. Dan kepada kumparan serta beberapa media di Birmingham Arena, Hafiz/Gloria juga meyakini hal serupa. Keduanya berharap bisa terus memperbaiki performa, sehingga mampu mengikuti jejak sukses Tontowi/Liliyana.
ADVERTISEMENT
"Kami berusaha maksimal di setiap event, setiap turnamen. Mudah-mudahan saja kami bisa jadi penerus dari Owi dan Butet," buka Hafiz.
"Berharap sih pasti, ya, jadi penerus mereka. Cuma, di saat ada kesempatan, di situ kami harus bisa pergunain sebenernya. Dan dari kesempatan itu, kami bisa in nggak, bisa ambil nggak," tambah Gloria.
Hafiz dan Gloria di Indonesia Master (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hafiz dan Gloria di Indonesia Master (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Namun, untuk melangkah ke sana, keduanya memerlukan banyak kerja keras, pantang menyerah, dan memaksimalkan faktor-faktor penunjang lain di dalam serta luar lapangan. Mereka harus mengeluarkan seluruh kemampuan ketika berlaga atau bahkan saat latihan.
Hal-hal itulah yang membuat Tontowi/Liliyana berhasil menapak kesuksesan. Pasangan ini berhasil menjadi salah satu ganda campuran terbaik di dunia, setidaknya dalam tujuh sampai delapan tahun terakhir. Raihan yang memang membutuhkan proses yang tak sebentar.
ADVERTISEMENT
"Mereka tekun banget, ya. Setiap latihan, setiap program mereka habisin. Kami juga harusnya bisa. Kalau kami mau ngelebihin mereka, otomatis kami harus lebih dari itu. Setiap latihan usahain kami maksimal. Dari situ kami bisa jadi lebih baik," begitu ujar Hafiz.
Lantas, apakah Hafiz/Gloria bisa melakukan dan menggapainya? Mari kita nantikan.