Menang Mudah, Fitriani Melaju ke Babak Kedua

23 Agustus 2018 16:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Fitriani  (Foto: Antara/INASGOC/Hadi Abdullah)
zoom-in-whitePerbesar
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Fitriani (Foto: Antara/INASGOC/Hadi Abdullah)
ADVERTISEMENT
Pertandingan babak 32 besar bulu tangkis perorangan putri Asian Games 2018 milik Fitriani berakhir dengan manis. Melawan wakil Sri Lanka, Thilini Pramodika Hendahewa, di Istora GBK pada Kamis (23/8/2018), Fitriani berhasil mengemas kemenangan 21-6, 21-4.
ADVERTISEMENT
Gim pertama dilakoni Fitriani dengan meyakinkan. Hanya membutuhkan waktu 11 menit, ia sudah berhasil mengemas keunggulan 7-1. Permainan defensif Fitriani yang biasa terlihat di laga-laganya, tak muncul di pertandingan ini.
Pebulu tangkis berusia 19 tahun ini dengan berani melesakkan smes-smes kencang dari area belakang dengan arah bervariasi. Skema ini membuahkan hasil memuaskan. Lawannya itu sering kedapatan mati langkah menghadapi pola permainan Fitriani. Walau lawan sempat merebut tiga angka tambahan, keunggulan 11-3 tetap menjadi milik Fitiriani di interval gim pertama.
Selepas interval, Fitriani tetap tancap gas. Memanfaatkan footwork lawan yang cenderung lambat, ia melesakkan pukulan-pukulan ke sudut jauh. Skor pun berubah cepat menjadi 14-4.
Smes tajam Fitriani kembali muncul saat ia memimpin 16-6. Satu pukulan terukur yang mengarah ke sudut kanan lapangan lawan seolah dapat digapai. Namun, besarnya power membuat Hendahewa kehilangan angka karena terlambat mengambil shuttlecock. Tak hanya membukukan keunggulan 17-6, Fitriani juga berhasil menutup gim pertama dengan kemenangan 21-6.
ADVERTISEMENT
Tak serupa gim pertama, Hendahewa juga mulai berani tampil menekan di gim kedua. Dengan cepat, ia berhasil menyamakan kedudukan menjadi 3-3. Ia pun cukup piawai melakoni permainan reli panjang.
Serangan dikembalikan dengan pukulan-pukulan menyilang yang memaksa Fitriani untuk bergerak ke segala sudut lapangan. Hanya, satu smes keras Fitriani yang mengarah ke sisi lapangannya tak berhasil dibendung. Fitriani kembali memimpin 4-3.
Smes berbuah poin itu ibarat turning point bagi Fitriani untuk kembali mengambil alih permainan. Keunggulan 4-3 tak cuma digandakan menjadi 8-3, tapi juga menjadi 11-4. Jelinya pengamatan Fitriani terbukti saat kedudukan 12-4. Satu pukulan jauh dilepaskannya ke sudut kiri lapangan lawan. Hendahewa menyangka, shuttlecock akan jatuh di belakang garis. Namun, sangkaan tinggal sangkaan, karena shuttlecock itu jatuh sedikit di depan garis. Keunggulan 13-4 ada di tangan Fitriani.
ADVERTISEMENT
Jarak keunggulan yang jauh membikin Fitriani melakoni laga dengan begitu percaya diri. Tak hanya menggagas reli-reli panjang dengan pukulan menyilang, ia pun berani untuk memutus reli dengan satu smes kencang yang sebenarnya tidak mengarah ke area yang sulit buat dijangkau lawan.
Namun, skema serangan yang tak tertebak ditambah matinya permainan lawan membikin Fitriani kerap mendulang poin dengan permainan demikian. Dengan cepat, Fitriani mengubah match point 20-4 menjadi kemenangan 21-4.