news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mengintip Sabuk ONE Championship Dambaan Stefer Rahardian

12 April 2018 1:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stefer Rahardian vs Muhammad Imran (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Stefer Rahardian vs Muhammad Imran (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Agustus 2016 adalah momen bersejarah dalam karier Stefer Rahardian sebagai petarung. Pria yang menjalani masa remajanya di Jakarta Pusat ini melakoni debutnya di ring One Championship.
ADVERTISEMENT
Stefer hanya membutuhkan dua menit untuk membuat pertarungan berakhir. Dengan gerakan rear-naked choke, dia mengalahkan dua lawannya, Yotha Hutagalung dan Hendrick Wijaya, dalam turnamen kelas terbang dengan tajuk 'One Titles and Titans' tersebut.
Sejak itu, dominasi Stefer tidak terhenti. Dia merangkum rapor tak terkalahkan delapan kali beruntun di kelasnya. Korban terakhirnya adalah Muhammad Imran dari Pakistan dalam pertarungan di Jakarta, Januari 2018. Duel berlangsung tidak mudah dan pemenang ditentukan melalui keputusan juri.
Kemenangan teraktual sekaligus membuat Stefer bertahan di jalur menuju gelar juara dunia di kelasnya alias One Flyweight. Saat ini, sabuk itu masih berada di pundak petarung Brasil, Adriano Moraes.
Sabuk ONE Championship. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Sabuk ONE Championship. (Foto: Istimewa)
Seperti kelas lainnya, sabuk One Flyweight bertabur permata, bertatahkan perak, dan berlapis emas. Terlihat sepasang singa bermahkota tengah mengaum yang membingkai logo One Championship di bagian tengah. Ada pula bentuk mahkota di atasnya.
ADVERTISEMENT
Menarik melihat bagian gambar singa. Dua batu rubi berwarna merah diletakkan di bagian mata singa, sementara dua piringan tambahan di kedua sisinya menambah nilai sabuk buatan tangan tersebut. Sementara bagian tali sabuk menggunakan kulit alami nan tebal. Semua elemen melekat kuat berkat 10 kancing baja.
Sabuk dengan berat lebih dari tujuh kilogram itu akan menjadi milik Stefer apabila mengalahkan Adriano. Sebelum itu, ada syarat tidak mudah yang harus dipenuhinya: melawan petarung Pakistan, Himashu Kaushik, yang memiliki rekor 70-7.
Duel Stefer melawan Himashu bakal berlangsung di Jakarta, 12 Mei 2018 mendatang. Hanya dengan kemenangan, Stefer bisa mendekatkan diri ke sabuk dambaannya sekaligus mempertahankan rekor sempurnanya.