Menjaring Gamer Indonesia untuk Memassalkan Cabor eSports

20 Juli 2018 19:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung bermain game. (Foto: REUTERS / Mike Blake)
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung bermain game. (Foto: REUTERS / Mike Blake)
ADVERTISEMENT
Cabang olahraga eSports akan ikut meramaikan Asian Games 2018 Jakarta-Palembang yang tinggal satu bulan lagi bakal terhelat. Namun, status eSports sendiri masih sebagai cabang olahraga eksibisi.
ADVERTISEMENT
Federasi eSports Asia (AeSF) pun telah mengumumkan bakal ada enam game yang akan dipertandingkan dan tetap memperebutkan medali. Namun, perolehan medali ini tak akan masuk perhitungan medali kontingen.
Meski baru sekadar cabang eksibisi, hadirnya eSports di Asian Games menjadi sesuatu pembeda. Bahkan, pada Asian Games 2022 yang akan dihelat di China, eSports dikabarkan bakal menjadi salah satu cabang yang resmi dipertandingkan.
Hal ini tidak terlepas dari kerjasama yang dilakukan oleh Olympic Council of Asia dengan Alisports yang merupakan bagian dari perusahaan e-commerce Alibaba pada tahun lalu.
Perusahaan eSports asal Inggris Akan Gelar Kompetisi Game di Indonesia. (Foto: Aditia Nugraha/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan eSports asal Inggris Akan Gelar Kompetisi Game di Indonesia. (Foto: Aditia Nugraha/kumparan)
Adapun, sebelum eSports di Asian Games 2018 ini berlangsung, sebuah kompetisi antar-gamer Indonesia bakal dilangsungkan oleh perusahaan eSports asal Inggris, Ultimo Hombre, yang bekerja sama dengan AXIS pada 10-11 Agustus di The Hall, Senaya City, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Ajang ini dimaksudkan untuk mengumpulkan para gamer dari segala usia dan dari semua level. Dengan mengusung slogan 'Everyone Can Play, Anyone Can Win' (Semua bisa bermain, siapapun bisa menjadi pemenang), Ultimo Hombre AXIS Pyramid League menawarkan pengalaman terbaik bermain game untuk gamer pemula maupun pro gamer.
Meski pihak Ultimo Hombre mengaku hajat ini tak termasuk dari persiapan eSports yang akan dipertandingan pada Asian Games 2018, mereka berharap dengan kompetisi ini akan ada gamer-gamer potensial yang selama ini tak pernah mencicipi kejuaraan, bakal muncul ke permukaan.
Risti Brophy, selaku perwakilan Ultimo Hombre dari Indonesia, menyebut tujuan utama diadakannya kompetisi ini adalah menjadi jembatan bagi orang-orang yang menyukai game. Harapannya, ketika potensi mereka berbuah jadi prestasi, akan ada gamer Indonesia yang berprestasi juga di level internasional, termasuk salah satunya Asian Games.
ADVERTISEMENT
Gameplay game Dota 2. (Foto: Steam)
zoom-in-whitePerbesar
Gameplay game Dota 2. (Foto: Steam)
"Kami ingin menyebarkan kecintaan terhadap dunia gaming untuk semua orang, meski dia belum pernah mencoba. Bisa memberikan inspirasi kepada orang tua untuk mengarahkan hobi anak yang suka bermain game agar bisa menyalurkan hobinya dengan cara yang lebih tepat," kata Risti saat konferensi pers di McGettingan, Kuningan, Jakarta, Jumat (20/7).
"Terkait eSports di Asian Games, belum ada rencana kami terlibat dalam proses itu. Tapi kami memberikan platform yang tenang dan aman, semoga ini bisa menjadi jembatan bagi para pencinta game."
"Dalam perjalanan kami di Indonesia semoga bisa menemukan bakat-bakat yang layak dipertunjukkan di ajang internasional, tentu kami dengan senang hati akan berusaha sebisa mungkin untuk mewujudkannya," ujarnya menambahkan.
Senada dengan Risti, C.O.O Ultimo Hombre, Benjamin Husted, menyampaikan harapannya agar event ini bisa memberikan impak positif terhadap sepak terjang eSports di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Tentu saja kami ingin meningkatkan talenta karena sulit sekali untuk meningkatkan level dari tingkat casual (pemula) ke tingkat profesional tanpa dukungan yang tepat. Jadi, dengan event ini semoga ada bakat yang bisa diasah menjadi perwakilan Indonesia di ajang internasional," ucapnya.
Adapun, Terdapat beberapa kriteria yang menjadi syarat sebuah video game dapat dimainkan pada Asian Games 2018. Beberapa di antaranya adalah tidak ada unsur kekerasan, adu tembak yang mengarah ke terorisme, dan efek darah.
Dari sejumlah persyaratan tersebut, terpilihlah enam video game yang resmi dipertandingkan pada Asian Games 2018. Keenam game tersebut adalah Arena of Valor, League of Legends, Pro Evolution Soccer, Clash Royale, Hearthstone, dan Starcraft.