Menpora Berharap Kelonggaran Aturan Judo untuk Pengguna Jilbab

9 Oktober 2018 14:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Miftahul Jannah, atlet para judo Indonesia di Asian Para Games 2018 (Foto: ANTARA/BOLA.COM/M Iqbal Ichsan)
zoom-in-whitePerbesar
Miftahul Jannah, atlet para judo Indonesia di Asian Para Games 2018 (Foto: ANTARA/BOLA.COM/M Iqbal Ichsan)
ADVERTISEMENT
Polemik Miftahul Jannah, yang didiskualifikasi dari cabang olahraga judo Asian Para Games, membuat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, angkat bicara. Imam memaklumi aturan federasi judo internasional, tetapi juga meminta mereka lebih lentur dalam membuat peraturan.
ADVERTISEMENT
Miftahul kalah sebelum bertanding. Ia didiskualifikasi saat akan bertanding di nomor blind (tunanetra) judo 52 kg. Sejatinya, Miftahul akan menantang Oyun Gantulga (Mongolia) di babak 16 besar. Namun, jilbabnya dianggap menyalahi aturan.
Pada poin nomor 4 Artikel 4, disebutkan bahwa kepala atlet judo tidak boleh ditutupi, kecuali karena alasan medis seperti perban dan lainnya. Untuk rambut panjang, harus diikat dengan ikat rambut berbahan karet.
Ketua NPC Indonesia, Senny Marbun, telah membantah adanya diskriminasi di balik pendiskualifikasian Miftahul. Menurutnya, ini murni karena aturan yang berurusan dengan safety (keamanan).
Imam memahami alasan tersebut. Oleh karenanya, ia tidak berniat untuk menentangnya. Namun, ia juga berharap aturan tersebut bisa dibuat lebih lentur.
“Ke depan kami minta federasi Judo untuk lebih lentur. Tentang jilbab juga begitu. Terutama untuk sesuatu yang bisa bikin cedera. Cabor lain pun sudah begitu,” kata Imam di MPC (Media Press Center) Asian Para Games, GBK Arena, Senayan, Selasa (9/10).
ADVERTISEMENT
Imam mencontohkan, beberapa cabor sudah mengizinkan atletnya untuk mengenakan jilbab, salah satunya adalah renang. Bahkan ia menganjurkan bagi Federasi Judo, untuk meminta desainer untuk menciptakan hijab kusus cabang olahraga Judo. 
Menpora (kiri) bersama Miftahul Jannah (tengah) di MPC Asian Para Games, Selasa (9/10/2018). (Foto: Karina N/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menpora (kiri) bersama Miftahul Jannah (tengah) di MPC Asian Para Games, Selasa (9/10/2018). (Foto: Karina N/kumparan)
“Judo juga harus begitu, nanti designer terbaik untuk mendesain sehingga momen ini tidak terulang kembali,” ucapnya. 
Imam juga memaklumi alasan pendiskualifikasian Miftahul. Ia juga sependapat bahwa jilbab yang digunakan Miftah berpotensi mengakibatkanya cedera; lawan bisa saja menarik hijab Miftahul sehingga menyebabkannya tercekik.
“Momen ini, akan membuat pemerintah indonesia untuk meminta federasi judo untuk mengubah, terutama pasal 4 bagi atlet muslimah untuk kelonggaran. Terutama, regulasi yang membuat tidak cedera,” kata Imam.