Menpora Beri Ruang bagi Atlet Junior di SEA Games 2019

14 Desember 2018 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. (Foto:  Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kesuksesan Asian Games 2018 memberi angin positif bagi pemerintah untuk menatap multi ajang terdekat, SEA Games 2019. Pesta olahraga dua tahunan se-Asia Tenggara edisi ke-30 ini bakal digelar pada 30 November hingga 10 Desember 2019 di Filipina, meneruskan edisi sebelumnya di Malaysia. Di SEA Games 2017 itu, kontingen Tanah Air finis kelima dengan koleksi 38 emas.
ADVERTISEMENT
Di Asian Games teraktual, publik menyaksikan dengan mata sendiri skuat andalan 'Merah-Putih' finis keempat dengan raihan 31 emas, menjadi peringkat terbaik di antara negara-negara ASEAN. Berbekal raihan tadi, tak heran jika muncul ekspektasi masyarakat menyoal prestasi Indonesia di SEA Games.
Namun, SEA Games tidak hanya menjadi arena untuk memperebutkan medali. Turnamen ini juga menjadi kesempatan bagi para atlet muda untuk unjuk gigi. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menegaskan bahwa pintu bagi para atlet junior untuk berkompetisi SEA Games 2019 dibukakan selebar-lebarnya.
"Untuk ke SEA Games 2019 lebih kepada memberikan ruang dan pengalaman bagi atlet junior. Kita tahu, SEA Games ini 'kan juga menjadi momentum bagi atlet untuk membuktikan hasil pelatihannya," kata Imam di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (14/12).
ADVERTISEMENT
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memang akan menerbitkan aturan mengenai atlet yang bertanding dalam bentuk Peraturan Menteri (Permen). Cabor yang ikut SEA Games 2019 Filipina wajib menurunkan pemain lapis dua (second layer), bukan atlet utamanya.
Imam mengatakan, selama ini para atlet utama yang senior sudah terlalu sering terjun ke kompetisi baik tingkat nasional maupun internasional. Untuk itulah Kemenpora ingin agar atlet-atlet muda menerima kesempatan serupa, berlaga di kompetisi nasional dan internasional.
Aksi taekwondoin Indonesia di SEA Games 2017. (Foto: AFP/Mohd Rasfan)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi taekwondoin Indonesia di SEA Games 2017. (Foto: AFP/Mohd Rasfan)
"Kita tahu, terlalu sering atlet yang berlaga di Olimpiade, Asian Games, kejuaraan dunia, atau kejuaraan Asia masih juga turun di SEA Games, masih juga turun di PON. Ada juga yang di porprov, porkab--nah akan coba untuk menaikkan levelnya nanti (atlet junior)," ujar Imam.
ADVERTISEMENT
"Untuk atlet yang sudah bertanding, apalagi meraih medali di Asian Games, tidak harus turun ke level lebih rendah di SEA Games. Biar lebih kompetitif dan menumbuhkan rasa percaya diri bagi atlet junior bertemu dengan atlet-atlet dari negara lain, (untuk) regenerasi," jelasnya.
Peraturan Menteri (Permen) yang mewajibkan adanya pemain second layer itu sendiri belum dirilis, tapi saat ini sudah ada draft yang dijamin segera diresmikan oleh Imam. Artinya, pengesahan Permen tinggal menunggu waktu saja.
"Penting sekali untuk menyiapkan second layer-nya. Itu yang saya minta kepada cabor untuk segera dipersiapkan. Berarti, kompetisi usia dini dan pertandingan usia dini jadi hal wajib bagi semua cabor agar tercipta atlet-atler pelapis, atlet junior," jelas Imam.
ADVERTISEMENT