Menpora: Setelah Lebaran, Pelatnas SEA Games Harus Lanjut

11 Juni 2019 16:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menpora Imam Nahrawi. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menpora Imam Nahrawi. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Dari 56 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan di SEA Games, Indonesia menurunkan atletnya di 35 cabor. Sama seperti Asian Games, mereka pun harus menjalani pemusatan latihan nasional (pelatnas) jelang SEA Games edisi ke-30 ini.
ADVERTISEMENT
Pelatnas sempat tertunda menimbang agenda pada Juni 2019. Maklum saja, ada Hari Raya Idulfitri yang menghadirkan libur cukup panjang. Ini juga berlaku buat atlet, tak cuma pekerja kantoran.
Setelah periode libur usai, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta agenda pelatnas untuk kembali menyiapkan atlet menjelang SEA Games. Masih ada waktu cukup banyak sebelum start multievent itu pada 30 November 2019 mendatang.
"Pelatnas harus berlanjut. Toh cabor sudah mendapatkan seluruh dukungan (untuk) pelatnas. Artinya tidak ada waktu lagi (latihan) biasa," ucap Imam saat ditemui di acara Halalbihalal Kemenpora, Selasa (11/6/2019).
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi dan Rica Oktavia atlet peraih medali emas lompat jauh di Asian Para Games 2018. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Berbeda seperti Olimpiade dan Asian Games, SEA Games sebetulnya tidak menjadi target utama pemerintah. Untuk level Asia Tenggara itu, Kemenpora mewajibkan induk cabor mengirim 60 persen atlet junior dalam skuatnya. Namun, hasil maksimal tetap menjadi target Kemenpora.
ADVERTISEMENT
"Harus membuat terobosan besar agar di SEA Games nanti bisa mendapatkan peringkat lebih besar lagi. Ini juga pembuktian atlet junior karena persentase 60 persen harus kita kawal, agar atlet kita lebih banyak pengalaman, peningkatan prestasi dari negara lain," kata Imam.
Di SEA Games 2017 Malaysia, Kontingen Tim Indonesia hanya puas finis kelima dengan 38 medali emas, 63 perak, dan 90 perunggu. Tahun ini, skuat 'Merah-Putih' bertumpu pada kekuatan muda, salah satunya sprinter tercepat se-Asia Tenggara, Lalu Muhammad Zohri.
"Ya, setidaknya memperbaiki peringkat dan atlet muda kita (akan) punya pengalaman. Karena sekali lagi, kita tak boleh meremehkan atlet junior. Seperti atletik, kita punya atlet tercepat di ASEAN," ucap Imam merujuk rekor Zohri.
ADVERTISEMENT
Lalu Zohri beraksi di nomor 100 meter putra. Foto: ANTARA/INASGOC/Andika Wahyu
Adapun, pemerintah belum menentukan Ketua Kontingen Tim Indonesia alias Chef de Mission (CdM) Indonesia di SEA Games 2019. Kata Imam, status tersebut akan dijabat oleh sosok yang berpengalaman membina cabor.
"Yang pasti pernah memimpin cabor biar ada kedekatan emosional, kedekatan me-manage, tahu kebutuhan atlet, tim, teknis di lapangan, itu penting sekali. Peran CdM itu sangat strategis untuk mengomunikasikan yang disiapkan kontingen bilamana ada kesulitan finansial," ujarnya mengakhiri.