Menpora Tegur INAPGOC soal Pembukaan Asian Para Games

9 Oktober 2018 18:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Imam Nahrawi. (Foto: Instagram/@nahrawi_imam)
zoom-in-whitePerbesar
Imam Nahrawi. (Foto: Instagram/@nahrawi_imam)
ADVERTISEMENT
Opening ceremony (upacara pembukaan) Asian Para Games 2018 berlangsung meriah, mewah, dan membawa pesan kemanusiaan yang dibalut dalam sajian menarik berdurasi kurang lebih dua jam.
ADVERTISEMENT
Sayang, hingga acara dimulai di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu (6/10/2018), tribune penonton tak terisi penuh. Berdasarkan pantauan kumparanSPORT, kursi kategori Bronze dan Silver dipadati banyak penonton, sementara kategori Gold di sisi kiri dan kanan panggung tidak demikian.
Padahal, Indonesia Asian Para Games Organizing Committee (INAPGOC) mengumumkan bahwa tiket opening ceremony telah ludes sejak Kamis (4/10). Saat alokasi ditambah sebanyak 2 ribu lembar, panitia pelaksana kembali merilis klaim serupa.
Berdasarkan kondisi itu, tiket closing ceremony (upacara penutupan) di Stadion Madya pada Sabtu (13/10) nanti disoroti oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi. Ditemui di GBK Arena, Selasa (9/10), Imam mengimbau INAPGOC untuk betul-betul mengawal penyebaran tiket undangan, termasuk penjualan tiket online yang diterapkan.
ADVERTISEMENT
"Tidak boleh lagi seperti kemarin (opening ceremony). Memang ada undangan yang oleh INAPGOC disebar tapi tidak datang, ini langsung kami evaluasi," kata Imam kepada wartawan.
"Nanti di penutupan tidak boleh terjadi lagi, sehingga saya minta INAPGOC untuk menyiapkan mulai sekarang, agar penutupan nanti betul-betul meriah dan lebih menggembirakan serta menghibur saudara kita yang kena musibah," katanya menambahkan.
Suasana pembukaan Asian Para Games ke 3 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Sabtu (6/10/2018). (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pembukaan Asian Para Games ke 3 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Sabtu (6/10/2018). (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
Terpisah, Direktur Revenue and Sponsorship INAPGOC, Hasina Hakim, mengatakan bahwa pihaknya tidak menyebarkan tiket gratis ke komunitas dan sekolah saat pembukaan dan penutupan. INAPGOC hanya memberikan 512 tiket undangan yang disebar kepada 43 sponsor, dengan alokasi terbanyak untuk sponsor khusus. Untuk penutupan, belum ditentukan berapa tiket yang diberikan untuk undangan.
INAPGOC sendiri tidak bertanggung jawab terhadap distribusi jika terdapat pihak-pihak yang memborong tiket untuk diberikan kepada komunitas-komunitas.
ADVERTISEMENT
Untuk tiket pertandingan, INAPGOC telah berupaya meramaikan venue-venue dengan menggratiskan tiket 10 cabang olahraga (cabor), yakni boccia, catur, balap sepeda, goalball, judo, angkat berat, tenpin bowling, tenis meja, anggar kursi roda, tenis kursi roda, dan menembak. Adapun, delapan cabor favorit yang ditonton dengan membeli tiket adalah panahan, bulu tangkis, sepeda trek, lawn bowl, para atletik, para renang, voli duduk, dan basket kursi roda.
Menpora Imam Nahrawi. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menpora Imam Nahrawi. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
"Nah kalau pertandingan, kami memang ada berikan tiket cabor-cabor kepada Kementerian Sosial per hari 5 ribu dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta per hari 8 ribu," kata Hasina saat ditemui kumparanSPORT.
"Ada jatah penonton 2 ribu per hari. Itu kami beri ke komunitas atau sekolah swasta, karena kalau Dinas Pendidikan beri ke sekolah negeri. Per hari itu di setiap venue (tiket gratis) alokasi 15% dari kapasitas penonton," katanya mengakhiri.
ADVERTISEMENT
Asian Para Games 2018 sendiri baru kali pertama digelar di Indonesia dengan venue terpusat di GBK dan kawasan DKI Jakarta, serta satu venue terpisah di Sentul. Di edisi ketiga kali ini, ada 2.832 atlet dari 43 negara yang berjuang melawan keterbatasan masing-masing di 531 nomor pertandingan.