Mercedes, Jangan Cepat Puas dengan Empat Kemenangan di Awal Musim

8 Mei 2019 16:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas usai balapan GP China 2019. Foto: REUTERS/Aly Song
zoom-in-whitePerbesar
Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas usai balapan GP China 2019. Foto: REUTERS/Aly Song
ADVERTISEMENT
Tidak berlebihan menyebut empat kemenangan berturut-turut bagi Mercedes AMG di awal Formula 1 musim 2019 adalah kejutan. Apa alasannya?
ADVERTISEMENT
Well, setelah melihat persaingan dalam beberapa musim terakhir, publik akan membayangkan ada persaingan sengit antara Lewis Hamilton dan Sebastian Vettel (Scuderia Ferrari), atau Valtteri Bottas dan Max Verstappen (Red Bull Racing).
Nyatanya, duo Mercedes --Hamilton dan Bottas-- selalu menjadi aktor utama rivalitas di GP Australia, Bahrain, China, hingga Azerbaijan. Vettel dan Verstappen sejauh ini baru jadi penggembira pada persaingan di baris terdepan ini.
Bottas dan Hamilton masing-masing meraih dua kemenangan dan dua runner-up. Semestinya, jumlah poin mereka sama. Namun, karena Bottas meraih fastest lap award pada GP Australia, ia berhak mendapatkan bonus satu poin. Alhasil, Bottas memimpin klasemen dengan nilai 87, unggul satu angka atas Hamilton.
"Setelah tes musim dingin, tidak ada yang membayangkan kemenangan 1-2 berturut-turut Mercedes," ucap Bos Mercedes, Toto Wolff.
ADVERTISEMENT
Ya, Wolff benar. Jika merujuk hasil tes pramusim Formula 1 2019 di Circuit de Barcelona-Catalunya, Spanyol, Februari lalu, Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas bukanlah yang tercepat.
Ambil contoh Bottas. Pada Tes 1, 18-21 Februari, catatan terbaiknya selama melahap 303 lap adalah 1:17,857 detik --ini hanya mengantarkannya ke posisi keenam. Nico Huelkenberg (Renault) keluar sebagai yang terbaik dengan catatan waktu 1:17,393 detik.
Bagaimana dengan Hamilton? Pada Tes 1 tersebut, ia mengekor Bottas di posisi ketujuh dengan catatan 1:17,977 detik usai melahap total 307 lap.
Pada Tes 2 yang digelar 26 Februari hingga 1 Maret, Hamilton mendapatkan angin segar. Setelah melakoni 331 lap bersama W10, driver asal Inggris itu menorehkan catatan terbaik 1:16,224 dan mengantarkannya ke posisi kedua.
ADVERTISEMENT
Tapi, itu pun masih tertinggal dari catatan 1:16,221 detik milik Vettel yang berada di peringkat pertama. Sudah begitu, Vettel melakukannya dalam jumlah lap yang lebih sedikit: 231.
Bottas sendiri mengakhiri Tes 2 di posisi keempat. Catatan waktunya berselisih cukup jauh dari Vettel dan Hamilton, yakni 1:16,561 detik.
Sebastian Vettel dan Lewis Hamilton berfoto bersama di Sirkuit Internasional Shanghai. Foto: WANG ZHAO/AFP
"Tapi di sinilah kami, mengoleksi 173 poin setelah empat seri awal. Hasil hebat ini merupakan bukti kerja keras dari masing-masing anggota tim," kata Wolff.
"Komitmen terhadap pekerjaan, rasa haus kami akan kemenangan, juga kecintaan kami terhadap balapan menguat lebih dari kapan pun," imbuhnya.
Berkat empat kemenagan itu, Mercedes memuncaki klasemen konstruktor dan unggul 74 poin dari Ferrari. Well, pujian dari Wolff juga diiringi catatan soal ketatnya persaingan di lintasan jet darat itu.
ADVERTISEMENT
Untuk mengingatkan timnya, Wolff berujar jarak waktu finis dengan rival semakin mengecil.
"Tapi, ini semua masih belum membuktikan hasil yang sesungguhnya. Performa masih bisa naik-turun. Kami tercepat di Australia dan China, tapi di Azerbaijan, meski menang kami tidak menciptakan jarak yang besar," ujar Wolff.
Pada seri pembuka, Valtteri Bottas yang memenangi GP Australia lebih cepat 22,520 detik atas Verstappen. Di Azerbaijan, kemenangan Bottas hanya berjarak 11,739 detik dari Vettel.
Menariknya, GP Spanyol yang akan berlangsung pada Minggu (12/5/2019) bakal digelar di Sirkuit de Barcelona-Catalunya, tempat Mercedes kurang mentereng di tes pramusim. Boleh jadi, seri kelima ini bakal jadi tantangan tersendiri untuk Mercedes.
"Jadi, belum saatnya berpuas diri terhadap situasi saat ini. Kami sadar hasil (empat seri) ini bukan representasi rata-rata kekuatan sepanjang musim. Balapan berikutnya ada di Barcelona, di mana musuh kami lebih cepat di tes musim dingin," kata Wolff.
ADVERTISEMENT
"Jadi GP Spanyol tidak akan mudah meski kami memulai musim dengan lebih baik. Mercedes mengantisipasi balapan yang sulit dan sengit di Spanyol, dengan melawan musuh kami juga melawan sesama rekan setim," tutupnya.