Mereka yang Membantu Lalu Zohri Sampai Jadi Juara Dunia

16 Juli 2018 19:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelari Indonesia, Lalu Muhammad Zohri (tengah) menjadi juara dunia lari 100 M untuk U-20. (Foto: Charlie Crowhurst/Getty Images for IAAF)
zoom-in-whitePerbesar
Pelari Indonesia, Lalu Muhammad Zohri (tengah) menjadi juara dunia lari 100 M untuk U-20. (Foto: Charlie Crowhurst/Getty Images for IAAF)
ADVERTISEMENT
Lalu Muhammad Zohri sukses menggertak dunia atletik usai juara di nomor favorit 100 meter U-20. Di balik keberhasilan Zohri, ada kerja keras dan tentunya figur kuat yang menyokong atlet berusia 18 tahun itu.
ADVERTISEMENT
Siapa lagi kalau bukan Bob Hasan. Pengusaha sekaligus Ketua Umum Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) itulah ayah dari para atlet di cabang olahraga atletik, termasuk sang juara dunia Zohri.
Namun, cerita tentang Zohri kali ini bukan dari mulut Bob langsung, tetapi lewat penuturan Sekretaris Jenderal PASI, Tigor Tanjung, yang memang bertugas menjadi perpanjangan tangan Bob.
"Zohri memang lugu anaknya," ucap Tigor kepada kumparanSport, Senin (16/7/2018) dalam perbincangan di telepon mengenai atlet asal Kabupaten Lombok Utara itu.
Keluguan seorang Zohri itu lantas ditemukan dan dipoles oleh Pengurus Besar PASI di pemusatan latihan nasional (pelatnas) atletik yang berpusat di Jakarta. Dari dusun bernama Karang Pangsor di Nusa Tenggara Barat, Zohri pun jadi pemuda ibu kota.
ADVERTISEMENT
Namun, tujuannya masih sama: berlatih keras hanya demi merengkuh prestasi. Hingga akhirnya, di bawah sorot tajam Bob yang terus mengamati para atlet, Zohri bisa mengukir sejarah emas pertama bagi Indonesia di World U-20 Championships di Finlandia.
Medali Ahmad Zohri (Foto: dok. Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani)
zoom-in-whitePerbesar
Medali Ahmad Zohri (Foto: dok. Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani)
"Zohri sudah dipantau dari 2017 lewat Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas). Saat catatan waktunya memenuhi kriteria, mulai kami panggil Oktober 2017 untuk masuk pelatnas (Januari) 2018," kata Tigor.
"Pak Bob Hasan tentunya kenal (Zohri) karena sering (memantau) ke lapangan. Anak-anak pelatnas pun sering diajak ke supermarket, belanja kebutuhan sehari-hari," tambahnya.
Adapun, keberangkatan Zohri ke Kota Tampere, Finlandia adalah berkat catatan waktu 10,25 detik di test event Asian Games Februari lalu. Saat itu, Zohri sekaligus menorehkan rekor nasional (rekornas) pribadinya.
ADVERTISEMENT
Dengan rekornas 10,25 detik, atlet yang masih mengenyam bangku kelas 3 SMA itu lolos entry standard (kualifikasi) IAAF sehingga bisa bertanding di Ratina Stadium. Hasilnya, emas dipersembahkan Zohri usai finis tercepat 10,18 detik yang juga ikut mengubah rekornas pribadinya.
"World U-20 Championships itu salah satu try out PASI. Anggaran dari pelatnas Asian Games karena dia masuk daftar 16 atlet PASI untuk Asian Games," sambung Tigor.
Tak hanya berbekal kemampuan apik, Zohri pun disebut cepat menangkap arahan dari pelatih. Kerja kerasnya mengulang teknik alih-alih meneruskan kebiasaan yang tak perlu itu pada akhirnya mendorong Zohri ke garis finis terdepan.
"Yang pasti Pak Bob Hasan itu sangat sayang ke atlet. Dia selalu berpesan jangan cepat puas, misal ada atlet yang diwarnai rambut, Pak Bob Hasan akan marah. 'Ngapain cat rambut? Setelah juara dunia baru boleh'. Tidak boleh banyak gaya sebelum juara," ucap Tigor menirukan.
ADVERTISEMENT
Nah, Zohri sudah juara dunia, bolehkah ia jemawa? Satu yang pasti, masih menurut Tigor, sang atlet sendiri tak ingin mendapat sorotan berlebih setibanya di Indonesia.
Zohri sendiri akan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (17/7) sekitar pukul 23:00 WIB. Ia masih Zohri yang polos, yang berbeda ia kini pulang dengan medali emas. Setelah euforia kemenangan ini, ia pun diminta fokus. Asian Games 2018, yang dibuka 18 Agustus mendatang, sudah menanti.