Modal Tontowi/Liliyana di Indonesia Open: Kematangan dan Kecerdikan

3 Juli 2018 7:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Nama Liliyana Natsir sudah lama malang melintang di dunia bulu tangkis dunia. Berbagai gelar, termasuk medali emas Olimpiade 2016, merupakan bukti kedigdayaan seorang Liliyana.
ADVERTISEMENT
Kini, wanita yang akrab disapa Butet itu tengah menghabiskan 'kontrak' kariernya. Ia mengaku Indonesia Open 2018 yang akan dibuka Selasa (3/7/2018) akan menjadi Indonesia Open terakhirnya.
Lantas, seberapa penting penampilan terakhirnya di pentas tersebut? Bagi Butet, perjalanannya mempertahankan gelar tidak akan mudah. Di babak pertama, Butet dan pasangannya di nomor ganda campuran, Tontowi Ahmad, akan melawan Tan Kian Meng/Lai Pei Jing (Malaysia).
Selanjutnya, Butet dan Owi --sapaan akrab Tontowi-- bakal mengerahkan energi lebih dengan banyaknya pemain muda baru. Soal umur, Butet sudah mengakui tidak akan menang, tetapi soal strategi ia merasa masih bisa diadu.
"Pemain ganda campuran banyak lagi on fire, jadi kami harus main cerdik dan pintar karena kecepatan dan umur pasti kalah. Tapi urusan strategi di lapangan kami jangan sampai kalah, jadi menang dari segi pengalaman," tutur Butet kepada wartawan.
ADVERTISEMENT
Liliyana Natsir (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Liliyana Natsir (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Demain kelahiran Manado, 9 September 1985 ini sempat mengalami cedera lutut serius medio 2016. Dampaknya, Butet tidak tampil lepas di lapangan dan kerap mengandalkan pertahanan sepenuhnya kepada Owi.
Hal itu masih terbawa sampai saat ini meski Butet pribadi merasa sudah pulih dan tidak lagi mengalami kendala di lapangan tepok bulu. Terbukti, peringkat satu dunia bisa direngkuh keduanya beberapa pekan lalu.
"Di ganda campuran, memang seharusnya pemain putra yang kover lapangan. Cuma waktu saya cedera, Owi berpikir bahwa dia harus selalu kover lapangan, padahal saya sudah bisa. Sebelumnya di awal-awal memang saya masih agak takut," tutur Butet.
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
"Tipe main saya dan Owi harusnya tidak seperti itu, tapi sudah kebiasaan waktu awal saya cedera, dia mau ambil semua. Lama-lama saya keluar saja deh dari lapangan. Tapi hadiah tetap baginya 50-50, hahaha..
ADVERTISEMENT
"Padahal saya sudah bilang, sesuai dengan porsi saja. Mungkin dia dengan jiwa kebapak-bapakannya, ingin melindungi, jadi rasanya ingin diambil semua. Untuk cedera sih sejauh ini sudah lebih baik lagi. Ada faktor usia juga, mungkin kalau masih muda lebih cepat pemulihannya, kalau saya butuh waktu lebih lama. Saya sudah jarang merasa sakit, kecuali ada gerakan refleks di luar batas saya, baru terasa. Tapi ini tidak jadi masalah buat saya," pungkas Butet.