Mohammad Ahsan dan Dua Kewajiban di Bulan Ramadhan

9 Mei 2019 15:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ahsan/Hendra lolos ke semifinal Singapura Terbuka 2019 BWF Super 500. Foto: Dok. PBSI
zoom-in-whitePerbesar
Ahsan/Hendra lolos ke semifinal Singapura Terbuka 2019 BWF Super 500. Foto: Dok. PBSI
ADVERTISEMENT
Ada dua kewajiban yang dijalani Mohammad Ahsan di bulan suci Ramadhan. Selain menjalankan ibadah wajib umat Islam yakni berpuasa, pebulu tangkis profesional ini juga harus menjalankan rutinitasnya sebagai atlet.
ADVERTISEMENT
Bertepatan Ramadhan 1440 H atau di bulan Mei 2019 ini, terdapat satu agenda penting yakni Piala Sudirman 2019 pada 19-26 Mei.
Di turnamen beregu campuran tertinggi di dunia itu, Ahsan bersama skuat ganda putra lain menjadi tumpuan Tim Indonesia untuk meraup poin. Masuk sebagai tim inti, Ahsan pun wajib mengikuti program latihan. Dan, ibadah wajib berpuasa yang dijalaninya tidak mengganggu persiapan Ahsan menjelang turnamen di Guangxi Sports Center, Nanning, China.
Saat ditemui kumparanSPORT di Pelatnas Cipayung, Kamis (9/5/2019), Ahsan baru saja mengikuti sesi latihan pagi bersama skuat ganda putra lainnya. "Tadi di awal ada game, lalu drilling," ucap Ahsan membuka obrolan.
"Selama latihan saya memilih puasa. Semoga saja kuat. Hari ini (9/5) juga puasa,. Yang penting badan sekuat mungkin menahan (haus)," imbuh juara All England 2019 ini.
ADVERTISEMENT
Tahun ini, Ahsan berharap tetap bisa menjalankan puasa tanpa kendala. Namun, saat kondisi tidak memungkinkan, Ahsan tidak menutup kemungkinan untuk membatalkan puasanya.
"Tahun lalu ada (hari) yang tidak kuat juga, ada tahap yang sampai benar-benar tidak kuat (berpuasa). Itu biasanya saat program latihannya berat," kata Ahsan.
Pebulu tangkis spesialis ganda putra, Mohammad Ahsan, di Pelatnas PBSI Cipayung, Kamis (9/5/2019). Foto: Karina Nur Shabrina/kumparan
Salah satu kunci menjaga kebugaran saat berpuasa adalah asupan nutrisi. Maka, kami turut menggali perihal konsumsi makanan Ahsan. Lantas, apa menu sahurnya semalam?
"Sama seperti sahur biasa. Makan apa saja yang disiapkan di rumah, tambah vitamin saja," jawabnya.
"Yang penting jangan sembarang, seperti gorengan. Makan juga kami sudah tahu harus seperti apa dengan perbandingan menu di asrama. Masukan soal asupan harus lebih banyak apa, pasti ada. Tapi (masukan) tahun lalu pasti sudah lupa 'kan, hahaha. Jadi nanti saat ketemu (dokter) mau mengobrol," ucap Ahsan lepas dari pelatnas per awal tahun ini.
ADVERTISEMENT
Sementara soal hari turnamen di Nanning nanti, Ahsan tetap berniat menjalankan ibadah wajibnya sebagai Muslim. Jika batal, Ahsan sadar itu semua karena banyaknya energi yang dibutuhkan saat tanding.
"Kadang saat turnamen ada yang kuat bisa tahan, ada yang tidak. Yang penting dari awal niatnya puasa, di tengah perjalanan (hari, red) seperti apa, tidak tahu. Buat saya niatnya dulu," ujar Ahsan.
Mohammad Ahsan di Olimpiade 2016. Foto: Laurent KALFALA / AFP
"Pernah mencoba (puasa saat tanding, red). Seringnya saat puasa itu kebetulan mainnya malam hari, jadi sudah berbuka. Kalau mainnya siang, kebanyakan memang batal," ucap atlet berdarah Palembang ini.
Soal ibadah wajibnya di bulan Ramadhan itu, Ahsan pun menegaskan bahwa pelatih kepala ganda putra, Herry Iman Pierngadi, sudah memahaminya. "Pelatih sudah tahu, ya. Saya sudah lama (di pelatnas). Tidak akan mengumpet, kalau puasa saya bilang puasa. Koh Herry tahu, saya disuruh profesional saja," kata Ahsan.
ADVERTISEMENT
Untuk juniornya, Ahsan tidak mau memberikan imbauan tertentu. Bagi juara dunia 2013 dan 2015 ini, ibadah adalah hak pribadi masing-masing. "Yang penting dari diri saya sendiri dulu. Saya harus beri tahu orang, artinya saya harus bisa menjalaninya dulu," ujarnya bijak.
"Yang penting niat dari awal harus, karena ini (puasa) kewajiban kita juga, di samping kewajiban (tanding) untuk negara. Kuat tidak kuat, kondisi masing-masing. Yang penting sebagai Muslim, niat puasa dulu," tutup Ahsan.