Momota Juarai China Terbuka Usai Tekuk Anthony Ginting

22 September 2019 16:15 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebulu tangkis Jepang, Kento Momota. Foto: REUTERS/Vincent Kessler
zoom-in-whitePerbesar
Pebulu tangkis Jepang, Kento Momota. Foto: REUTERS/Vincent Kessler
ADVERTISEMENT
Kento Momota tampil sebagai juara tunggal putra China Terbuka 2019, Minggu (22/9/2019). Ia mengandaskan perlawanan wakil Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, dalam tiga gim.
ADVERTISEMENT
Pada pertandingan yang berlangsung di kota Changzou tersebut, Momota menundukkan Anthony 19-21, 21-17, dan 21-19.
****
Mereka yang menyaksikan Kento Momota bertanding boleh jadi menyetujui satu hal: Skill-nya memang tidak mewah, tetapi ia terbilang ulet. Berkat keuletannya itulah Momota memanjat peringkat dunia BWF sampai posisi teratas.
Lawan Momota kali ini adalah Anthony Sinisuka Ginting. Secara head-to-head, Momota memang unggul jauh atas Anthony. Sebelum berjumpa di final China Terbuka 2019, Momota sudah unggul 9-3 atas atlet tepok bulu Indonesia tersebut.
Namun, Anthony jugalah atlet yang punya ciri-ciri sama. Tubuhnya memang tidak setinggi Momota, tetapi ia rela berlari ke seluruh penjuru lapangan untuk mengejar shuttlecock. Singkatnya, Anthony juga bisa menunjukkan keuletannya di hadapan Momota.
ADVERTISEMENT
Pada gim kedua, misalnya, Momota sempat unggul 19-15. Wakil Jepang itu tinggal sejengkal lagi meraih kemenangan. Namun, dengan gigih, Anthony memaksakan dua poin tambahan, membuat kemenangan Momota pada gim tersebut tertunda.
Momota memang akhirnya merebut gim tersebut dengan keunggulan 21-17, tetapi mari kita lihat pertandingan pada gim pertama untuk mengetahui seberapa menyulitkannya Anthony buat Momota.
Reli terpanjang pada pertandingan ini tercatat pada kedudukan 8-7 untuk keunggulan Anthony. Ketika itu, untuk mendapatkan keunggulan satu poin atas Momota, Anthony terlibat dalam "adu pukul" sebanyak 40 pukulan.
Catatan tersebut menunjukkan bahwa kedua finalis sama-sama tidak mau kalah. Pertandingan ini memang tidak berjalan dalam tempo tinggi. Tidak ada pukulan meledak-ledak atau emosi yang tumpah. Semuanya sedang-sedang saja.
ADVERTISEMENT
Namun, pertandingan dengan tempo sedang-sedang saja itu bukan berarti minim aksi. Anthony bahkan sempat bikin Momota melongo pada satu momen: Sudah terjatuh akibat kehilangan keseimbangan, ia masih bisa mengembalikan pukulan Momota dan mendapatkan satu angka.
Dengan telaten, Anthony mengontrol permainan di depan net. Ini menjadi poin plus buat Anthony. Poin minusnya, ia kerap melakukan kesalahan ketika sudah unggul, membuat Momota kembali mendapatkan angin.
Namun, kegigihan Anthony itu terbayar lunas. Pada momen-momen akhir gim pertama, Momota gagal mengembalikan pukulan dengan baik. Shuttlecock yang ia tepok membentur net. Anthony pun unggul 21-19 pada gim pertama.
Anthony lantas memulai gim kedua dengan menggebu-gebu. Dua kali ia melakukan smash keras hingga yang kedua membuahkan poin pertama untuknya. Momota, di sisi lain, masih berusaha tampil kalem --dan itulah yang ia lakukan sepanjang gim kedua ini.
ADVERTISEMENT
Sadar bahwa Anthony mengandalkan keuletan untuk mengejar shuttlecock ke sana-ke mari, Momota mengontrol pertandingan dengan cara yang cukup cerdik: Berusaha membuat sang lawan melakukan kesalahan ketika mengembalikan pukulan.
Strategi semacam inilah yang membuat duel antara Momota dan Anthony tidak candy eye. Tidak meledak-ledak dan minim pamer skill. Keduanya lebih suka mempertahankan fokus sembari menunggu lawan masing-masing melakukan kesalahan. Yang seperti ini juga sebuah bentuk keuletan, bukan?
Pada akhirnya, Momota lebih unggul. Ia mampu menutup gim kedua ini dengan keunggulan 21-17. Membuat Anthony mendapatkan saran dari sang pelatih di jeda antargim: Tenang, jangan kehilangan fokus.
Momota memang lebih mendominasi gim ketiga. Ia mampu mengungguli Anthony 11-8 pada saat interval, tetapi Anthony mempertipis kedudukan menjadi 12-14. Sial buat Anthony, ketika Momota mendadak meningkatkan speed-nya, ia agak kewalahan. Satu pukulan out dari Anthony --setelah keduanya bertarung di depan net-- membuat Momota unggul 16-12.
ADVERTISEMENT
Anthony Sinisuka Ginting di China Terbuka 2019. Foto: Dok. PBSI
Namun, Anthony membalas dengan segera. Ia mendapatkan dua angka tambahan dengan gaya yang cukup agresif, yakni memberikan Momota smash keras. Yang pertama memang berhasil ditepok oleh Momota, tetapi shuttlecock malah mengarah keluar. Skor berubah menjadi 16-14, masih untuk keunggulan Momota.
Momota menjauh lagi, kali ini 18-14, tetapi Anthony dengan sigap menyudahi sebuah pertarungan di depan net dengan pukulan kejut. Pukulan itu membuat shuttlecock mengarah tepat ke muka Momota. Anthony meminta maaf, skor berubah menjadi 18-15.
Pada kedudukan 19-15, Momota mengajukan challenge. Ia merasa pukulan menyilang Anthony out. Namun, siaran ulang menunjukkan sebaliknya. Pukulan Anthony masuk dan skor pun berubah menjadi 19-16.
Dua kali pukulan Momota mengenai net setelahnya, membuat kedudukan berubah menjadi 19-18. Lantas, sebuah pukulan keras di depan net membuat kedudukan menjadi sama kuat: 19-19. Pendukung bersorak. Sepertinya, seluruh orang mendukung Anthony hari ini.
ADVERTISEMENT
Setelah menyamakan kedudukan, Anthony langsung tampil all-out. Apes buatnya, satu pukulannya justru jatuh di luar lapangan. Momota unggul 20-19. Match point untuknya.
Pertandingan ini berakhir antiklimaks untuk Anthony. Servis Momota gagal ia kembalikan dengan baik; pukulannya membentur net. Momota pun memekik girang, sembari merebahkan badan ke lapangan.
Anthony sebal sendiri. Ia melempar raketnya ke atas. Ia kalah hari ini.