Morbidelli Sebut Kendalanya di Yamaha Sama dengan Rossi

2 Juli 2019 16:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Valentino Rossi finis ketiga di GP Italia 2018. Foto: TIZIANA FABI/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Valentino Rossi finis ketiga di GP Italia 2018. Foto: TIZIANA FABI/AFP
ADVERTISEMENT
Gelaran MotoGP Belanda 2019 menjadi panggung kejayaan buat para pebalap yang mengusung mesin Yamaha, terkecuali Valentino Rossi. Ya, The Doctor adalah satu-satunya rider Yamaha yang gagal total pada balapan di Sirkuit Assen itu.
ADVERTISEMENT
Bukti dominasi Yamaha terlihat dari susunan akhir pebalap di mana Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha) menjadi pemenang, Fabio Quartararo ketiga, dan Franco Morbidelli (SRT Racing) menutup posisi lima besar.
Sementara itu, Rossi yang memulai race dari urutan ke-14 tak mampu melewati garis finis lantaran mengalami crash di lap keempat yang juga menyeret Takaaki Nakagami (Honda). Tercatat, Rossi sudah di tiga balapan terakhir gagal finis.
Kondisi yang menimpa Rossi dimaklumi oleh Morbidelli. Sebagai murid di VR46 Academy dulu, sosok asal Italia itu menilai bahwa permasalahan yang dihadapi sang guru di motor Yamaha tak jauh berbeda dengan dirinya.
“Kami punya gaya balapan yang sama, jadi mungkin masalahnya dengan saya sama. Ketika dia merasakan beberapa masalah, saya juga merasakan itu. Tapi, saya berharap di balapan selanjutnya kami bisa lebih kencang,” kata Morbidelli dilansir Crash.
ADVERTISEMENT
Bisa diwajarkan Morbidelli beranggapan demikian, jika Rossi melempem pada beberapa seri teranyar ketika menggunakan spesifikasi motor yang sama dengan Vinales, Morbidelli tak bisa menunjukkan performa sama impresfinya seperti Quartararo.
Franco Morbidelli mengikuti sesi latihan bebas satu (FP1) GP Italia 2019. Foto: Tiziana FABI/AFP
Morbidelli tak pernah finis lebih dari posisi kelima dan kini tertahan di peringkat 12 klasemen, sedangkan Quartararo mampu menyabet dua podium di Catalunya dan Belanda serta untuk sementara menduduki posisi tujuh klasemen.
Padahal ketika musim balap 2019 dimulai, Morbidelli digadang-gadang sebagai ujung tombak SRT dengan dasar lebih punya pengalaman. Tetapi, Quartararo yang berstatus sebagai rookie justru bisa mengalihkan perhatian publik lantaran performa impresifnya.
Podium juara MotoGP Catalunya 2019. Foto: REUTERS/Albert Gea
Kendati begitu, mantan jawara Moto2 2017 itu tak ambil pusing terkait rapornya yang kalah bersinar ketimbang rekan satu tim. Masih ada 11 seri tersisa di mana GP Jerman menjadi yang terdekat dan Morbidelli optimistis bisa meningkatkan penampilan.
ADVERTISEMENT
“Saya hanya fokus dengan diri sendiri dan mencoba melakukan yang terbaik. Saya tahu ketika melihat Quartararo, orang-orang berpikir semua baik-baik saja. Padahal kami mengalami beberapa kendala,” tuturnya.
“Seri Belanda cukup bagus, mungkin bukan penampilan terbaik saya, tapi ketika bisa lebih cepat di akhir balapan adalah sesuatu yang bagus. Saya tidak tahu harus berekspektasi apa untuk balapan selanjutnya di Jerman karena tahun lalu saya tak membalap (karena cedera), tapi saya sangat optimistis menatap seri tersebut,” pungkas Morbidelli.