MotoGP Austria: Duel Ketat dengan Marquez, Dovizioso Jadi Juara

11 Agustus 2019 19:45 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi pebalap Ducati, Andrea Dovizioso. Foto: REUTERS/David W Cerny
zoom-in-whitePerbesar
Aksi pebalap Ducati, Andrea Dovizioso. Foto: REUTERS/David W Cerny
ADVERTISEMENT
Andrea Dovizioso dan Marc Marquez bertarung sampai putaran dan tikungan terakhir di MotoGP Austria, Minggu (11/8/2019) malam WIB. Pada akhirnya, Dovizioso-lah yang keluar sebagai pemenang.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, Dovizioso sukses mempertahankan dominasi Ducati di Austria. Sudah empat musim terakhir, termasuk di 2019, pebalap-pebalap Ducati sukses menjadi juara di seri ini.
Sementara buat Marquez, hasil pada balapan ini membuatnya gagal melakukan three-peat alias meraih gelar juara untuk tiga seri beruntun. Raihan gelar juara serinya untuk sementara ini terhenti di angka enam.
Pebalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, finis di posisi ketiga. Ia mengungguli pebalap Monster Energy Yamaha MotoGP, Valentino Rossi dan Maverick Vinales, yang harus puas finis di posisi keempat dan kelima.
Hasil tersebut terbilang menarik karena Quartararo mengendarai motor yang sama dengan Rossi dan Vinales, yakni Yamaha YZR-M1. Ia memberi bukti bahwa motor Yamaha juga bisa tampil apik di trek yang biasanya amat menyulitkan buat mereka.
ADVERTISEMENT
****
Marc Marquez start di posisi pertama, Fabio Quartararo di posisi kedua, sementara Andrea Dovizioso di posisi ketiga. Namun, dengan segera, posisi tersebut teracak selepas start. Lalu, lahirlah thriller yang melibatkan ketiga pebalap tersebut pada lima putaran pertama.
Marquez tancap gas selepas start, mengamankan posisi terdepan yang ia raih via kualifikasi sehari sebelumnya. Quartararo lengah. Ia merasa posisinya aman, tetapi gagal mengantisipasi Dovizioso yang melesat di sisi kanannya.
Alhasil, perubahan posisi pun terjadi: Marquez pertama, Dovizioso kedua, dan Quartararo ketiga. Begitu berada di posisi kedua, Dovizioso langsung memepet habis Marquez. Keduanya berduel bersebelahan sampai Turn 3.
Asyik berduel dengan Dovizioso, Marquez terlambat melakukan pengereman. Alhasil, ia dan Dovizioso sedikit melebar ketika memasuki tikungan. Imbasnya, Quartararo langsung mengambil kesempatan dan naik ke posisi pertama.
ADVERTISEMENT
Awalnya, kejadian tersebut tampak seperti petaka buat Marquez dan Dovizioso. Namun, kombinasi dari performa motor dan kejelian mereka dalam mengendalikan motor membuat Marquez dan Dovizioso tidak tercecer terlalu jauh. Malah, mereka bisa kembali ke top three dengan segera, tepat berada di belakang Quartararo.
Hidup Quartararo di balapan ini pun jadi tidak nyaman. Di belakangnya ada Dovizioso, pengendara Ducati —yang notabene adalah penguasa Austria dalam beberapa musim terakhir—, dan Marquez, yang tampil begitu agresif dan impresif musim ini.
Sekeras apa pun Quartararo berusaha, ia tidak bisa menahan gempuran Dovizioso dan Marquez. Tidak sampai putaran ke-10, Quartararo turun ke posisi ketiga. Dovizioso dan Marquez menyalipnya dan kedua pebalap tersebut bertarung ketat sampai habis untuk menjadi juara.
ADVERTISEMENT
Sebelas putaran menjelang akhir, Dovizioso dan Marquez terlibat duel sekali lagi. Sama seperti yang terjadi pada putaran sebelum-sebelumnya, kedua pebalap melaju berdempetan di trek lurus untuk kemudian mencari celah di putaran.
Marquez kemudian berhasil menyalip Dovizioso dan mengambil alih posisi pertama. Di sinilah repotnya kalau Marquez sudah menyabet posisi pertama; ia jadi susah sekali untuk dihentikan, tidak terkecuali oleh Dovizioso.
Awalnya, jarak Marquez dengan Dovizioso hanya 0,1 detik. Namun, jarak tersebut perlahan-lahan bertambah —dari 0,2 detik, lalu sempat berubah lagi menjadi 0,3 detik. Sekeras apa pun Dovizioso berusaha, Marquez seolah-olah sudah meniupkan roh ke dalam motornya —motor itu jadi liar dan sulit betul untuk ditangkap.
Namun, usaha keras Dovizioso itu akhirnya membuahkan hasil. Konsistensi Dovizioso untuk membuat jaraknya dengan Marquez tidak lebih dari 0,3 detik membuatnya sekali lagi memepet Marquez pada sebuah trek lurus. Hasilnya, sekitar sembilan putaran menjelang akhir balapan, Dovizioso sukses menyalip Marquez.
ADVERTISEMENT
Masalahnya, pekerjaan tidak tuntas begitu saja untuk Dovizioso. Balapan ini punya twist yang seolah-olah dituliskan sendiri oleh Marquez. Dovizioso boleh memimpin, tetapi tiga putaran menjelang finis, Marquez memberikan kejutan yang tidak menyenangkan untuk Dovizioso.
Awalnya, Marquez sukses melewati Dovizioso. Namun, Dovizioso, yang sudah susah payah merebut posisi pertama, berulang kali berusaha melewati Marquez di trek lurus. Berulang kali pula, usaha Dovizioso ini sukses, tetapi tiap kali melewati tikungan, Marquez kembali menyalipnya.
Seakan-akan kesal dengan twist tak terduga itu, Dovizioso merobek "naskah" tulisan Marquez di saat-saat terakhir dan menyajikan twist-nya sendiri. Malah, Dovizioso membalas dengan cara yang kerap dilakukan Marquez: Menyalipnya di tikungan.
Yang menyakitkan buat Marquez, Dovizioso menyalipnya tepat di tikungan terakhir dan di lap terakhir pula. Para staf Honda terkejut, begitu juga Marquez. Begitu unggul di tikungan itu, Dovizioso langsung tancap gas.
ADVERTISEMENT
Trek lurus itu terbuka lebar untuknya. Di hadapannya ada garis finis. Dovizioso kemudian melewatinya lebih dulu --Marquez di belakangnya. Dovizioso pun keluar sebagai pemenang.