Mukornas KONI Pusat Diwarnai Kericuhan dan Kritik Soal Durasi Acara

2 Juli 2019 15:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Musyawarah Olahraga Nasional KONI di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (2/7). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Musyawarah Olahraga Nasional KONI di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (2/7). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Musyawarah Organisasi Nasional (Musornas) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, yang berlangsung di Ballroom Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Selasa (2/7/2019), berlangsung ricuh.
ADVERTISEMENT
Sekitar pukul 11:30 WIB atau kurang lebih dua jam sejak acara dibuka, beberapa peserta Musornas melakukan protes terhadap pimpinan sidang sementara yang dipegang oleh I Nugroho, Wakil Ketua KONI Pusat.
Saat kericuhan terjadi, agenda tengah membahas soal ketentuan tata tertib (tatib) Musornas. Beberapa peserta bergerak maju dari sisi kiri karena merasa pemimpin sidang mengambil kehendak sendiri.
Menurut Wakil Ketua Umum KONI Provinsi Jawa Timur, La Nyalla Mattalitti, voters harus diberi kesempatan untuk berbicara menyuarakan aspirasinya.
Musyawarah Olahraga Nasional KONI di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (2/7). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
"Jangan terus (putusan) dikunci, dikunci, tahunya lagsung pimpinan sidang. Tatibnya ini bagaimana? Tatibnya ini yang lemah, yang harus dibongkar. Tadi itu memaksakan kehendak," tegas La Nyalla.
"Intinya itu. Dan saya ingatkan, PSSI saja dulu bisa beku, apalagi KONI," imbuhnya sambil berlalu meninggalkan ruang Musornas.
ADVERTISEMENT
Saat ditanya apakah ia memilih walkout, La Nyalla berujar dirinya pergi karena memiliki agenda lain. "Saya ada rapat di luar nanti kembali lagi," katanya.
Sementara, menurut Sekretaris Jenderal Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI), Tigor Tanjung, sidang harusnya dipimpin sosok yang tegas. Dia pun menyoroti etika para voters di dalam ruangan.
"Ini juga soal etika, kenapa, sih, mesti teriak-teriak. Tidak ada mic (mikrofon, red), teriak-teriak 'mana mic, mana mic'. Akhirnya merembet, jadi ngotot," ujar Tigor.
Tigor pun menyoroti soal agenda Musornas. Menurutnya, hal-hal tidak perlu seperti ricuh tadi hanya mengulur-ulur durasi acara yang dibuka sekitar pukul 09:00 WIB ini.
Adapun, voters alias peserta Musornas adalah 101 anggota suara, yang terdiri dari 34 KONI Provinsi dan 67 cabang olahraga (cabor).
ADVERTISEMENT
Musornas kali ini digelar untuk memilih ketua umum baru KONI periode 2019-2023. Setelah penentuan tatib dan pemimpin sidang permanen, agenda lanjut untuk mendengar laporan pertanggungjawaban pelaksanaan program KONI Pusat 2015-2019.
Setelah itu agenda paparan rancangan program kerja KONI Pusat 2019-2023 hingga puncaknya adalah pemilihan Ketua Umum KONI Pusat yang baru.
Hingga pukul 13:00 WIB, pemimpin sidang permanen belum ditentukan. Setelah jeda untuk makan siang, peserta kembali memasuki ruang Musornas sekitar pukul 14:00 WIB.