"Ngapain Latihan Kalau Prestasi Saja Nggak Punya?"

14 Desember 2017 0:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rugbi (Ilustrasi) (Foto: AFP/Jorge Ferrari)
zoom-in-whitePerbesar
Rugbi (Ilustrasi) (Foto: AFP/Jorge Ferrari)
ADVERTISEMENT
Kareem Abdul-Jabbar, dalam esainya di The Guardian baru-baru ini, punya satu prediksi, yakni bahwa di masa depan, football akan digantikan oleh basket sebagai olahraga nasional Amerika Serikat. Di situ, legenda Los Angeles Lakers ini punya dua argumen untuk mendukung prediksinya tadi.
ADVERTISEMENT
Argumen pertama adalah persoalan risiko cedera otak yang membuat orang-orang semakin enggan bermain football. Sementara itu, argumen kedua adalah bagaimana kini basket lebih ramah terhadap pluralitas, sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh figur-figur penting yang ada di dalamnya.
Akan tetapi, dalam tulisan ini, kita tidak akan bicara soal itu. Lho, lalu untuk apa dua paragraf pertama itu ada? Ya, supaya Anda tahu saja.
Nah, yang ingin kami bicarakan di sini adalah soal bagaimana Abdul-Jabbar menggambarkan seorang atlet dalam tulisannya itu. Alumnus Ilmu Sejarah UCLA itu menyebutkan bahwa atlet profesional seringkali dianggap sebagai perwujudan tertinggi dari kemampuan tubuh manusia, dan dia sama sekali tidak salah. Dalam olahraga profesional, menjadi yang terbaik memang merupakan sebuah keharusan. Titik.
ADVERTISEMENT
Itulah mengapa, dunia kemudian mengenal Abdul-Jabbar sendiri, misalnya. Walau punya postur tinggi menjulang, pria kelahiran New York itu tak mau hanya mengandalkan anugerah fisiknya saja. Lebih dari itu, dia kemudian berinovasi. Dia terus mendorong dirinya sendiri sehingga kemudian, yang dikenal dari dirinya bukanlah posturnya semata, melainkan akurasi tembakan sky hook-nya.
Dengan sky hook-nya itu, Abdul-Jabbar meraih segala yang bisa diraih di jagat perbasketan Amerika, mulai dari gelar NBA sampai berbagai trofi individual lainnya. Tak heran jika kemudian, ESPN berani menyebutnya sebagai center terbaik sepanjang masa dan pebasket NBA terhebat kedua sepanjang masa di bawah Michael Jordan.
Akan tetapi, itu 'kan hanya untuk olahragawan profesional. Lalu, bagaimana dengan mereka yang tidak memainkan olahraga secara profesional? Bagaimana dengan Pontycynon RFC?
ADVERTISEMENT
Oke, kami maafkan jika Anda belum pernah mendengar nama Pontycynon RFC sebelumnya. Masalahnya, selain olahraga mereka tidak terlalu populer di sini, prestasi mereka pun amburadul.
Nah, Pontycynon ini adalah sebuah klub rugbi amatir di sebuah desa kecil di Wales sana. Sudahlah, jangan tanya lagi soal prestasi, karena kami pun tak tahu. Yang jelas, dalam bio Twitter-nya, mereka dengan bangga menyebut diri mereka sebagai "Klub Rugbi Terburuk di Dunia". Dari situ, bisa ditarik hipotesis bahwa jangankan meraih prestasi, menang saja mereka sulit.
Menariknya, sudah tahu kalau menang saja sulit, Pontycynon RFC sendiri rupanya tidak punya keinginan untuk menjadi lebih baik. Buktinya, dengan musim dingin yang makin menyebalkan di Wales sana, mereka akhirnya lebih memilih untuk rehat latihan.
ADVERTISEMENT
"Malam ini, latihan dibatalkan karena... well, karena di sini dingin banget. Selain itu, nggak penting juga latihan, toh, kita emang nggak bisa main aslinya. Jadi, lebih baik menghangatkan diri di bar saja dan ayo jadikan latihan sebagai sebuah resolusi tahun baru!" tulis mereka di akun Twitter resminya.
Apa yang dilakukan Pontycynon RFC ini sangat menarik karena dengan begini, mereka tanpa sadar sudah berlaku subversif. Ya, memang, mereka adalah sebuah klub amatir, tetapi biar bagaimana juga, mereka adalah klub olahraga dan sudah seharusnya, menjadi lebih baik ada di DNA seluruh pelaku olahraga, tak peduli apa statusnya.
Namun, "Klub Rugbi Terburuk di Dunia" ini memilih untuk mempersetankan itu. Bagi mereka, tak ada gunanya juga berolahraga jika mudarat yang dibawa bakal lebih besar. Daripada--meminjam kata-kata Benyamin Sueb--latihan mulu menangnya kagak, mereka lebih memilih untuk beristirahat sembari menikmati bir di bar setempat.
ADVERTISEMENT
Jadi, siapa nih yang mau meniru mereka?
=====
Bonus - Kompilasi Sky Hook Kareem Abdul-Jabbar