Nick Nurse: Berawal dari Inggris, Kini Jadi Pelatih Tim Juara NBA

14 Juni 2019 16:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nick Nurse saat memberikan instruksi kepada pemain Toronto Raptors. Foto: Kyle Terada-USA TODAY Sports
zoom-in-whitePerbesar
Nick Nurse saat memberikan instruksi kepada pemain Toronto Raptors. Foto: Kyle Terada-USA TODAY Sports
ADVERTISEMENT
Dari sekian banyak protagonis dari kesuksesan Toronto Raptors menjuarai NBA 2018/2019, ada satu nama yang haram hukumnya untuk dilupakan. Ia adalah sang pelatih, Nick Nurse.
ADVERTISEMENT
Seperti yang sudah kita ketahui, Raptors berhasil menjuarai NBA 2018/2019 setelah mengalahkan Golden State Warriors di babak final dengan skor 4-2. Kesuksesan Kawhi Leonard dkk. terkunci setelah mereka menang tipis dengan skor 114-110 atas Warriors pada gim keenam, Jumat (14/6/2019) pagi WIB.
Seusai kemenangan ini, Nurse tentu menjadi buah bibir. Wajar saja, mengingat ia mampu membawa Raptors, tim yang belum pernah juara NBA sama sekali, mengalahkan Warriors, sang juara bertahan yang sanggup memenangi gelar tiga kali dalam lima tahun terakhir.
Keberhasilan Nurse membimbing Raptors memang luar biasa impresif. Namun, sejujurnya, kesuksesannya bersama Raptors itu merupakan buah dari perjuangannya yang sangat keras.
Nurse memulai kariernya sebagai asisten pelatih Universitas Northern Iowa ketika usianya masih menginjak 22 tahun. Hanya setahun bersama Northern Iowa, ia berkelana ke Inggris dan bergabung bersama Derby Rams sebagai pemain-pelatih.
ADVERTISEMENT
Dari situ, Nurse mulai membangun reputasinya di Eropa. Meskipun sempat kembali ke Amerika pada tahun 1991-1995, pria yang lahir di Iowa tersebut tetap menarik minat tim basket di Inggris. Terbukti, pada tahun 1995, Nurse direkrut oleh Birmingham Bullets sebagai pelatih kepala.
Setelah itu, Nurse sempat berpindah-berpindah tim. Ia pernah menangani tim basket asal Belgia, Telindus Oostende di tahun 1998, sebelum akhirnya kembali ke Inggris untuk melatih Manchester Giants. Sampai tahun 2001, Nurse menetap di Inggris, dengan London Towers menjadi tim terakhir yang ia latih.
Seusai menuntaskan pekerjaannya di Inggris, ia kembali mencoba peruntungan di negaranya. Nurse membangun reputasinya lewat NBA G-League (dulu bernama D-League), kompetisi liga yang diikuti tim cadangan (reserve) NBA. Setelah sukses menjuarai G-League sebanyak dua kali, Nurse digaet Raptors untuk menjadi asisten sang pelatih, Dwane Casey, di tahun 2013.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, di akhir 2017/2018 lalu, Raptors memutuskan untuk memecat Casey dan mempromosikan Nurse sebagai pelatih tim utama. Keputusan tersebut sempat diragukan, mengingat pengalaman Nurse yang tidak mentereng.
Namun, keberhasilan Nurse untuk mengangkat trofi Larry O’Brien tentu membungkam orang-orang yang meragukannya. Seusai memastikan kemenangan Raptors, sang pelatih berharap agar pengalamannya dapat menjadi inspirasi banyak orang.
“Saya berharap situasi kerja yang sempat saya alami dapat menginspirasi banyak orang. Saya pernah menang bersama Birmingham (Bullets) di tahun 1996 dan bersama Rio Grande Valley, kapanpun tahunnya," kata Nurse dalam konferensi pers sesudah gim keenam.
"Yang jelas, pekerjaan ini (melatih) adalah segalanya buat saya. Anda tak akan melakukan pekerjaan Anda dengan baik jika Anda tak mencintai apa yang Anda lakukan.”
ADVERTISEMENT
Pelatih Toronto Raptors, Nick Nurse (tengah) bersama stafnya. Foto: John E. Sokolowski-USA TODAY Sports
Meskipun begitu, Nurse ogah mengambil semua kredit atas kemenangan timnya. Alih-alih, ia mempersembahkan kesuksesan Raptors bagi pemain, staf, kota Toronto, dan bahkan Kanada secara keseluruhan.
“Kemenangan ini sangat berarti bagi kota dan negara ini, dan juga bagi para pemain dan staf. Mereka adalah sekelompok orang yang sangat luar biasa. Saya tak tahu apakah mengalahkan Warriors memiliki arti lebih atau kurang bagi kami. Yang jelas, kami menang, dan kami akan merayakan ini,” kata Nurse.