Niza Juwita yang Berhasil Menaklukkan Hantu Bernama Cedera

20 Agustus 2018 5:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi atlet wushu Indonesia, Niza Juwita Wasni. (Foto: ANTARA FOTO/INASGOC/Ismar Patrizki)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi atlet wushu Indonesia, Niza Juwita Wasni. (Foto: ANTARA FOTO/INASGOC/Ismar Patrizki)
ADVERTISEMENT
Cedera adalah momok bagi setiap atlet, tak terkecuali bagi Niza Juwita Wasni, salah satu atlet wushu andalan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pada Minggu (19/8/2018), bertempat di Hall B Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Niza menjadi satu di antara atlet-atlet wushu lain yang berjuang membela nama Indonesia dalam cabang olahraga wushu Asian Games 2018. Niza bertanding di nomor nanquan & nandao putri, berbeda nomor dengan atlet wushu andalan Indonesia, Lindswell Kwok.
Pada pertandingan pertama nomor nanquan & nandao putri, Niza sebenarnya hanya meraih peringkat keempat. Dia kalah dari atlet China, Lu Tang, atlet Malaysia, Cheong Min Tan, serta atlet Uzbekistan, Darya Latisheva yang masing-masing menduduki peringkat satu, dua, dan tiga. Tapi, seusai laga, tampak ada kepuasan dan tangis di wajah Niza. Hal ini pun menghadirkan tanya.
Untuk memuaskan tanya tersebut, Novita, selaku pelatih kepala tim wushu Indonesia, memberikan penjelasan. Tangis Niza ini bukan karena dia gagal menembus peringkat tiga besar. Sebaliknya, tangis dari Niza ini adalah sebuah rasa syukur bahwa dia masih bisa tampil baik, di tengah cedera yang menggerogoti lututnya.
ADVERTISEMENT
"Kenapa tadi dia nangis, ya kami tidak nyangka kalau hari ini dia bisa main baik seperti itu. Dia sudah cukup baik karena selama ini dia tidak bisa latihan full seperti teman teman yang lainnya. Dan itu hasilnya di luar ekspektasi kami semua. Dengan dia berada di peringkat empat sudah luar biasa," ujar Novita saat ditemui wartawan seusai laga.
Novita pun menjelaskan bahwa Niza terkena cedera ACL (anterior cruciate ligament). ACL Niza robek. Cedera ini memang merupakan sebuah momok bagi atlet manapun. Butuh waktu sekira enam sampai sembilan bulan untuk menyembuhkannya, belum lagi jika ada trauma yang membekas karena cedera tersebut. Trauma yang lazimnya sulit dihilangkan.
Aksi atlet wushu Indonesia, Niza Juwita Wasni. (Foto: ANTARA FOTO/INASGOC/Ismar Patrizki)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi atlet wushu Indonesia, Niza Juwita Wasni. (Foto: ANTARA FOTO/INASGOC/Ismar Patrizki)
Menurut Novita, cedera ACL Niza ini sudah terjadi sejak lama. Awalnya, hanya kaki kanannya yang terkena cedera, Namun, seusai pulang latihan dari China, giliran kaki kirinya juga yang kena. Jadi, ungkapan tangis yang keluar dari wajah Niza ini bukanlah ungkapan kesedihan, melainkan kebahagiaan.
ADVERTISEMENT
"Jadi, tadi nangis karena kaget dengan hasilnya bisa bermain sempurna seperti itu. Dia gak nyangka bisa kayak gitu," ujar Niza.
Untuk peluang dalam laga Senin (20/8) nanti bagi Niza, Novita belum bisa berbicara banyak. Yang penting, baginya para atlet bisa tampil baik. Dia meminta do'a, apalagi Niza juga akan menjalani operasi setelah Asian Games 2018 ini. Statusnya sebagai peraih emas Asian Games 2014 membuatnya dipertahankan sedemikian rupa. Masa depannya di wushu juga masih panjang.
"Kali ini target di Lindswell. Karena kondisi dia (Niza) cedera. Kalau mengenai hasil kami serahkan sama Allah. Yang penting kami sudah melakukan persiapan yang baik. Semua kebutuhan latihan sudah kita penuhi. Yang penting atlet tampil baik. Tetap optimis[tis]," ujar Novita.
ADVERTISEMENT
"Masih bisa (untuk main wushu di masa depan). Anaknya punya semangat luar biasa. Kami sebenarnya kalau tadi dia mau mengundurkan diri tidak masalah, karena kondisinya sudah sangat parah. Tapi dia tetap ingin tampil maksimal," katanya menambahkan.