Novak Djokovic dan Prestasinya yang Anjlok

8 Juni 2017 4:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ada apa, Djokovic? (Foto: Reuters/Benoit Tessier)
Apa yang sebenarnya terjadi dengan Novak Djokovic? Dari dua ajang Grand Slam tenis yang diikutinya di 2017 ini, Djokovic selalu gagal menjadi juara. Alih-alih juara, menembus semifinal saja dia tak mampu. Pertama, Djokovic tersingkir di babak kedua Australia Terbuka pada tahun lalu. Kemudian pada Rabu (7/6) kemarin, petenis Serbia itu tersingkir di perempat final Prancis Terbuka.
ADVERTISEMENT
Kegagalan ini jelas patut dipertanyakan. Pasalnya, Djokovic merupakan juara bertahan di dua turnamen tersebut. Terlebih pada dua turnamen itu dia berstatus sebagai unggulan kedua. Catatan Djokovic baik di Australia Terbuka maupun di Prancis Terbuka juga begitu gemilang.
Di Australia terbuka, Djokovic adalah peraih lima titel juara. Bahkan dia pernah meraihnya tiga kali beruntun yakni pada 2011, 2012, 2013 dan dua kali beruntun pada 2015 dan 2016. Sementara di Prancis Terbuka, Djokovic sebelumnya tiga kali beruntun menembus partai final sejak tahun 2014 lalu.
Aksi Djokovic di Prancis Terbuka 2017. (Foto: Reuters/Gonzalo Fuentes)
Kekalahan yang diraihnya dari petenis Austria, Dominic Thiem, pada laga perempat final Rabu tadi jelas lagi-lagi menimbulkan tanda tanya. Djokovic sendiri mengungkapkan apabila ini adalah hal yang janggal baginya. Terlebih ia selalu menang di perempat final Prancis Terbuka sejak tahun 2010.
ADVERTISEMENT
"Beberapa turnamen terakhir saya lewati dengan hebat dan sangat disayangkan untuk menyelesaikan Roland Garros seperti ini. Ini adalah situasi yang baru bagi saya, dengan tidak memenangkan turnamen besar dalam waktu delapan atau sembilan bulan. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya," ujar Djokovic seperti dilansir dari BBC.
Pria 30 tahun itu kemudian beralasan apabila kegagalannya disebabkan karena penampilan baik Thiem. Selain itu, Djokovic juga menilai apabila kesalahan-kesalahan yang dilakukannya kemudian membuat Thiem lebih percaya diri. Karenanya ia bisa takluk tiga set langsung dari petenis berusia 23 tahun itu.
Padahal sebenarnya, berdasar statistik pertemuan, Djokovic lebih unggul. Dalam lima pertemuan sebelumnya, Djokovic selalu menang. Terakhir keduanya bertemu di semifinal ajang ATP World Tour Masters Roma di mana Djokovic menang dua set langsung 6-1 dan 6-0.
ADVERTISEMENT
Keduanya juga pernah bertemu di ajang Prancis Terbuka, yakni di babak semifinal tahun lalu. Kala itu Djokovic juga berhasil meraih kemenangan tiga set langsung dengan skor 6-2, 6-1, dan 6-4. Well, ini mungkin yang dinamakan balas dendam dan hasil akhir sebuah pertandingan olahraga memang terkadang mengejutkan.
Djokovic angkat koper lebih cepat. (Foto: Pascal Rossignol/Reuters)
"Thiem adalah salah satu bintang baru yang akan muncul. Dia sangat berambisi untuk mengalahkan Anda dan meraih piala Grand Slam. Dia punya peluang bagus. Itu yang tidak saya punya hari ini, terutama di bagian kedua pertandingan," kata Djokovic.
"Saya tidak mampu memukul bola dengan baik, terlalu banyak melakukan kesalahan sendiri. Kemudian dia menjadi lebih baik dan lebih baik lagi, dan lebih percaya diri ketika pertandingan terus berlangsung. Dia pantas menang. Dia jelas pemain yang lebih baik di lapangan hari ini (Rabu, red)," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, salah satu alasan lain yang timbul dari kegagalan Djokovic adalah karena sang pelatih, Andre Agassi, sedang tak menemaninya di laga versus Thiem itu. Agassi sendiri sudah kembali ke negara asalnya, Amerika Serikat, setelah hanya menyaksikan tiga laga awal Djokovic di Roland Garros. Kerja sama antara Agassi dan Djokovic sendiri baru berlangsung beberapa pekan.
Akan tetapi Djokovic membantah jika kepergian Agassi adalah penyebabnya. "Jangan masukkan Andre dalam persoalan ini. Set terakhir, itu saja kuncinya. Kami akan mencoba untuk bersama di Wimbledon, tapi semua sudah selesai untuk sekarang. Pengaruhnya dan dampaknya pada permainan saya, itu menunggu waktu," ujar dia.
"Kami telah menghabiskan tujuh hari bersama. Kami hanya perlu untuk saling mengenal. Kami akan melihat ke mana arahnya. Ada banyak perubahan dengan tim dan sebagainya. Saya sangat bersemangat untuk bekerja dengan Andre dan tim baru," pungkas Djokovic.
ADVERTISEMENT