news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Owi/Butet Tak Paksa Kejar Tiket ke BWF World Tour Finals

31 Oktober 2018 16:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ganda campuran Indonesia, Owi/Butet. (Foto: kumparan/Fanny Kusumawardhani)
zoom-in-whitePerbesar
Ganda campuran Indonesia, Owi/Butet. (Foto: kumparan/Fanny Kusumawardhani)
ADVERTISEMENT
Pada 12-16 Desember 2018, para pebulu tangkis andal dunia bakal berlaga di BWF World Tour Finals 2018. Digelar di Guangzhou, China, agenda tersebut merupakan penutup dari rangkaian turnamen musim ini.
ADVERTISEMENT
Dengan turnamen yang semakin dekat, ganda campuran andalan sekaligus kawakan dari Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, belum dipastikan bisa mengisi satu dari delapan tempat tersedia (bagi masing-masing sektor) di BWF World Tour Finals 2018.
Koleksi poin Owi/Butet -- sapaan akrab Tontowi/Liliyana -- masih kurang karena 'hanya' ikut sembilan turnamen BWF musim ini. Setelah Prancis Terbuka 2018, pasangan peraih emas Olimpiade 2016 itu punya 57.000 poin, sementara posisi delapan saat ini masih jadi milik Wang Chi Lin/Lee Chia Hsin (Taiwan) dengan 57.240 poin.
Namun, Owi/Butet sendiri tidak ambil pusing jika gagal mengamankan tempat ke BWF World Tour Finals 2018 di Guangzhou. Dengan usia tak lagi muda, mereka sudah menyaring turnamen apa saja yang layak diikuti.
ADVERTISEMENT
"Susah juga, sih, karena semua (turnamen) dihitung. Dulu turnamen top saja yang dihitung, sekarang dari (Super) 100 sampai 1000 semuanya," kata Owi saat ditemui di Jakarta Pusat usai acara penghargaan atlet bulu tangkis Asian Games, Rabu (31/10/2018).
Terpisah, Butet yang kini berusia 33 tahun mengatakan target utamanya di musim ini adalah agenda di luar BWF yakni multievent Asian Games 2018. Berlangsung di Jakarta, Owi/Butet sayangnya hanya puas dengan medali perunggu nomor perorangan.
"Sejujurnya memang tidak mengejar ke sana (BWF World Tour Finals). Kalau target ke situ, pasti saya ambil lebih banyak turnamen," ucap Butet.
"Karena final super series sekarang ini bikin saya heran, kenapa semua poin turnamen dihitung, jadi tidak selektif. Misal dari rangking (dunia) 1-8, sudah pasti ketahuan siapa yang bisa ikut. Sekarang malah siapa terbanyak turnamen (untuk dapat poin)," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Atlet berdarah Manado itu pun mengaku sejatinya masih mampu mengumpulkan banyak poin alias lolos setidaknya hingga semifinal jika mengikuti turnamen-turnamen lain.
Dengan menyisakan satu turnamen yang bakal diikuti, yakni Fuzhou China Terbuka 2018 BWF World Tour Super 750 pad 6-11 November mendatang, Butet akan tampil tanpa beban untuk menambah poin.
"Sebetulnya kemungkinan besar qualified kalau ikut banyak turnamen. Sekarang saja sudah sembilan turnamen. Tapi, ya, sudahlah, kalau masuk oke, kalau tidak juga tidak apa-apa," kata Butet mengakhiri.
Adapun, sembilan turnamen rangkaian BWF World Tour yang diikuti Owi/Butet musim ini adalah Indonesia Masters, All England, Malaysia Terbuka, Indonesia Open, Singapura Terbuka, China Terbuka, Denmark Terbuka, Prancis Terbuka, dan Fuzhou China Terbuka. Dari situ, satu gelar disegel pada Indonesia Open, Juli 2018.
ADVERTISEMENT