PBSI Berjanji Temukan Solusi soal Audisi Umum PB Djarum

11 September 2019 17:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PBSI, Achmad Budiharto. Foto: Ganesha Arif/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PBSI, Achmad Budiharto. Foto: Ganesha Arif/kumparan
ADVERTISEMENT
Keputusan PB Djarum untuk menghentikan audisi umum yang mereka selenggarakan menarik perhatian PBSI selaku badan yang menaungi bulu tangkis Indonesia. PBSI pun berjanji untuk turun tangan mencari solusi permasalahan ini.
ADVERTISEMENT
Audisi umum merupakan acara tahunan yang diadakan PB Djarum untuk merekrut talenta bulu tangkis muda terbaik di Indonesia. Acara ini sudah berlangsung sejak 2006 silam dan masih ada sampai 2019 ini.
Namun, PB Djarum memutuskan untuk tak mengadakan audisi umum untuk tahun depan. Penyebabnya adalah adanya protes yang dilayangkan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Menurut KPAI, audisi umum itu secara terselubung merupakan ajang promosi produk rokok dan eksploitasi terhadap anak-anak yang menjadi pesertanya.
Secara langsung, dihapuskannya audisi umum ini merugikan PBSI. Ketua Umum PBSI, Wiranto, pun menyayangkan adanya keputusan tersebut.
“Saya sedih, ya, pembinaan oleh PB Djarum bermasalah. Urusan dengan KPAI soal eksploitasi anak itu semestinya bisa diselesaikan dengan diskusi, tak perlu dibuka ke publik,” ucap Wiranto di acara konferensi pers YUZU Indonesia Masters 2019, Rabu (11/9/2019) siang WIB.
ADVERTISEMENT
Dari situ, Wiranto berjanji PBSI akan mencari solusi dari masalah ini. Ia bahkan menegaskan akan turun langsung. Meskipun begitu, Wiranto menyatakan bahwa untuk saat ini PBSI masih menunggu suasana reda sebelum berdiskusi.
“Solusi, ya, pasti ada kalau ada pemahaman dan pengertian. Namun, kalau belum-belum sudah ada kecurigaan dan kesalahpahaman, ya, [solusinya] tidak ketemu. Jadi, nanti saya akan bicarakan ini. Semoga ada jalan keluar," ucap Wiranto.
“Untuk saat ini belum ada karena situasinya masih panas. Namun, kita tidak akan berhenti untuk cari bibit pebulu tangkis muda, karena pembibitan adalah inti dari masa depan,” tambahnya.
Pada Senin (9/9), Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti, mengakui bahwa penghentian audisi umum ini sangat berpengaruh ke PBSI dan bulu tangkis Indonesia. Menurutnya, acara penjaringan bakat seperti audisi umum yang diadakan PB Djarum benar-benar membantu tugas PBSI.
ADVERTISEMENT
Ucapan Susy ini disepakati oleh Sekretaris Jendral (Sekjen) PBSI, Achmad Budiharto. Pria yang akrab disapa Budi itu kemudian menambahkan bahwa PBSI belum mampu mengadakan audisi umum seperti yang diadakan oleh PB Djarum.
“Permasalahan ini sebenarnya bukan di PBSI, tetapi kami kena getahnya. Audisi umum PB Djarum 'kan memberikan tiga dampak, yang pertama terkait perekrutan bibit pemain, yang kedua penjangkauan talenta bulu tangkis di daerah, dan yang ketiga ekosistem bulu tangkis secara nasional,” ucap Budi.
“Nah, dari situ, berpengaruh kepada PBSI. Sejujurnya, PBSI tidak mampu berpromosi ke daerah-daerah. Seperti [Audisi Umum 2018] kemarin diadakan di delapan kota, empat lainnya di luar [Pulau Jawa],” tambah Budi.
Budi, yang juga menjadi Ketua Panitia Pelaksana YUZU Indonesia Masters 2019, kemudian menyatakan bahwa PBSI bisa saja meminta bantuan kepada perusahaan lain tetapi dia tak yakin ada yang bisa menyamai komitmen Djarum Foundation.
ADVERTISEMENT
“Kita sebenarnya bisa mengetuk BUMN atau perusahaan-perusahaan swasta. Apakah mereka ada yang mampu? Banyak. Yang mau? Saya tidak tahu. Yang lebih besar dari Djarum mungkin ada, tetapi apakah mereka punya concern yang sama terhadap bulu tangkis? Itu pertanyaan besarnya,” tutup Budi.