Per 2020, Valentino Rossi Ganti Kepala Kru

3 Oktober 2019 20:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Silvano Galbusera (kiri, kostum biru) dan Valentino Rossi. Foto: MOHD RASFAN / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Silvano Galbusera (kiri, kostum biru) dan Valentino Rossi. Foto: MOHD RASFAN / AFP
ADVERTISEMENT
Musim 2019 belum beres, Valentino Rossi sudah mengeluarkan pengumuman soal kiprahnya di MotoGP 2020. Rossi mengganti kepala krunya di Monster Energy Yamaha, Silvano Galbusera.
ADVERTISEMENT
Per 2020, jabatan itu akan diemban oleh Davide Munoz. Meski demikian, Galbusera belum akan meninggalkan tim. Galbusera akan fokus pada penguatan tim tes mulai musim depan.
"Setelah balapan di San Misano kami berdiskusi dengan Silvano karena ingin mencoba hal baru agar tim ini bisa jadi lebih kuat. Silvano masih ingin bekerja dengan Yamaha. Namun, ia menginginkan tugas yang tekanannya lebih rendah dan bisa lebih sering berada di Italia," jelas Rossi, dilansir Crash.
"Yamaha juga ingin membangun tim tes yang lebih kuat mulai musim depannya. Caranya fokus pada pengembangan di Eropa. Awalnya saya tidak menduga bakal jadi begini. Namun, setelah berdiskusi kami sepakat untuk melepaskan Silvano ke tim tes," ujar Rossi.
ADVERTISEMENT
Valentino Rossi di MotoGP Inggris 2019. Foto: David Klein/Reuters
Galbusera menjabat sebagai kepala kru Rossi sejak 2014. Performa yang buruk pada akhirnya membuat Yamaha memutuskan untuk mengutak-atik tim teknik.
Munoz bukan orang asing bagi Rossi. Ia kini masih bekerja sebagai kepala kru di SKY Racing Team VR46 yang merupakan tim kepunyaan Rossi. Asuhan Munoz bertaji. Pada 2018, Francesco Bagnaia 'asuhannya' menutup musim sebagai kampiun Moto2.
Begitu Bagnaia naik kelas ke MotoGP bersama Pramac Racing, Munoz bertugas sebagai kepala kru Nicolo Bulega. Pebalap yang terakhir disebut juga membalap di Moto2 bersama SKY Racing Team VR46.
"Penggantinya adalah Davide [Munoz]. Musim lalu ia bekerja bersama Pecco [sapaan akrab Bagnaia]. Pecco menjuarai Moto2. Musim ini, ia bekerja sama dengan Bulega. Ini membuat saya bersemangat," jelas Rossi.
ADVERTISEMENT
The Doctor menyadari bahwa Munoz tidak datang dengan seabrek pengalaman di pentas balap motor paling elite ini.
Valentino Rossi (Movistar Yamaha) merayakan finis podium ketiga di GP Italia 2018. Foto: TIZIANA FABI/AFP
Bagaimana mau berpengalaman kalau ini menjadi pertama kalinya Munoz menangani pebalap MotoGP. Meski demikian, bukan berarti Munoz tak punya nilai plus yang membikin Rossi kepincut.
"Ini pengalaman baru untuknya. Ia tidak punya pengalaman dengan motor MotoGP. Namun, ia sangat muda dan memiliki banyak ide cemerlang," jelas Rossi.
"Pada akhirnya semua senang dan Silvano juga baik-baik saja. Ia gembira karena tetap ada di tim. Jadi kami akan lihat saja nanti tim ini bisa sekuat apa," ujar Rossi.
Performa Rossi dalam dua musim ini memang memprihatinkan. GP Belanda 2018 adalah terakhir kalinya ia naik podium puncak.
ADVERTISEMENT
Torehannya pada GP 2019 juga masih mengecewakan. Rossi hanya dua kali naik podium dalam 14 seri, tepatnya di podium dua GP Argentina dan GP Amerika Serikat. Rossi kini ada di posisi enam berbekal 137 poin atau selisih 163 poin dari pemuncak sementara, Marc Marquez.