Pergerakan yang Lambat di Babak Kedua Jadi Bahan Evaluasi Butet

26 April 2018 11:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Owi-Butet di Indonesia Open 2017. (Foto: kumparan/Fanny Kusumawardhani)
zoom-in-whitePerbesar
Owi-Butet di Indonesia Open 2017. (Foto: kumparan/Fanny Kusumawardhani)
ADVERTISEMENT
Tiket pertama skuat Tanah Air ke perempat final Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2018 (BAC 2018) menjadi milik ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Keduanya menundukkan wakil Thailand, Tinn Isriyanet/Pacharapun Chochuwong, dengan skor 21-16 dan 21-15. Meski menang straight game, ada kendala yang dialami Liliyana.
ADVERTISEMENT
Bagi Butet --begitu Liliyana kerap dipanggil, pertandingan di Wuhan Sports Center, Kamis (26/4/2018) tadi dirasa belum maksimal. Menurut Butet, banyak poin penting yang hilang karena ia terlambat mengantisipasi pengembalian lawan.
"Nggak mudah juga, saya sendiri nggak terlalu enak mainnya, agak lambat pergerakan kakinya. Bukan meremehkan lawan, berapa kali saya mau coba, tapi nggak dapet touch."
"Tadi banyak beberapa kesempatan yang harusnya kami dapat poin, tapi saya ketinggalan, jadinya poin buat lawan. Mudah-mudahan besok bisa lebih baik dari hari ini," ungkap Butet seperti dilansir laman resmi PBSI, Kamis (26/4).
Berbeda dengan Butet, Tontowi yang akrab disapa Owi itu merasa penampilan mereka sebagai pemain ganda sudah bagus. Owi menilai kemenangan yang direngkuh hari ini merupakan buah dari komunikasi antara keduanya yang berjalan baik sepanjang laga.
ADVERTISEMENT
"Saya merasa hari ini komunikasinya lebih bagus, lebih terjaga, saya juga jadi percaya diri. Lawannya lumayan, nggak mudah dimatikan. Kami bisa menerapkan strategi yang pas," imbuh Tontowi.
Usai menyegel tiket ke perempat final yang akan digelar Jumat (27/4/2018), Tontowi/Liliyana langsung diadang wakil China, He Jiting/Du Yue. He/Du mencapai perempat final usai mengalahkan Kim Won Ho/Shin Seung Chan (Korea Selatan), dengan skor 21-12 dan 21-18.
Jelang pertemuan pertama dengan He/Du, Owi/Butet sendiri mengantisipasi dukungan penuh suporter tuan rumah. Selain itu, Butet tidak menampik bahwa faktor usia memang menjadi kesulitan terbesarnya bersama Owi selama melawan rival-rival yang jauh lebih muda.
"Mereka lebih muda, nggak ada pressure karena kami lebih diunggulkan. Pemain Tiongkok itu mainnya cepat, tenaganya kuat. Nanti kami pelajari lagi permainan mereka, mungkin kalau pengalaman mereka kalah dari kami, tetapi soal stamina dan kecepatan mereka unggul karena mereka masih muda," pungkas Butet.
ADVERTISEMENT