Perjudian Marquez yang Kembali Gagal di MotoGP Qatar

11 Maret 2019 17:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Usaha pebalap Repsol Honda, Marc Marquez saat mencoba menyalip pebalap Ducati, Andrea Dovizioso di tikungan terakhir MotoGP Qatar. Foto: twitter/HRC_MotoGP
zoom-in-whitePerbesar
Usaha pebalap Repsol Honda, Marc Marquez saat mencoba menyalip pebalap Ducati, Andrea Dovizioso di tikungan terakhir MotoGP Qatar. Foto: twitter/HRC_MotoGP
ADVERTISEMENT
Musim memang sudah berganti, tapi strategi dan gaya balap Marc Marquez di MotoGP 2019 masih tetap sama. Teknik andalannya untuk mengambil alih balapan di lap-lap terakhir nyaris menjadikan Andrea Dovizioso sebagai korban.
ADVERTISEMENT
Pada balapan MotoGP Qatar di Sirkuit Losail, Senin (11/03/2019) dini hari WIB, Marquez start dari posisi ketiga. Pada awal-awal balapan, pebalap Repsol Honda itu terlihat kalem dan tak terlalu agresif untuk mengambil alih balapan.
Sepanjang balapan, ia hanya fokus untuk mempertahankan posisi kedua. Saat disalip Alex Rins, The Baby Alien langsung kembali merebutnya. Ternyata, ini adalah strategi Marquez dalam menyimpan tenaga dan kecepatannya untuk melakukan serangan di saat-saat terakhir.
Benar saja, saat balapan MotoGP Qatar hanya menyisakan dua balapan, pebalap berusia 26 tahun langsung menunjukkan agresivitasnya. Bahkan, gaya balapnya yang agresif sempat membawanya ke posisi terdepan meski tak berlangsung lama.
Usaha Marquez terus dilakukan hingga tikungan terakhir jelang garis finis. Namun, keberuntungan sedang tak memihaknya. Akibat terlalu memaksakan diri, motornya sedikit melebar di tikungan terakhir. Dovi dengan cerdik mengambil sisi dalam tikungan dan langsung melaju kencang menuju garis finis dengan keunggulan 0,023 detik dari Marquez.
Andrea Dovizioso (Ducati) mengalahkan Marc Marquez (Honda) di MotoGP Qatar 2018 Foto: Dok. MotoGP
"Hari ini adalah balapan yang sangat aneh. Maksud saya, itu adalah laju yang sangat lambat. Tapi bagi saya itu jauh lebih baik karena saya berjuang untuk menyelamatkan ban belakang, juga bagian depan. Saya pikir yang lain tidak memiliki masalah dengan ban depan," kata Marquez seperti dilansir Crash.
ADVERTISEMENT
Suhu dingin di Qatar, kata Marquez, jadi salah satu faktor yang membuatnya bermasalah dengan ban. Sialnya, para pesaingnya justru tak menghadapi masalah serupa. Ia pun terpaksa mengandalkan grip ban belakang meski harus membuta kecepatannya melambat.
Namun, jelas bagi Marquez ini adalah hasil yang bagus. Itu karena ia tak memiliki sejarah bagus setiap kali tampil di Qatar. Sepanjang keikutsertaannya di MotoGP, baru sekali pebalap asal Spanyol itu merebut podium juara (2014).
"Saya sangat senang karena itu adalah salah satu sirkuit terburuk bagi kami. Salah satu sirkuit di mana saya harus lebih berjuang. Juga akhir pekan ini, saya banyak berjuang untuk memahami dan mengelola ban depan," keluhnya.
"Saya pun harus melewati balapan dengan mengandalkan ban belakang. Ketika Anda melakukan hal itu, Anda menggunakan lebih banyak karet (degradasi) dan saya melihat bahwa kecepatan Dovi lebih baik. Tapi saya ingin tahu apa yang terjadi jika saya mencoba di tikungan terakhir. Saya kalah, tapi sangat senang karena 20 poin ini," ia menambahkan.
ADVERTISEMENT