Perselisihan Rossi-Marquez dan Memori Simoncelli

20 April 2018 13:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Duel Marquez dan Rossi. (Foto: JEAN-FRANCOIS MONIER / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Duel Marquez dan Rossi. (Foto: JEAN-FRANCOIS MONIER / AFP)
ADVERTISEMENT
Drama antara Valentino Rossi (Movistar Yamaha) dan Marc Marquez (Repsol Honda) menjadi tontonan menarik bagi penggemar MotoGP sepekan terakhir. Dari banyaknya aspek yang disorot dari insiden itu, ada satu yang terabaikan: balap motor adalah olahraga yang berbahaya.
ADVERTISEMENT
Betapa berbahaya olahraga ini disinggung pebalap Pramac Racing, Jack Miller, saat membahas insiden Rossi-Marquez pada Grand Prix (GP) Argentina awal pekan lalu. Di Sirkuit Termas de Rio Hondo saat itu, Rossi terjatuh keluar lintasan seusai disenggol Marquez di putaran ke-20. Rossi menyebut Marquez berbahaya, tetapi Miller mengingatkan betapa bahayanya MotoGP secara riil.
"Bagi para penggemar serta pebalap untuk memilih kubunya dan berkelahi satu sama lain sungguh konyol dan kekanak-kanakan! Kita harus ingat Marco Simoncelli. Di sini kami bertaruh nyawa," tutur Miller seperti dilansir oleh Crash, Jumat (20/4/2018).
Tragedi meninggalnya Simoncelli terjadi di GP Malaysia, 23 Oktober 2011. Di lap kedua itu, Simoncelli kehilangan kontrol dan melebar ke arah lintasan Colin Edwards dan Valentino Rossi. Tabrakan fatal pun tak bisa dihindari hingga merenggut nyawa Simoncelli kurang dari satu jam setelah insiden.
ADVERTISEMENT
Kembali menyoal Rossi-Marquez, Miller menegaskan seharusnya Direksi Balapan mengambil tindakan tegas dari dalam, bukan malah membiarkan insiden itu menjadi 'makanan' bagi media.
Simoncelli (Foto: Youtube/Kostas Katsinaris)
zoom-in-whitePerbesar
Simoncelli (Foto: Youtube/Kostas Katsinaris)
"Harusnya semua diselesaikan di paddock. Kami memang membawa motor untuk berjuang di lintasan balap, tetapi perselisihan semacam itu harusnya disimpan di lintasan. Tidak usah diumbar ke media," kata Miller.
"Setelah itu, banyak orang yang datang, terutama jurnalis, coba meminta Anda untuk berkomentar. Saya rasa itu bukan cara yang baik,"
"Saya tahu kalian semua mencari cerita yang menarik, tapi ada saatnya itu tidak tepat dan bisa membuat seseorang dicap buruk," ujar pebalap asal Australia itu menambahkan.
Tak hanya mengingatkan pewarta berita, Miller pun lanjut memberikan pesan kepada sesama rider. Melaju di kelas tertinggi balap 'kuda besi', Miller berharap agar koleganya bisa berhati-hati tak hanya dalam hal tindakan, tetapi juga soal perkataan.
ADVERTISEMENT
Persaingan Johann Zarco dan Valentino Rossi. (Foto: JEAN-FRANCOIS MONIER / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Persaingan Johann Zarco dan Valentino Rossi. (Foto: JEAN-FRANCOIS MONIER / AFP)
Adapun, Johann Zarco (Tim Yamaha Tech 3) ikut mengulas kasus Rossi-Marquez. Menurut dia, meski Marquez mendapatkan penalti 30 detik setelah balapan, sulit menemukan solusi yang merangkul kedua belah pihak. Sebab, setiap rider memang punya gaya masing-masing.
"Kita berbicara menyangkut dua 'dewa', Rossi dan Marquez. Marquez sendiri mendapatkan penalti dan pulang tanpa poin, itu mungkin hal terburuk baginya. Di Malaysia 2015, Rossi juga menendang Marquez dan apa penaltinya?" ucap Zarco.
"Sulit mengatakannya. Inilah yang terjadi di antara para rider. Kami yang harus berdiskusi bersama dan menemukan solusinya. Orang lain bisa menyuruh, tetapi kami yang menentukan pilihan. Direksi balapan bersikap bagus. Ini soal keamanan pebalap ketika tengah berjuang di lintasan balap," kata Zarco.
ADVERTISEMENT
Terakhir, sosok berkebangsaan Prancis itu meminta para pebalap MotoGP untuk melaju dengan cara yang baik. Semua memang tengah bertanding, tapi, lanjut Zarco, bahkan pertarungan pun memiliki batas wajarnya.
"Terkadang banyak hal yang bisa terjadi, kami hanya tinggal mengontrolnya," pungkas Zarco
Selanjutnya, Rossi, Marquez, dan para pebalap lainnya bakal kembali bersaing di GP Amerika Serikat akhir pekan ini. Seri dimulai dengan latihan bebas pertama di Sirkuit Austin, Jumat (20/4).