Perunggu di Kejuaraan Dunia sebagai Pembuktian Greysia/Apriyani
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Greysia Polii/Apriyani Rahayu membawa pulang medali perunggu dari Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Dunia 2019. Mereka urung ke final setelah dihentikan ganda putri Jepang, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara, di babak semifinal. Kendati begitu, pencapaian tersebut begitu berarti buat Greysia/Apriyani.
ADVERTISEMENT
Bagi pasangan peringkat lima dunia tersebut, perunggu Kejuaraan Dunia tahun ini dianggap sebagai titik balik setelah menelan serangkaian hasil buruk pada turnamen-turnamen sebelumnya.
Performa Greysia/Apriyani mulai menukik saat terhenti di babak kedua Indonesia Open 2019. Rapor merah berlanjut di Jepang Terbuka 2019; mereka angkat koper pada perempat final. Setelahnya, mereka gagal mempertahankan gelar juara Thailand Terbuka 2019.
Pelatih ganda putri PBSI, Eng Hian, sempat mengkritik penurunan hasil ini dan menilai Greysia/Apriyani kehilangan rasa lapar akan kemenangan. Secara khusus, Eng Hian bahkan menyebut anak didiknya itu terkesan show off di atas lapangan.
Greysia/Apriyani kemudian meluruskan. Mereka menyebut bahwa hasil negatif di Indonesia Open, Jepang Terbuka, dan Thailand Terbuka bukan disebabkan karena mereka ingin 'pamer' kemampuan, tapi dikarenakan aspek psikis.
ADVERTISEMENT
"Bukan show off, tapi kami kemarin seperti enggak tahu caranya untuk menang, lebih ke menemukan cara untuk menang. Hasil kemarin (di tiga turnamen) itu yang membuat kami terkesan show off atau pengin lama-lama di lapangan," kata Greysia saat ditemui di Kantor Kemenpora, Rabu (28/8/2019).
"Jadi, kami perbaiki itu (mencari cara untuk menang. Kami bawa ke Kejuaraan Dunia. Kalau kami bisa menang cepat, ya, sebisa mungkin menang cepat," ucap Greysia.
Faktor kepercayaan diri yang kembali diakui Apriyani memang berdampak besar pada penampilannya dengan Greysia di Basel, Swiss. Sebisa mungkin, kata Apriyani, mereka melupakan hasil buruk di turnamen-turnamen sebelumnya.
"Di Kejuaraan Dunia kepercayaan diri kami balik lagi. Stres juga di tiga turnamen sebelumnya 'kan jelek. Kami sudah sharing sama pelatih, sudah berbicara. Kalau kami mau mencoba, ternyata bisa," ucap Apriyani.
ADVERTISEMENT
Setelah Kejuaraan Dunia 2019, Greysia/Apriyani tak punya banyak waktu berleha-leha. Pada 3-8 September mendatang, mereka mentas di Taiwan Terbuka 2019. Mereka pun menargetkan gelar juara di turnamen BWF Wolrd Tour Super 300 itu.
"Mental kami sudah kembali dan lebih enjoy. Targetnya (di Taiwan) bisa masuk final, maksimal juara. Kalau permainan kami seperti di Kejuaraan Dunia, saya yakin bisa juara," kata Apriyani.