Piala Sudirman 2019 di Bulan Ramadhan, Latihan Atlet Tetap Jalan

6 Mei 2019 15:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Indonesia di Piala Sudirman 2017. Foto: Dok. PBSI
zoom-in-whitePerbesar
Tim Indonesia di Piala Sudirman 2017. Foto: Dok. PBSI
ADVERTISEMENT
Kejuaraan dua tahunan bulu tangkis beregu campuran tertinggi di dunia, Piala Sudirman, menggelar edisi ke-16 pada 2019. Tahun ini, Piala Sudirman 2019 berlangsung di Nanning, China, pada 19-26 Mei, bertepatan dengan bulan Ramadhan.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana persiapan para atlet ke Piala Sudirman di tengah Ramadhan? Khusus untuk atlet muslim, PBSI memberikan libur pada hari pertama puasa, Senin (6/5/2019). Sementara yang tidak berpuasa tetap menjalani latihan di Pelatnas Cipayung seperti biasa.
Setelah libur satu hari, pengurus PBSI memberikan kebebasan bagi atlet untuk berpuasa. Namun, latihan tetap jadi prioritas. Mengingat Piala Sudirman adalah turnamen bergengsi, PBSI tidak ingin setengah-setengah.
"Tidak ada perubahan latihan, memang bulan puasa, tapi kami profesional. Atlet-atlet tahu tanggung jawabnya, dan (jadwal) pertandingan juga tidak berubah 'kan," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti.
"Puasa itu pribadi masing-masing, hak pribadi atlet. PBSI tidak melarang, juga tidak mengajurkan. Kalau mampu silakan. Kami bebaskan saja, tapi mereka harus tahu konsekuensinya," imbuh peraih emas Olimpiade 1992 ini.
ADVERTISEMENT
Namun, Susy kembali mengingatkan bahwa program hingga jadwal latihan maupun menu makanan pun tidak akan berubah di bulan Ramadhan. Hal itu merujuk kepada jadwal pertandingan internasional dari BWF yang terus bergulir.
"Mereka (yang berpuasa, red) harus tahu kemampuan dirinya sendiri," kata Susy.
Situasi latihan para atlet di Pelatnas PBSI Cipayung Foto: Karina Shabrina/kumparan
Anjuran berbeda diberikan oleh pelatih kepala ganda putra PBSI, Herry Iman Pierngadi. Setelah memberi libur pada hari pertama puasa, pelatih berjuluk 'Naga Api' ini meminta atlet untuk tidak berpuasa demi memenuhi program latihan.
"Kalau jelang persiapan (turnamen) tapi puasa, (pengalaman) yang sudah-sudah, sih, setelahnya masuk rumah sakit. Kalau saya, saat tengah persiapan, saya katakan tidak (berpuasa). Karena pasti nge-drop. Tapi, kalau jauh dari persiapan, ya, silakan," ucap Herry.
ADVERTISEMENT
"Kalau pemain yang bisa diajak pengertian, mereka tahu (kewajiban atlet). Kalau yang memaksa puasa, saya bilang, risiko sendiri," imbuhnya.
Usai Piala Sudirman 2019, skuat PBSI bakal bertanding di Australia Terbuka 2019. Turnamen BWF Super 300 itu digelar pada 4-9 Juni, bertepatan dengan hari raya Idul Fitri.
Menurut Susy, jadwal yang bentrok dengan hari raya keagamaan sudah biasa terjadi. Ni Ketut Mahadewi Istarani, spesialis ganda putri, pernah mengalaminya di All England 2019. Kala itu, ia tidak merayakan Hari Raya Nyepi, yang jatuh pada 7 Maret, karena tengah fokus pada turnamen.
"Nanti 'kan Lebaran, tapi kalau pertandingan tidak mungkin juga (tidak main). Sama dengan Natal, yang Natalan tahu konsekuensinya," ujar Susy.
Fajar/Rian sujud syukur usai dipastikan lolos ke semifinal Malaysia Terbuka 2019. Foto: Dok. PBSI
ADVERTISEMENT
Pada Australia Terbuka 2019, ada beberapa atlet yang dipastikan bakal merayakan Idul Fitri di tengah-tengah turnamen. Mereka adalah Fajar Alfian, Muhammad Rian Ardianto, Mohammad Ahsan, Ihsan Maulana Mustofa, Della Destiara Haris, Rizki Amelia Pradipta, dan Tontowi Ahmad.
"Jadwal BWF itu memang tidak kenal hari raya, ya. Saya sudah tanya ke pemain ganda putra, mau apa tidak (bertanding di Australia, red) dan mereka tetap mau ikut," ujar Herry.
"Buat kami, atlet, kalau ada event-event penting seperti ini apalagi Road to Olympic, hari raya dikorbankan itu biasa. Lebaran di negara orang sudah beberapa kali, bukan hal baru."
"Di Taiwan pernah. Biasanya 'kan main jam 10 atau 11, nah paginya salat Id dulu, Lebaran di hotel, salam-salaman, setelah itu siap-siap bertanding," kata Herry.
ADVERTISEMENT
Well, ada beban tersendiri untuk skuat Indonesia di Piala Sudirman 2019. Mereka membawa asa sekaligus tugas berat untuk mengembalikan trofi yang terakhir direngkuh pada 1989, saat Indonesia menjadi tuan rumah edisi pertama.
Tahun ini, skuat 'Merah-Putih' berada di Grup 1B bersama Denmark dan Inggris. Pada Piala Sudirman 2017, Tim Indonesia hanya sampai babak penyisihan grup usai kalah dari Denmark dan India di Grup 1D.