Piala Sudirman 2019: Indonesia Mewaspadai Tiga Sektor Denmark

21 Mei 2019 12:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia Praveen Jordan (kiri) dan Melati Daeva Oktavianti (kanan) mengembalikan kok pada babak penyisihan grup 1B Piala Sudirman 2019 di Guangxi Sports Center Gymnasium, Nanning, China, Minggu (19/5). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia Praveen Jordan (kiri) dan Melati Daeva Oktavianti (kanan) mengembalikan kok pada babak penyisihan grup 1B Piala Sudirman 2019 di Guangxi Sports Center Gymnasium, Nanning, China, Minggu (19/5). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Berbekal kemenangan 4-1 atas Inggris, Minggu (19/5/2019), Indonesia memuncaki klasemen sementara Grup 1B Piala Sudirman 2019. Pencapaian ini menjadi modal bagus menjelang laga melawan Denmark, Rabu (22/5).
ADVERTISEMENT
Laga melawan Denmark terbilang tricky. Calon lawan Indonesia itu membutuhkan kemenangan untuk mencuri tiket ke perempat final dari Inggris (tim lainnya di Grup 1B). Terlebih, Denmark takluk 2-3 di tangan Inggris pada Senin (20/5) malam, membuat pertandingan melawan Indonesia menjadi duel hidup-mati untuk mereka.
Indonesia sendiri hampir pasti lolos dari babak grup. Namun, Indonesia tetap membutuhkan kemenangan demi finis sebagai juara grup. Dengan begitu, Indonesia punya kemungkinan terhindar dari lawan berat pada babak delapan besar.
Piala Sudirman 2019 mengusung format juara grup vs runner-up grup pada babak perempat final. Oleh karena itu, tampil sebagai juara grup dianggap lebih menguntungkan karena memiliki kemungkinan terhindar dari tim unggulan di fase gugur.
ADVERTISEMENT
Menurut Chef de Mission Tim Indonesia di Piala Sudirman 2019, Achmad Budiharto, Indonesia wajib mewaspadai tiga sektor dari Denmark.
“Jangan salah, ada tiga kekuatan Denmark yang tidak bisa diremehkan. Pertama, mereka punya tunggal putra yang bisa diandalkan. Ganda putra, walaupun pasangan utamanya sudah tidak ada, tapi pelapisnya bukan pasangan yang gampang dikalahkan dan ketemu ganda putra Indonesia selalu ketat,” kata Budiharto seperti dilansir situsweb PBSI.
“Di ganda campuran, saya rasa Denmark sudah menemukan pasangan baru. Tiga partai ini patut diwaspadai tanpa mengesampingkan ganda putri dan tunggal putri,” imbuh pria yang akrab disapa Budi ini.
Ada siapa saja di tiga sektor tersebut? Di tunggal putra ada juara dunia 2017 , Viktor Axelsen, dan kuda hitam yang menjuarai Indonesia Masters 2019, Anders Antonsen.
ADVERTISEMENT
Di sektor ganda putra, Denmark mengandalkan pasangan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen yang saat ini berada di rangking delapan dunia. Lalu, meski tak diperkuat Carsten Mogensen, skuat Denmark masih memiliki Mathias Boe.
Beralih ke sektor ganda campuran, Denmark tak lagi diperkuat Christinna Pedersen --pensiun pada 2019. Artinya, wakil Indonesia di ganda campuran berpotensi menghadapi pasangan baru.
Di dunia bulu tangkis, kans seorang pemain bisa diukur dari catatan head-to-head dengan lawan. Semakin sering mereka bertemu, semakin terbiasa juga mereka dengan lawan. Oleh karena itu, bertanding melawan pasangan anyar yang belum pernah dihadapi sebelumnya menjadikan pertandingan lebih tricky.
Ganda putra Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen, di Piala Sudirman 2019. Foto: WANG ZHAO / AFP
Melihat susunan tim Denmark, ganda campuran yang bisa mereka andalkan adalah Niclas Nohr/Sara Thygesen yang kini menempati peringkat 43 dunia. Namun, pada pertandingan melawan Inggris, Thygesen justru berpasangan dengan Mathias Christiansen (mantan pasangan Pedersen). Hasilnya, Christiansen/Thygesen kalah 21-15, 20-22, dan 17-21 dari Marcus Ellis/Lauren Smith.
ADVERTISEMENT
Pelatih Kepala Tim Denmark, Kenneth Jonassen, mengakui bahwa timnya kini menjadi underdog. Mundurnya Pedersen juga cukup menyulitkan mereka. Kini, Denmark fokus untuk mematangkan pengganti Pedersen demi Olimpiade 2020.
“Mundurnya Pedersen memang membuat orang mengatakan bahwa kekuatan kami berkurang. Kami mau generasi muda kami naik. Sekarang kami tampil sebagai tim underdog dan kami masih berupaya mematangkan pemain muda. Kami masih mencari kombinasi di ganda campuran, kami coba memasangkan pemain muda dengan Christiansen supaya pasangan ini bisa ke Olimpiade,” kata Jonassen.
"Saat ini tim Denmark sedang dalam masa transisi, kami sedang mengokohkan pondasi tim kami untuk ke depannya. Sekarang kami ada di sini, kami siap untuk bersaing. Kami hanya mencoba menikmati permainan, kami ada di grup yang berat bersama Indonesia dan Inggris, tapi kami percaya kalau kami punya kans," ujar mantan pemain tunggal putra ini.
ADVERTISEMENT
Selain ketiga sektor tersebut, Denmark mengandalkan Line Højmark Kjaersfeldt dan Mia Blichfeldt di sektor tunggal putri. Dari sektor ganda putri, Denmark mengandalkan Maiken Fruergaard/Sara Thygesen. Keduanya diharapkan bisa menjadi penerus Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen.