Piala Sudirman: Gregoria Kalah, Taiwan Samakan Kedudukan Menjadi 1-1

24 Mei 2019 12:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mengembalikan kok pada babak penyisihan grup 1B Piala Sudirman 2019 di Guangxi Sports Center Gymnasium, Nanning, China, Minggu (19/5). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mengembalikan kok pada babak penyisihan grup 1B Piala Sudirman 2019 di Guangxi Sports Center Gymnasium, Nanning, China, Minggu (19/5). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Taiwan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada babak perempat final Piala Sudirman 2019, Jumat (24/5). Penyebabnya apa lagi kalau bukan kemenangan 21-16, 21-14 yang direngkuh Tai Tzu Ying atas Gregoria Mariska Tunjung di laga kedua?
ADVERTISEMENT
Di Guangxi Sports Center Gymnasium, Nanning, China, Ying ibarat guru yang memberi pelajaran kepada Gregoria seperti apa bertungkus-lumus memperjuangkan kemenangan.
Permainan cepat Ying yang diwarnai dengan dropshot acap mematikan langkah tunggal putri peringkat 15 dunia itu. Tak heran jika Ying sanggup mengendalikan jalannya laga.
Tapi, Gregoria juga bukan pebulu tangkis yang mudah ditundukkan. Agresivitas dibalas dengan agresivitas. Hasilnya, laga sengit yang tak berat sebelah. Itu ditandai dengan kejar-kejaran skor hingga 8-8 yang berlanjut ke 10-10.
Keunggulan tipis 11-10 dimanfaatkan Ying sedemikian rupa untuk mematikan permainan Gregoria. Sudut-sudut jauh dan sulit disasarnya. Gregoria sampai beberapa kali jatuh-bangun untuk mengejar shuttlecock kiriman Ying yang berhasil mengubah skor menjadi 15-10.
Kesalahan individu ditambah kelihaian lawan membaca permainan membuat laga tak berpihak pada Gregoria. Lawannya itu tetap menjaga jarak keunggulan, menggeser kedudukan 15-10 menjadi 19-14 hingga akhirnya menutup gim pertama dengan kemenangan 21-16.
ADVERTISEMENT
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mengembalikan kok pada babak penyisihan grup 1B Piala Sudirman 2019 di Guangxi Sports Center Gymnasium, Nanning, China, Minggu (19/5). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Tertinggal 0-3 di awal-awal gim kedua, Gregoria menolak tunduk di hadapan keunggulan lawan. Jatuh-bangun dilakoni, permainan tricky lawan dihadapi. Hasilnya tak mengecewakan, Gregoria berhasil memperkecil jarak menjadi 2-3.
Penempatan shuttlecock yang tricky adalah senjata yang dipakai Ying di awal-awal gim kedua. Kecenderungannya, ia akan memulai serangan dari jarak jauh, lantas menutupnya dengan pukulan depan net.
Gregoria memang sempat membaca permainan ini. Begitu reli panjang memasuki pukulan keenam atau ketujuh, ia mulai bergerak mendekati net sehingga dapat menjangkau pukulan pendek lawan. Cukup cerdik karena memampukan Gregoria membalikkan keunggulan menjadi 5-4.
Tapi, lawannya itu juga tak kalah cerdik. Alih-alih kehilangan akal, Ying malah seperti sengaja memancing Gregoria ke depan net. Begitu Gregoria bersiaga di bibir net, Ying langsung melepaskan smash yang mengarah tengah lapangan. Lewat cara ini, Ying tak hanya sanggup menyamakan kedudukan menjadi 5-5, tapi melesat menjadi 10-6.
ADVERTISEMENT
Sepintas, Gregoria terlihat kalah agresif dari lawannya itu. Tapi, terkadang agresif juga tak sama dengan efektif. Itu pula yang dibuktikan Gregoria, setidaknya di interval pertama gim kedua. Satu poin yang dibutuhkan Ying untuk menutup interval dengan keunggulan tak kunjung didapatnya berkat permainan sabar Gregoria.
Bukannya menyerang dengan membabi buta, Gregoria memilih untuk menutup pertahanannya dengan permainan bertempo lebih lambat. Lawan yang tak sabar justru menjawab permainan ini dengan serangan sporadis.
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mengembalikan kok pada babak penyisihan grup 1B Piala Sudirman 2019 di Guangxi Sports Center Gymnasium, Nanning, China, Minggu (19/5). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Akibatnya, kesalahan individu menjadi musuh dalam selimut bagi Ying. Lewat skema macam ini Gregoria membalikkan keadaan. Keunggulan 11-10 menjadi kawan Gregoria untuk menutup interval gim kedua.
Setelahnya, tensi pertandingan makin tinggi. Itu terbukti dengan kegigihan kedua pemain saling mengejar skor, dari 11-11 hingga 14-14.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, Ying menemukan kembali ritme permainannya yang sempat hilang sebelum interval. Empat angka krusial yang dicuri Ying membuatnya unggul 18-14. Dua poin berasal dari pukulan Gregoria yang dinyatakan out, satu poin akibat kegagalan Gregoria menyeberangkan shuttlecock ke bidang permainan lawan, dan satu lagi akibat smash yang tak mampu diamankan Gregoria.
Sayangnya, poin ke-14 itu menjadi angka terakhir yang direngkuh Gregoria. Kemenangan 21-14 Ying di gim kedua membuat Taiwan menyamakan kedudukan menjadi 1-1.