Praveen/Melati Kalah karena Gagal Curi Start dari Zheng/Huang
ADVERTISEMENT
Zheng Siwei/Huang Yaqiong, ganda campuran nomor satu dunia, membuktikan ketangguhannya, termasuk kepada Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang punya amunisi tambahan tampil di hadapan pendukung sendiri.
ADVERTISEMENT
Di babak kedua Indonesia Masters 2019 , Kamis (24/1/2019), Praveen/Melati kalah straight game 16-21 dan 12-21 dalam pertandingan selama 34 menit. Bermain di Court 1 Istora Gelora Bung Karno (GBK), sore WIB, Praveen/Melati sendiri sempat mengimbangi di menit awal gim pertama.
Skor selalu imbang mulai 1-1 hingga 7-7. Berikutnya, Zheng/Huang bisa lebih dulu menerapkan pola permainan dan membuat Praveen/Melati tertinggal 7-11 di interval. Usai jeda, ganda Indonesia di peringkat 15 dunia ini masih belum mampu mengacak pertahanan rival.
Praveen/Melati tak bisa lagi menyamakan kedudukan dan menutup gim pertama dengan skor tertinggal 16-21. Pada gim kedua, mereka bisa mengunci keunggulan di menit awal dengan skor 4-1 atas juara dunia 2018 itu. Hingga interval, Praveen/Melati bisa menjaga ritme serangan dan unggul 11-9.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, Praveen/Melati banyak melakukan kesalahan sendiri usai jeda. Ganda peringkat 15 dunia ini pun balik tertinggal 11-15. Sementara pukulan tajam Huang dan penjagaan Zheng di belakang membuat pasangan China ini tidak terkejar. Mereka pun mudah mengunci match point 20-12 dan menutup laga dengan kemenangan 21-12.
Usai pertandingan, Praveen mengaku gagal mengunci momentum sejak menit pertama. Padahal, itulah kunci untuk melawan gaya permainan wakil China yang dikenal bermain cepat dan menyerang. "Kami terlalu pelan, buat kejar poin kalah. Itu sangat penting seharusnya, kami pun tertekan terus dan tidak bisa balikkan keadaan," ujar Praveen.
Sementara menurut Melati, mereka tertinggal jauh di gim kedua karena faktor angin. "Kami kalah angin di set kedua, sempat unggul 11-9 di interval, ke sananya mereka mulai menyerang lagi, sementara pukulan kami banyak yang nanggung, jadi keserang terus. Kami masih satu langkah di belakang, masih banyak yang perlu dikoreksi, terutama mengamankan pukulan dan kami masih banyak mati sendiri," kata Melati.
ADVERTISEMENT
Terakhir, Praveen menilai pasangan Zheng Siwei/Huang Yaqiong sejatinya punya pola permainan yang sama dengan ganda campuran asal Negeri Tirai Bambu lainnya. Kelebihan Zheng/Huang adalah kepercayaan diri.
"China main sama, cepat dan kencang. Tapi Zheng/Huang ini lebih pede (percaya diri), mungkin lebih condong ke sana untuk menang. Kami, sih, tidak pilih-pilih--mau lawan China atau negara lain, setiap pertandingan, kami fight saja," ucap Praveen mengakhiri.