Quartararo Buka Rahasia Usai Curi Perhatian di MotoGP Qatar

18 Maret 2019 15:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebalap Yamaha Petronas Sepang, Fabio Quartararo, saat beraksi pada MotoGP Qatar 2019. Foto: twitter/sepangracing
zoom-in-whitePerbesar
Pebalap Yamaha Petronas Sepang, Fabio Quartararo, saat beraksi pada MotoGP Qatar 2019. Foto: twitter/sepangracing
ADVERTISEMENT
Fabio Quartararo memang tak mengakhiri balapan MotoGP Qatar 2019 dengan naik podium. Namun, penampilan pebalap Petronas Yamaha Sepang itu cukup nyentrik. Sempat tertinggal, ia mampu menyalip banyak pebalap di depannya.
ADVERTISEMENT
MotoGP Qatar di Sirkuit Losail, 10 Maret 2019, adalah balapan yang emosional bagi Quartararo. Bagi pebalap berusia 19 tahun tersebut, ini adalah pertama kalinya ia mentas di kelas utama.
Meski berstatus rookie, ia sudah menarik perhatian sejak menjalani tes pramusim di tempat yang sama. Quartararo secara mengejutkan mampu mencetak catatan waktu terbaik kedua setelah Maverick Vinales di Losail.
Saat sesi kualifikasi, Quartararo kembali mengejutkan dengan mengamankan tempat kelima. Sayang, ia terkendala masalah saat balapan akan berlangsung. Itu karena motornya sempat mogok jelang sesi warm up (pemanasan) hingga terpaksa start dari pit lane.
Meski begitu, pebalap asal Prancis itu sempat mencetak fastest lap pada putaran ketiga dengan waktu 1 menit 55,030 detik. Sayang, prestasinya itu tak cukup membantu Quartararo. Ia finis di urutan ke-16 dengan selisih 15,905 detik dari pebalap terdepan, Andrea Dovizioso.
ADVERTISEMENT
"Sulit untuk dijelaskan. Selain harus mengemudi dengan agresif di motor Yamaha, Anda juga harus membalap dengan halus. Ini cocok dengan gaya balap alami saya. Tapi, ketika saya melakukan putaran tercepat, saya agak terlalu agresif dan kurang halus," ujar Quartararo, dilansir Speedweek.
Quartararo melanjutkan, ia terinspirasi dari gaya balap pengoleksi tiga gelar juara dunia MotoGP, Jorge Lorenzo. Ia menilai bahwa gaya balap Lorenzo adalah opsi terbaik jika ingin melaju cepat bersama motor Yamaha.
"Saya sering melihat Jorge Lorenzo, ia terlihat sangat halus saat balapan. Saya sudah belajar bahwa dengan motor MotoGP, Anda benar-benar harus memperhatikan ban belakang dan cara mengatur keausan. Itu sangat membantu saya," jelasnya.
Di sisi lain, perkembangan karier balap Quartararo terbilang sangat pesat. Ia mengawali petualangannya di kelas Moto3 pada 2015 saat usianya baru 15 tahun. Dalam musim debutnya, ia sudah mampu mengumpulkan dua podium dan dua pole position.
ADVERTISEMENT
Saat naik ke kelas Moto2 pada 2017, ia memang kesulitan bersaing. Namun, kesuksesannya saat naik podium juara pada seri di Catalunya jadi salah satu alasan yang membuat Yamaha tertarik merekrutnya.