Ratri Sudah Maksimal, tetapi Mental China Memang Kuat

13 Oktober 2018 1:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Leani Ratri Oktila dan Khalimatus Sadiyah Sukohandoko raih emas. (Foto: Hafidz Mubarak/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Leani Ratri Oktila dan Khalimatus Sadiyah Sukohandoko raih emas. (Foto: Hafidz Mubarak/ANTARA)
ADVERTISEMENT
Raihan Ratri Leani cukup apik pada hari ketujuh Asian Para Games 2018, Jumat (12/8/2018). Namun, torehannya belum paripurna karena cuma masing-masing satu emas dan perak.
ADVERTISEMENT
Ratri tampil di tiga nomor berbeda dalam cabang olahraga (cabor) bulu tangkis: tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran. Di babak semifinal nomor ganda campuran SL3-SU5, Ratri dan Hary Susanto berhasil kalahkan Hikmat Ramdhani dan Sukohandoko Khalimatus Sadiyah.
Paling sukses di nomor ganda putri SL3-SU5 karena Ratri meraih medali emas usai mengandaskan perlawanan Cheng Hefang dan Ma Huihui. Satu-satunya kegagalan Ratri terjadi di nomor tunggal putri SL4 saat dirinya dikalahkan oleh Cheng Hafeng.
Menyoal kekalahan Ratri dari Cheng Hafeng, pelatih Yunita Ambar Wulandari buka suara. Menurut dia, Ratri sudah berusaha maksimal dalam pertandingan tadi. Tidak hanya berusaha maksimal, dia juga sudah berlatih dengan keras.
"Kalau evaluasi saya, Ratri sudah berusaha maksimal pada permainan tadi. Intinya dia tidak mencapai target, padahal sudah bermain maksimal. Sejak kemarin dia juga sudah latihan maksimal, tetapi hasilnya memang belum bisa mengalahkan China," ujar Yunita saat dijumpai para pewarta.
ADVERTISEMENT
"Apalagi, memang sebelumnya, Leani Ratri belum pernah menang melawan China. Jadi, memang untuk nomor tunggal dia tidak ditargetkan untuk meraih medali emas," katanya menambahkan.
Leani Ratri Oktila (kiri) dan Khalimatus Sadiyah Sukohandoko (kanan). (Foto: Hafidz Mubarak/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Leani Ratri Oktila (kiri) dan Khalimatus Sadiyah Sukohandoko (kanan). (Foto: Hafidz Mubarak/ANTARA)
Selain itu, Yunita juga mengutarakan rahasia di balik penampilan apik sang lawan. Menurut dia, China memiliki sesuatu yang membuat para atletnya tampil apik di ajang Asian Para Games 2018.
"China memiliki mental yang kuat. Kemudian untuk fisiknya juga bagus," ujar Yunita.
Ratri memang sukses membalaskan dendamnya di nomor ganda, tetapi belum cukup baginya. Adalah wajib buat Ratri untuk kembali mengalahkan sang lawan di Paralimpiade 2020 di Tokyo.
Meski Ratri sukses membalaskan dendam di nomor ganda, setidaknya, jika kelak mereka bertemu nanti, Ratri sudah belajar dari pertemuan mereka di ajang Asian Para Games 2018 ini. Apalagi, dia sudah berjanji akan membalaskan dendam di nomor tunggal putri ini dalam ajang Paralimpiade kelak.
ADVERTISEMENT