Rebut Tiket ke Final, Lob Marcus/Kevin Sempat Berbuah Teguran

16 Desember 2017 17:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kevin & Marcus di BWF Super Series Finals 2017 (Foto: Dok PP PBSI)
zoom-in-whitePerbesar
Kevin & Marcus di BWF Super Series Finals 2017 (Foto: Dok PP PBSI)
ADVERTISEMENT
Menonton aksi Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo di semifinal Dubai World Super Series Finals 2017 agaknya memaksa para penggemar untuk banyak menahan napas.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, duo berjuluk "Minions" itu menghadapi rival asal Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, yang tengah on fire usai menyegel status juara Grup A dengan tiga kemenangan penuh.
Marcus/Kevin pun ikut mencicipi keganasan ganda putra Jepang urutan lima dunia itu saat kalah dua gim langsung 17-21 dan 17-21 di babak penyisihan grup.
Meski begitu, "Minions" yang merupakan unggulan pertama berhasil membalikkan keadaan saat tampil di semifinal, Sabtu (16/12) siang tadi, dengan kemenangan 21-10, 18-21, dan 21-16.
Tertinggal 9-12 di gim kedua, Indonesia sempat memiliki kans menang langsung saat skor imbang 16-16. Namun, Kamura/Sonoda tak tinggal diam dan membuat "Minions" tertinggal 14-20.
Sejak momen itu, Marcus/Kevin bergerilya memainkan lob panjang untuk pertaruhkan asa di final. Hasilnya, empat poin beruntun mengubah kedudukan menjadi 18-20, meski akhirnya Indonesia kalah 18-21.
ADVERTISEMENT
Menurut pengakuan pelatih, Aryono Miranat, dengan strategi tersebut Marcus/Kevin sempat kena tegur wasit.
"Sempat ditanya wasit kenapa Marcus/Kevin bermain seperti itu, banyak lob panjang dan kesannya tidak serius. Lalu saya jelaskan ini adalah bagian dari strategi," ungkap Aryono dalam keterangan resminya,Sabtu (16/12).
Marcus dan Kevin menatap gelar ketujuh tahun ini. (Foto: Chandra Dyah Ayuningtyas/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Marcus dan Kevin menatap gelar ketujuh tahun ini. (Foto: Chandra Dyah Ayuningtyas/kumparan)
"Saya rasa tidak ada yang salah dengan itu, lawan pun meladeni lob tersebut dan tidak menyerang. Di ganda putri bahkan lebih banyak kita temukan reli panjang seperti ini," sambungnya.
Sementara menurut Marcus sendiri, reli panjang dengan banyak lob dibutuhkan untuk menghabiskan energi Kamura/Sonoda.
"Memang ini bagian dari strategi, ya, main lob-lob panjang. Biar gantian, lawan juga jadi capek," ucap Marcus.
Sukses merebut tiket ke final, Marcus/Kevin kini mengukir rekor sembilan penampilan di final dalam satu musim. Ganda terbaik dunia itu pun berambisi untuk menambah gelar ketujuhnya di Dubai dalam final esok hari.
ADVERTISEMENT