Rian Ardianto: Dulu, Ibu Selalu Antar Saya Latihan ke Klub

22 Desember 2018 16:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto  (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kasih Ibu, kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi, tak harap kembali
ADVERTISEMENT
Bagai sang surya, menyinari dunia..
Selamat Hari Ibu! Bagi sebagian pebulu tangkis Tanah Air, mereka merayakan Hari Ibu di Britama Arena, Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara, bersamaan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) 2018. Muhammad Rian Ardianto salah satunya.
Pemain ganda putra pemusatan latihan nasional (pelatnas) PBSI ini membela klubnya, Jaya Raya Jakarta, di pertandingan final lawan klub asal Bandung, Mutiara Cardinal, Sabtu (22/12/2018). Fokus di lapangan, bukan berarti dia melupakan Hari Ibu yang jatuh setiap 22 Desember.
Nun jauh di Bantul, Umi Marwati, sosok yang dipanggilnya mama itu, diyakini Rian menyaksikan pertandingannya lewat layar kaca. Sejalan dengan memorinya dulu, kala sang Ibu setia mengantarkannya ke GOR di kampung saat masih kecil tanpa tahu sang anak akan menjelma jadi sosok andalan Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Terima kasih untuk Ibu, sudah mendidik dari kecil. Dulu saat masih kecil, latihan selalu diantarkan sama Ibu," ucap Rian usai pertandingan.
Pemain ganda putra Jaya Raya Jakarta, Muhammad Rian Ardianto, di Kejurnas PBSI 2018. (Foto: Karina Nur Shabrina/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain ganda putra Jaya Raya Jakarta, Muhammad Rian Ardianto, di Kejurnas PBSI 2018. (Foto: Karina Nur Shabrina/kumparan)
"Terima kasih, saya tidak bisa membalas apa-apa. Semoga Ibu bisa bangga dengan keadaan saya sekarang," imbuh juara Malaysia Masters 2018 dan peraih perak nomor perorangan ganda putra Asian Games 2018 ini.
Orang tua Rian, Umi Marwati dan Sarbini (Alm), sendiri tinggal di Bopongan RT 04, Tamanan, Banguntapan, Bantul. Saat masih menduduki bangku Sekolah Dasar (SD), Umi setiap sore selalu menemani sang buah hati tercinta latihan bulu tangkis bersama rekan sebaya lainnya.
"Dulu ketimbang main-main saja, tidak jelas, lebih baik masuk ke klub bulu tangkis di daerah saya. Waktu itu mulai SD kelas 3. Ayah juga dulu suka mengantarkan saya latihan. Ayah sering main juga, tapi bukan profesional," imbuh Rian kepada kumparanSPORT.
ADVERTISEMENT
Tepat di Hari Ibu, pertandingan Rian sendiri berakhir manis. Bersama Angga Pratama, Rian menang lawan Hardianto/Reinard Dhanriano, usai berjuang tiga gim dengan skor 11-21, 21-17, dan 21-16 selama 47 menit. Kemenangan Rian/Angga sekaligus membuka keunggulan Jaya Raya 1-0.
Fajar Alfian (kanan) dan Rian Ardianto melakukan selebrasi usai menaklukkan ganda putra Jepang dalam laga semifinal bulu tangkis beregu putra Asian Games 2018. (Foto: ANTARA FOTO/INASGOC/Nafielah Mahmudah)
zoom-in-whitePerbesar
Fajar Alfian (kanan) dan Rian Ardianto melakukan selebrasi usai menaklukkan ganda putra Jepang dalam laga semifinal bulu tangkis beregu putra Asian Games 2018. (Foto: ANTARA FOTO/INASGOC/Nafielah Mahmudah)
Saat bertanding di turnamen internasional, Rian pun selalu memberi kabar soal pertandingan kepada sang Mamah. Bahkan, wanita berusia 52 tahun itu kerap bertanya-tanya siapa musuh yang akan dihadapi putranya. "Lawan mana? Poinnya berapa? Straight apa rubber game?" tiru Rian sambil tertawa.
Putra asli Bantul itu pun berharap agar keluarganya, terutama mama, bisa menyaksikan Indonesia Masters 2019 yang akan berlangsung di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, pada 22-27 Januari mendatang. "InsyaAllah (hadir)," ujarnya mantap.
ADVERTISEMENT
Tapi sebelum itu, Rian tentunya bakal lebih dulu pulang ke rumah untuk menghabiskan masa libur akhir tahunnya hingga 3 Januari. Kemudian, bersama rekan pelatnasnya, Fajar Alfian, Rian kembali bersiap untuk melakoni tur dunia BWF pertamanya di musim 2019, Malaysia Masters, pada 15-20 Januari. Musim lalu, Fajar/Rian menjadi juara usai kalahkan tuan rumah, Goh V Shem/Tan Wee Kiong, 14-21, 24-22, dan 21-13.