Richard Mainaky Ungkap Kekurangan Praveen/Melati dan Hafiz/Gloria

3 Oktober 2019 18:51 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti di Korea Terbuka 2019. Foto: dok. PBSI
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti di Korea Terbuka 2019. Foto: dok. PBSI
ADVERTISEMENT
Komentar pedas dilontarkan Richard Mainaky kepada dua pemain ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktaviani dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.
ADVERTISEMENT
Pelatih berusia 54 tahun tersebut menyebut dua pasangan itu miskin tanggung jawab kepada diri sendiri. Bagi Richard, aspek ini yang membikin performa dan hasil ganda campuran 'Merah Putih' di beberapa turnamen ke belakang menurun.
Ambil contoh pada ajang teranyar di Korea Terbuka 2019, Praveen/Melati cuma sampai di perempat final, sementara capaian Hafiz/Gloria lebih mengecewakan karena terhenti di babak kedua. Torehan keduanya bahkan kalah dari pasangan muda, Rinov Rivaldi/Pitha Haningtyas Mentari, yang menembus semifinal.
"Mereka sebagai atlet nasional yang sudah ada di rangking 10 besar, tapi tidak punya tanggung jawab kepada diri sendiri. Saya anggap faktor ini yang menjadi batu sandungan untuk mereka menjadi pemain level atas," kata Richard saat ditemui di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (3/10/2019).
ADVERTISEMENT
"Saya evaluasi dari keseluruhan latihan dan apa yang mereka lakukan saat persiapan menuju pertandingan tidak bertanggung jawab terhadap diri sendiri, termasuk kedisiplinan. Itu yang membuat mereka tidak berhasil," tuturnya menambahkan.
Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja di Korea Terbuka 2019. Foto: Dok. PBSI
Kecewanya Richard beralasan. Jika menilik peringkat, Praveen/Melati (ketujuh) dan Hafiz/Gloria (kesembilan), adalah dua ganda campuran Indonesia dengan kans paling besar untuk mentas di Olimpiade 2020.
"Saya tidak mau menjelekkan atlet saya, tapi sekarang kita lihat bahwa saya harus mengatakan inilah kendala yang ada di pemain kita. Mereka sebagai andalan ganda campuran, Praveen/Melati dan Hafiz/Gloria sudah berada di 10 besar," jelas Richard.
"Karena sedikit lagi mereka sudah bisa lolos ke Olimpiade, mereka (juga sempat) berhasil masuk ke delapan besar. Tapi, karena mereka lengah dan tidak tanggung jawab kepada diri sendiri akhirnya (performanya) terus menurun."
ADVERTISEMENT
"Pemain lain semuanya mau masuk ke delapan besar, tapi mereka yang sudah berada di sana malah seenaknya, tidak dapat menjawab (tantangan)," ujarnya.
Pelatih bulu tangkis ganda campuran Indonesia, Richard Mainaky, saat ditemui di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur. Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan
Terdekat, Praveen/Melati dan Hafiz/Gloria dijadwalkan turun di Denmark Terbuka 2019, 15-20 Oktober mendatang. Richard hanya berharap kedua pasangan ini bisa mengubah sikap dengan lebih bertanggung jawab .
"Saya sudah memberi solusi, sering sekali. Tapi, intinya adalah tanggung jawab kepada diri sendiri. Kalau mereka tidak punya itu, kita memberi masukan apa pun percuma. Jadi inti dari a-z itu saja: tanggung jawab," pungkas Richard.