Robert Kubica Senang, Sergey Sirotkin Berang

23 November 2018 20:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebalap anyar Williams, Sergey Sirotkin. (Foto: OLIVIER MORIN / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Pebalap anyar Williams, Sergey Sirotkin. (Foto: OLIVIER MORIN / AFP)
ADVERTISEMENT
Robert Kubica kembali ke Formula 1 (F1). Untuk saat ini, kabar tersebut menjadi tajuk utama di berbagai media. Bahkan, laun-laun berita pensiun dan penampilan terakhir Fernando Alonso di Grand Prix (GP) Abu Dhabi semakin tergusur.
ADVERTISEMENT
Kubica memang ikonik. Dia sudah jadi pebalap F1 mulai 2006, tetapi kecelakaan parah pada 2011 membuatnya pensiun mendadak dari panggung balap mobil kelas tertinggi itu. Maka, Kubica yang kini punya impairment (kelemahan) di tangan kanan itu menyedot perhatian. Ada yang takjub, termotivasi, dan senang dengan kembalinya pebalap Polandia itu ke F1.
Tapi, ada juga yang tidak suka. Sergey Sirotkin contoh nyatanya. Sirotkin-lah pebalap yang tergeser dengan masuknya Kubica sebagai pebalap utama Tim Williams untuk F1 2019. Sirotkin yang baru bergabung ke Williams pada 2018 itu pun hanya bertahan satu musim di kelas tertinggi balap mobil.
Dilansir Autosport, terhentinya langkah Sirotkin di F1 tak lain tak bukan karena sponsor yaitu SMP Racing menarik diri untuk mendukung pebalap berpaspor Rusia itu. "Kami memutuskan untuk tidak lagi berpartisipasi di F1 bersama Williams," sebut Kepala SMP Racing, Boris Rotenberg, dikutip Jumat (23/11/2018).
ADVERTISEMENT
Sirotkin sendiri telah menyuarakan kekecewannya lewat unggahan di akun Twitter pribadinya. Dalam cuitan pada Kamis (22/11) itu, Sirotkin merasa sudah memberikan yang terbaik untuk Williams.
"Hai, rekan-rekan. Sayangnya saya tidak lagi balapan F1 tahun depan. Ini (2018) adalah waktu yang panjang dan sulit. Tidak semua berjalan sesuai keinginan, tapi saya terus berjuang dan memberikan segalanya, dari energi dan hati saya, untuk mendapat hasil yang tim mau. Sejujurnya, saya percaya telah melakukan pekerjaan dengan baik dengan kondisi Tim Williams tahun ini," tulis pebalap berusia 23 tahun itu.
Sayang, kepercayaan dirinya itu tidak dibarengi dengan hasil di klasemen. Hingga seri ke-20 di GP Brasil, Sirotkin berada di posisi bontot dengan 1 poin, hasil finis ke-10 di GP Italia pada September lalu. Rekan setimnya, Lance Stroll, juga tak bisa berbuat banyak untuk menyokong Williams dengan 6 poinnya di peringkat 18.
ADVERTISEMENT
Jadilah Williams sebagai tim dengan performa terburuk hingga Formula 1 GP 2018 tersisa satu seri saja. Sirotkin pun enggan menyebut Williams dalam ucapan terima kasihnya, alih-alih hanya SMP Racing yang dituju lewat tanda pagar di cuitan sang driver.
"Terima kasih atas dukungan semua orang, untuk kepercayaan dan kalimat-kalimat penyemangat kalian. Terutama saya begitu tersentuh saat ikut GP Rusia di Sochi. Karena kalian semua, musim ini akan selalu ada di memori saya. Terima kasih atas segalanya!" seru Sirotkin.
Terpisah kepada F1, Sirotkin mengaku sangat terkejut dengan terdepaknya dia dari kursi pebalap Williams. Meski kabar hengkangnya itu sudah diisyaratkan SMP Racing pekan lalu, Tim Williams sendiri baru memberi tahu Sirotkin pada Rabu (21/11) malam waktu setempat. "Saya tidak bisa bersiap menerima keputusan itu. Sampai saat ini saya tidak percaya, ini momen yang sulit bagi saya," katanya.
ADVERTISEMENT
"Sebagai pebalap, saya tidak peduli (dengan tim), tapi saya sangat ingin berada di grid dengan mobil apa pun untuk menunjukkan kemampuan diri. Saya sempat percaya keputusan akan berubah, tapi ternyata tidak. Jujur, saya merasa sudah tampil dengan baik. Saya senang telah memulai balapan, bersatu dengan tim, dan tampil dalam kondisi sulit," imbuh Sirotkin.
Tim Williams sendiri tidak terlalu banyak bicara soal dicoretkan Sirotkin dalam daftar pebalap untuk 2019. Sirotkin disinggung dalam pernyataan terkait kembalinya Kubica di laman resmi tim. "Saya juga ingin berterima kasih kepada Lance Stroll dan Sergey Sirotkin atas kerja kerasnya di musim (2018) penuh tantangan ini. Kami mendoakan yang terbaik untuk karier mereka ke depan," begitu salah satu penggalan kutipan Claire Williams, Deputi Tim Williams.
ADVERTISEMENT
Kubica sendiri kini sudah begitu disayang oleh Williams. Di rangkaian GP Abu Dhabi 2018, dia bertugas melahap sesi latihan bebas satu (FP1) meski hasilnya berada di posisi terakhir. Pebalap kawakan itu sejatinya pun tak lantas asal ditunjuk ikut berkompetisi di F1 2019.
Selama 2018, Kubica adalah pebalap cadangan (Reserve & Development Driver) Tim Williams. Pun bagi Kubica, Williams bukan nama asing sejak pertama kali bekerja sama saat tes di Sirkuit Silverstone pada 2017. Nantinya, posisi Sirotkin dan Stroll di Williams pada 2019 digantikan oleh Kubica dan debutan asal Inggris, George Russell.
Race GP Abu Dhabi 2018 pada Minggu 25 November mendatang pun akan menjadi panggung terakhir Sirotkin di F1. "Trek terakhir dalam perjalanan musim ini! Kami adalah tim yang hebat dan orang-orang ini sangat dekat dengan saya sepanjang tahun. Terakhir kali, kawan! Ayo buat hasilnya bagus!" kata Sirotkin, masih hanya kepada SMP Racing.
ADVERTISEMENT