Rossi Tak Kejar Gelar Ke-10: Saya Balapan untuk Senang-Senang

2 November 2018 19:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rossi rebut podium ketiga di Sirkuit Mugello. (Foto: REUTERS/Alessandro Bianchi)
zoom-in-whitePerbesar
Rossi rebut podium ketiga di Sirkuit Mugello. (Foto: REUTERS/Alessandro Bianchi)
ADVERTISEMENT
Siapa bilang balapan hanya untuk kaum muda? "Jangan lihat umur[...]," kata Valentino Rossi.
ADVERTISEMENT
Yang berbicara itu memang pebalap kawakan —kalau tak tega menyebutnya tua— yang masih aktif di panggung MotoGP. Di saat rider seangkatannya sudah pensiun, Rossi masih melaju, barangkali mengejar titel ke-10 di dunia balapnya.
Maka hingga seri ke-17 di Sirkuit Phillip Island pada Grand Prix (GP) Australia musim ini, Rossi tak bergeming di tengah persaingan dan tetap semangat melakoni balapan bersama YZR-M1 nomor 46 andalannya.
Namun, rider berjuluk 'The Doctor' itu dicemooh lantaran kalah dari rekan setimnya di Movistar Yamaha, Maverick Vinales. Keduanya sempat memimpin posisi satu dan dua, tapi race berakhir dengan Vinales sebagai pemenang sementara Rossi tercecer di posisi enam.
"Jangan lihat umur karena saya tidak memikirkan risiko ketika balapan. Pengaturan saya memang salah di Australia, toh kemenangan Vinales menjadi obat bagi Yamaha," ujar Rossi, dikutip dari GP One, Jumat (2/11/2018).
ADVERTISEMENT
Di Negeri Kanguru, kemenangan Vinales menghapus dahaga gelar Yamaha yang terakhir kali dirasakan kala Rossi tampil di podium tertinggi GP Belanda 2017. Sementara Rossi yang di pengujung menit GP Australia 2018 bergantian disalip rival lain, masih menyesal karena salah strategi.
"Tidak, ha ha ha (bukan kalah karena umur, red). Memang betul (era) saya sudah usai, setiap saya kalah orang-orang bilang saya harus berhenti. Kerennya, itu sudah saya dengar sejak 10 tahun lalu," kelakarnya.
"Di Australia, kesalahan saya adalah tidak mengganti ban, terlihat di data. Malah secara fisik, saya merasa lebih fit ketimbang tahun lalu saat di akhir musimnya saya banyak bermasalah, termasuk saat kaki saya cedera," kata peraih tujuh gelar MotoGP itu.
ADVERTISEMENT
Saat disinggung soal rencana pensiun, Valentino Rossi mengatakan akan fokus menjalani kontrak barunya bersama tim saat ini, Movistar Yamaha, juga masih terus melihat Vinales sebagai rekan setimnya hingga 2020. Dengan berlanjutnya kontrak di Yamaha, Rossi sudah punya catatan untuk tim, termasuk soal pilihan ban.
"Saya menandatangani kontrak dua tahun, tapi saya belum memutuskan apakah itu akan jadi yang terakhir atau tidak. Ada hal-hal yang tak perlu saya pikirkan untuk urusan ke depannya," ujarnya merujuk pilihan pensiun.
Rossi tercepat di FP1 GP Catalunya. (Foto: FILIPPO MONTEFORTE / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Rossi tercepat di FP1 GP Catalunya. (Foto: FILIPPO MONTEFORTE / AFP)
Kini, dengan gelar juara MotoGP 2018 yang sudah dikunci Marc Marquez, Rossi tinggal menikmati dua seri tersisa di Malaysia dan Valencia. Balapan GP Malaysia sebagai seri ke-18 sendiri berlangsung Minggu (4/11) di Sirkuit Sepang, tempat di mana Valentino Rossi menjadi pebalap dengan kemenangan terbanyak.
ADVERTISEMENT
"Saya suka trek di Sepang, sangat berbeda dengan Phillip Island secara cuaca dan layout. Di Sepang akan melelahkan bagi tubuh juga motor dan ban,".
"Gelar ke-10 cuma angka, saya tak peduli. Misalkan juara, setelahnya saya pun akan terus balapan. Tentu akan sangat senang bisa juara lagi, tapi saya melakukan balapan untuk bersenang-senang dan menang di serinya," ujar Rossi mengakhiri.