Satellite Training, Upaya Tingkatkan Kualitas Balap Sepeda Indonesia

11 Oktober 2018 21:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cabor balap sepeda Asian Para Games 2018. (Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww/18.)
zoom-in-whitePerbesar
Cabor balap sepeda Asian Para Games 2018. (Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww/18.)
ADVERTISEMENT
Balap sepeda Indonesia sedang berada dalam performa apik. Di ajang Asian Games 2018, cabor ini sukses menyumbangkan dua medali emas, satu medali perak, dan dua medali perunggu. Tidak berhenti sampai di situ. Di beberapa ajang internasional lain seperti di Thailand, Malaysia, dan India, atlet-atlet Indonesia acap meraih prestasi membanggakan.
ADVERTISEMENT
Di ajang Asian Para Games 2018, sejauh ini, cabor para balap sepeda Indonesia sudah menyumbangkan lima medali perak dan delapan medali perunggu. Sontak raihan ini membuat Raja Sapta Oktohari yang menjabat sebagai Ketua PB ISSI (Ikatan Sepeda Sport Indonesia), sekaligus Ketua INAPGOC, bangga. Namun, ia tak berhenti sampai kebanggaan, ada visi ke depan yang harus diwujudkan: melahirkan atlet-atlet balap sepeda andal.
Kelahiran Jakarta International Velodrome (JIV) membuat Okto optimistis dengan masa depan balap sepeda Indonesia. Apalagi, saat ini, JIV sedang diincar oleh beberapa pegiat balap sepeda dunia untuk dijadikan sebagai venue balapan. Okto tidak mau berdiam diri menerima isu tersebut. Ia berencana untuk mengadakan sebuah turnamen di JIV pada Januari 2019.
ADVERTISEMENT
"Di sini itu bukan sembarang tempat, ini tempat yg sangat sakral. Ini (JIV) adalah Velodrome terbaik di dunia, Velodrome yang sekarang sedang diincar oleh seluruh dunia agar bisa balapan di sini," ujar Okto saat ditemui di Jakarta International Velodrome, Kamis (11/10/2018).
"Tadi saya sudah diskusi dengan sejumlah pengurus bahwa bulan Januari 2019 nanti akan diadakan Asia Track Championship, termasuk juga Asian Track Paracycling Championship. Pebalapnya ini semua, jadi bulan Januari mereka semua akan bertemu di sini. Di ajang nanti, yang difabel maupun tidak akan bertemu, semua bertemu," tambahnya.
Ajang Asia Track Championship ini diadakan demi merespons usaha PB ISSI agar Jakarta International Velodrome dapat menjadi venue balap sepeda tingkat dunia. Selain itu, upaya ini dilakukan agar Indonesia memiliki banyak stok atlet balap sepeda yang dapat berlaga di Olimpiade dan Paralimpiade di Tokyo pada 2020 kelak.
ADVERTISEMENT
Selain akan menjadikan Jakarta International Velodrome sebagai venue sepeda internasional, upaya lain yang sedang dilakukan Okto adalah menjadikan JIV sebagai tempat Satellite Training UCI (Union Cycliste Internationale). Satellite Training UCI adalah pusat pelatihan sepeda level dunia. Sejauh ini, baru ada tiga negara yang menjadi tempat Satellite Training UCI, yakni Jepang, Korea Selatan, dan India.
Ketua INAPGOC Raja Sapta Oktohari. (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua INAPGOC Raja Sapta Oktohari. (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
Berkaca pada keberhasilan India melahirkan atlet-atlet balap sepeda berbakat, Okto pun tidak mau kalah. Saat ini ia sedang melobi agar UCI mau membuka Satellite Training di JIV. Dalam waktu dekat, mereka akan segera mendapatkan konfirmasi dari UCI, apalagi Presiden UCI dan Direktur WCC (World Cycling Center) sudah pernah berkunjung ke JIV dan mereka merasa puas.
ADVERTISEMENT
"India saja yang baru dua tahun punya Satellite Training, sekarang punya tiga juara dunia junior. Kalau kita punya Satellite Training dengan kemampuan anak-anak seperti sekarang, pasti (hasilnya akan) bagus," ujar Okto.
"Target dari Satellite Training ini ya, (Olimpiade dan Paralimpiade) 2020. Walaupun (terkesan) tidak masuk akal, karena biasanya untuk program sepeda itu per tiga tahun. Sekarang 2018, dua tahun lagi sudah 2020. Tapi, dengan potensi anak-anak, saya cukup percaya diri."
"Jadi jujur saja, performa anak-anak ini sedang gila-gilanya. Untungnya, waktunya berdekatan karena semangatnya sekarang adalah mengejar sampai Olimpiade, dan ini akan (berjalan) terus. Nah, saya mau semangat ini juga bisa ditularkan ke teman-teman di Paracycling. Makanya, setelah ini kami akan bikin paket, persiapan untuk Januari 2019," katanya menambahkan.
ADVERTISEMENT