Sebelum Nonton GP Lombok, Mari Simak Kesibukan di Balik Layar MotoGP

21 Februari 2019 18:02 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kontainer yang memuat perlengkapan tim balap MotoGP setiap serinya. Foto: Dok. MotoGP
zoom-in-whitePerbesar
Kontainer yang memuat perlengkapan tim balap MotoGP setiap serinya. Foto: Dok. MotoGP
ADVERTISEMENT
MotoGP digelar di Indonesia pada 2021? Hmm, menarik. Sejauh ini memang belum ada pernyataan resmi dari penyelenggara MotoGP, Dorna, tetapi kabar tersebut sudah santer terdengar. Kabarnya, sejumlah persetujuan untuk menggelar balapan di Indonesia sudah disepakati.
ADVERTISEMENT
Sirkuit yang ditunjuk untuk menggelar hajat balap paling prestisius itu ada di kawasan Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sirkuitnya memang belum selesai dibangun --diperkirakan baru tuntas pada 2020--, tapi balapan di Lombok ini diperkirakan bakal menarik, mengingat bakal digelar di sirkuit jalanan (street circuit).
Tempat sudah ada, investasi dari perusahaan asing sudah ada, dan rencana pembangunan sudah siap dimulai pada Oktober 2019. Pertanyaannya, apakah Indonesia sudah siap untuk menggelar balapan tersebut?
Sambil bersiap menyambut lahirnya 'Grand Prix (GP) Mandalika' di Indonesia, tak ada salahnya meniliki bagaimana penyelenggaraan balap MotoGP setiap musim hingga persiapan tim. Dikutip dari berbagai sumber, berikut kumparanSPORT merangkumnya untuk Anda:
Apa itu MotoGP?
MotoGP adalah balap kuda besi kelas tertinggi sekaligus tertua di dunia. Dilansir laman situsweb resmi mereka, kompetisi tahunan ini sudah digelar sejak 1949. Saat itu, Kejuaraan Dunia menyajikan empat kelas, yakni 500cc, 350cc, 250cc, dan 125cc.
ADVERTISEMENT
Di era modern, 500cc berubah jadi MotoGP (1.000cc) pada 2002. Pebalap Italia, Valentino Rossi, menutup kejuaraan 500cc pada 2001 sebagai jawara. Saat ini, Rossi masih aktif melaju bersama bintang balap lain seperti Jorge Lorenzo, Andrea Dovizioso, Marc Marquez, Maverick Vinales, hingga Alex Rins.
Selain MotoGP, Kejuaraan Dunia kini hanya menampilkan tiga kelas, dua lainnya adalah Moto3 (dulu sekelas 125cc) dan Moto2 (dulu 250cc).
Siapa saja yang terlibat?
Penyelenggara MotoGP adalah Dorna Sports, yang juga memegang hak atas berbagai balap lain seperti Motul WorldSBK, FIM CEV Repsol, Idemitsu Asia Talent Cup, dan Red Bull MotoGP Rookies Cup.
Setiap musimnya, gelaran MotoGP setidaknya melibatkan 3.000 orang, mulai dari organisasi resmi seperti FIM (Fédération Internationale de Motorcyclisme), IRTA (International Road-Racing Teams Association), MSMA (Motorcycle Sports Manufacturers Association), Race Direction (tiga orang masing-masing dari FIM, IRTA, dan MSMA di setiap GP), hingga Grand Prix Commission yang salah satunya diisi oleh Carmelo Ezpeleta, CEO Dorna.
ADVERTISEMENT
Blah, blah, blah... Yah, mendengar para pejabat MotoGP yang tak dikenal memang membosankan, tapi karena mereka jugalah balapan bisa digelar setiap serinya. Selain itu, jangan lupakan tugas para pewarta berita yang menyiarkan kabar ke seluruh penjuru dunia. Dilansir MotoGP, setidaknya ada 500 media terakreditasi mulai dari televisi, cetak, hingga online, yang meliput.
Anggota tim LCR Honda saat para pebalapnya mengarungi latihan bebas ketiga MotoGP Malaysia. Foto: Anju Christian P. Silaban/kumparan
Bicara 'siapa', tentu belum sah hingga membahas bintang di layar kaca itu sendiri, yakni tim balap dan para rider-nya. Untuk musim 2019, ada 11 tim yang berlaga dengan total 22 pebalap utama. Marquez masih setia bersama Repsol Honda, kali ini ditemani Lorenzo, rekan barunya yang hengkang dari Ducati.
Rossi dan Vinales pun masih mempercayakan YZR-M1 Yamaha sebagai senjata mereka di lintasan. Pun duet lama adalah Dovizioso-Ducati, Rins-Suzuki, hingga Cal Crutchlow-Honda. Yang baru, Johann Zarco berganti seragam jadi KTM, Andrea Iannone mencoba peruntungan bersama Aprilia Gresini, dan masuknya tim debutan, Yamaha SRT, dengan dua pebalapnya, yakni Franco Morbidelli dan Fabio Quartararo.
ADVERTISEMENT
Soal juara, Marquez mendominasi sejak debutnya pada MotoGP 2013. Namun, Rossi yang terlampau aktif di usianya ke-40 tahun ini masih kukuh sebagai bintangnya MotoGP.
Kapan dan di Mana?
Pada era MotoGP pertama di 2002, balapan berlangsung selama 16 seri dan dibuka di kuartal kedua tahun. Jumlah bertambah jadi 17 seri pada 2005, dan kembali ditambah jadi 18 seri pada 2007 dan bertahan hingga 2017 dengan seri pertama berlangsung Maret.
Selama itu, Qatar langganan jadi GP pembuka juga satu-satunya balapan malam hari. Negara-negara penyelenggara pun itu-itu saja, mulai dari Argentina, Spanyol, Italia, Inggris, Austria, Prancis, Belanda, Republik Ceko, Jerman, Amerika Serikat, Malaysia, Jepang, Australia, dan Valencia.
Mulai 2018, masuklah Thailand dalam kalendar balap MotoGP sebagai seri ke-15 sebelum GP Jepang, Australia, Malaysia, dan Valencia. Maka, total GP mulai Maret hingga November pun bertambah jadi 19 seri.
ADVERTISEMENT
Bagaimana Perlengkapan Balap Dibawa?
Syarat utama balapan adalah motor balap. Ya, setelah para rider sudah berbalut seragam balap dan helm andalannya, motorlah yang membawa mereka melaju di lintasan. Bobot motor MotoGP sendiri berkisar hingga 157 kg dan harus dibawa berkeliling dunia setiap serinya.
Logistik tim balap MotoGP setiap serinya. Foto: Dok. MotoGP
Dalam video MotoGP berjudul 'Racing Together: Moving motorbikes around the world', ada perbedaan antara GP di negara Eropa dan di luar Eropa. Karena mayoritas tim bermarkas di Eropa --tanahnya dunia balap motor, maka mereka pergi ke sirkuit masing-masing.
Di luar Eropa, tim dan Dorna selalu bepergian bersama-sama. Menurut Carles Jorba, Dorna Operations Department Director, setiap tim sudah mengemas barang yang akan dibawa, termasuk motor. "Dari bandara, kami menuju sirkuit dan menaruh box barang tersebut," kata Jorba pada 2016 lalu.
ADVERTISEMENT
Total perlengkapan tim-tim tersebut berjumlah sekitar 800 box yang mencapai bobot hingga 380 ton. 40 truk lalu membawa semua kotak perlengkapan itu menuju jet jumbo, Boeing 747.
Nah, dilansir Box Repsol, perlengkapan tersebut dikawal oleh tim dari Dorna yang terdiri lebih dari 500 orang. Setibanya di sirkuit tujuan, butuh waktu lima hari untuk menyusun paddock sebelum GP dibuka dengan sesi latihan bebas satu pada Kamis setiap pekannya.
Menurut tim pabrikan asal Austria ini, proses transportasi logistik tidak banyak berubah selama 20 tahun. Tapi, setiap tahun semakin efisien dengan pengalaman Dorna. Sementara untuk memanjakan mata, Dorna membawa sekitar 140 kamera ke setiap GP.
Untuk urusan audio dan visual itu, Dorna memiliki tim media yang terdiri dari 200 orang untuk merekam dan mengedit tayangan pebalap yang bisa melaju hingga 300 km/jam itu.
ADVERTISEMENT
Adapun dilansir laman resmi DHL, perjalanan seri Asia-Australia menghabiskan jarak penerbangan udara sejauh 35 ribu km. Mereka bertugas menjaga barang-barang mahal perlengkapan balap tersebut, utamanya tentu saja motor balap seharga 2,5 juta dolar Amerika Serikat atau Rp 35 miliar.
Box berisi perlengkapan tim balap MotoGP. Foto: Dok. MotoGP
Logistik Tim Repsol Honda untuk mengikuti balap MotoGP Foto: Dok. Box Repsol
Dari barang-barang yang selalu dikirim, bagian terbesar adalah kotak berisi safety car BMW X5M. Sementara barang terkecil adalah bagian elektronik mesin. Barang paling sensitif? Ternyata menurut DHL adalah alat-alat penyiaran. Dan barang paling unik, tentu saja motor balap.
Melihat repotnya persiapan Dorna membawa perlengkapan balap, tak aneh jika syarat wajib yang harus dipenuhi sirkuit penyelenggara adalah kemudahan akses. Selain itu, keamanan para pebalap harus dijamin dengan adanya rumah sakit terdekat.
ADVERTISEMENT
Terakhir, jangan lupakan kenyamanan bagi 3.000 orang yang terlibat, mulai dari para pejabat, teknisi, kru tim, hingga awak media yang harus dipenuhi dengan menyediakan penginapan dan fasilitas lain di sekitar sirkuit.
Siap jadi penyelenggara balap MotoGP?