Sempat Dominan di Awal Gim, Hafiz/Gloria Gugur di Babak Pertama

24 Oktober 2018 0:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebulu tangkis Indonesia Hafiz Faizal dan Gloria Emanuelle Widjaja pada Turnamen Bulu Tangkis Blibli Indonesian Open 2018 di Istora Senayan. (Foto:  Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pebulu tangkis Indonesia Hafiz Faizal dan Gloria Emanuelle Widjaja pada Turnamen Bulu Tangkis Blibli Indonesian Open 2018 di Istora Senayan. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dua ganda campuran Indonesia bertanding di hari pertama Prancis Terbuka 2018, Selasa (23/10/2018). Hasilnya, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, lolos ke babak kedua. Raihan positif ini didapat usai mengalahkan wakil Denmark, Mikkel Mikkelsen/Mai Surrow, dalam dua gim langsung, 21-16, 21-13.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, keberhasilan Praveen/Melati melangkah ke babak kedua tidak dapat diikuti oleh Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja. Walau sempat mendominasi di awal-awal gim pertama, Hafiz/Gloria menutup laga yang dihelat di Stade Pierre de Coubertin, Paris, itu dengan kekalahan 18-21, 9-21, dari ganda Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet.
Serangan-serangan efektif yang diterapkan Hafiz/Gloria di awal gim pertama membuat keunggulan 5-1 dapat direngkuh dengan cepat, dan bergeser menjadi 7-3, hingga 9-4. Namun, dua kesalahan beruntun yang dilakukan Hafiz/Gloria memberikan dua poin cuma-cuma kepada lawan. Bahkan, Man/Suet berhasil menyamakan kedudukan menjadi 9-9 dan berlanjut ke 10-10.
Beruntung, pengembalian yang tak sempurna yang dilakukan Man mengganjar Hafiz/Gloria dengan satu poin yang membawa keduanya kepada keunggulan 11-10 sebagai penutup interval gim pertama.
ADVERTISEMENT
Seusai interval, dua kesalahan lawan yang membuat shuttlecock gagal melintasi bidang permainannya sendiri membuat Hafiz/Gloria unggul 13-11. Saat memimpin tipis 13-12, Hafiz/Gloria merotasi peran. Bila awalnya Hafiz lebih sering mengambil posisi di area belakang, kali ini Gloria yang membangun serangan dengan pukulan-pukulan jauhnya.
Reli sempat didominasi oleh bangunan serangan Hafiz/Gloria yang bila dilihat polanya, bertujuan untuk mematikan langkah lawan dulu. Caranya, Hafiz/Gloria memberikan smes-smes menyilang. Awalnya, Man/Suet masih sanggup mengantisipasi serangan macam ini. Namun, dengan cerdik, Hafiz mengubah permainan pukulan jauh dengan permainan net yang terlambat diantisipasi lawan. Alhasil, skor bergeser menjadi 14-12 untuk keunggulan Hafiz/Gloria.
Yang disayangkan, keunggulan ini tidak dapat dirawat oleh Hafiz/Gloria. Beberapa kesalahan individu berujung pada poin tambahan untuk lawan. Akibatnya, Man/Suet justru memimpin balik menjadi 17-14, dan berlanjut ke 18-16.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, Hafiz/Gloria masih sanggup menyamakan kedudukan menjadi 18-18. Angka yang mengubah kedudukan menjadi 17-18 didapat karena pengembalian pukulan pelan Gloria yang dilakukan Suet membuat shuttlecock terlempar dari lapangannya sendiri. Sementara, angka penyama kedudukan itu diraih Hafiz/Gloria dengan kombinasi serangan yang ditutup dengan pukulan net yang tak terjangkau oleh Man.
Reli panjang yang intens terjadi saat Man/Suet mengamankan game point 20-18. Kedinamisan footwork Hafiz benar-benar membantu untuk menangkal pukulan-pukulan jauh dan menyilang Man/Suet. Walau reli sempat berjalan imbang dan Hafiz/Gloria sempat berhasil mencuri momentum untuk keluar dari tekanan dan balas menekan, mereka tetap menutup gim pertama dengan kekalahan 18-21.
Gim kedua dibuka dengan raihan angka pertama untu Man/Suet. Sebabnya, satu pengembalian Hafiz gagal membuat shuttlecock menyeberangi bidang permainan mereka sendiri. Keunggulan 1-0 ini berhasil digeser oleh Man/Suet menjadi 3-1.
ADVERTISEMENT
Kesalahan pembacaan arah shuttelcock oleh Hafiz/Gloria menjadi penyebabnya. Yang pertama, mereka mengira shuttlecock akan keluar bidang lapangan. Yang kedua, mereka menyangka shuttlecock kiriman Suet akan membentur net sehingga Hafiz/Gloria yang ada di area tengah terlambat mengantisipasi shuttlecock yang jatuh di dekat net.
Pukulan-pukulan jauh dan tinggi menjadi senjata andalan Man/Suet untuk mematikan permainan Hafiz/Gloria di gim kedua. Kecepatan dan kekuatan pukulan ganda campuran unggulan keempat turnamen ini berulang kali membuat Hafiz/Gloria kesulitan mengembangkan permainan.
Dalam kedudukan 2-5, misalnya. Hafiz/Gloria yang tadinya mengambil posisi berbaris, harus menyebar demi membentuk menahan gempuran Man/Suet yang menyebar ke segala arah. Awalnya, Hafiz/Gloria terlihat sanggup mengimbangi permainan lawan. Hingga akhirnya, reli ini ditutup dengan smes Man yang menyasar area di depan posisi Hafiz berdiri. Sayangnya, Hafiz terlambat menerima shuttlecock sehingga kedudukan bergeser menjadi 2-6 untuk Man/Suet.
ADVERTISEMENT
Dominasi dan agresivitas permainan Man/Suet belum berhenti. Dengan meyakinkan keduanya mengamankan keunggulan interval 11-4 dan berlanjut ke kedudukan 14-4. Usai interval, hafiz/Gloria tambah kesulitan menemukan ritme permainannya sendiri. Permainan reli panjang berkali-kali digunakan oleh Man/Suet untuk menancapkan dominasinya.
Awalnya, Hafiz/Gloria selalu bisa mengimbangi permainan di reli panjang yang digagas oleh Man/Suet. Namun, begitu Man/Suet meningkatkan tempo permainan di dalam reli, Hafiz/Gloria mulai kesulitan dan tidak dapat memutus serangan dengan menekan balik. Dalam situasi seperti ini, Man/Suet akan melepaskan dropshot atau smes yang tidak dapat diantisipasi oleh Hafiz/Gloria, termasuk saat keduanya menyegel keunggulan 16-4.
Ketertinggalan 4-16 ini tetap berhasil diperkecil Hafiz/Gloria menjadi 5-17 hingga 9-19. Sayangnya, perlawanan Hafiz/Gloria berakhir juga di babak pertama ini. Match point 20-9 berganti menjadi kemenangan 21-9 untuk Man/Suet setelah pukulan Hafiz membuat shuttlecock terlempar ke luar lapangan.
ADVERTISEMENT