Sempat Tertinggal, Ganda Thailand Jungkalkan Ricky/Debby

24 Agustus 2018 14:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Debby (kiri) dan Ricky (kanan) kala berlaga di Asian Games 2018. (Foto: ANTARA FOTO/INASGOC/Jessica Margaretha)
zoom-in-whitePerbesar
Debby (kiri) dan Ricky (kanan) kala berlaga di Asian Games 2018. (Foto: ANTARA FOTO/INASGOC/Jessica Margaretha)
ADVERTISEMENT
Laga babak 16 besar bulu tangkis perorangan Asian Games 2018 dimulai. Ganda campuran Indonesia, Ricky Karanda Suwardi/Debby Susanto, yang bertanding pertama kali. Berlaga di Istora GBK, pada Jumat (24/8/2018), Ricky/Debby menuai kekalahan 22-20, 18-21, 13-21 dari ganda Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.
ADVERTISEMENT
Laga gim pertama berlangsung dengan ketat. Tak mudah bagi Ricky/Debby untuk mematikan serangan lawan. Kejar-mengejar skor terjadi. Permainan cepat ganda Thailand itu membikin Ricky/Debby tampil lebih defensif.
Tekanan demi tekanan yang dilesakkan memberikan hasil yang cukup meyakinkan bagi Puavaranukroh/Taerattanachai. Alhasil keunggulan 11-7 untuk Puavaranukroh/Taerattanachai menjadi penutup interval gim pertama.
Satu angka akhirnya dipetik oleh Ricky/Debby saat kedudukan 13-7. Permainan net lawan diladeni dengan cerdik oleh Debby. Satu pukulan menukik tapi pelan diarahkan ke depan net. Tak menyangka dengan permainan yang demikian, lawannya itu justru terlambat menerima bola. Skor berubah menjadi 13-8.
Saat kedudukan 14-12, Puavaranukroh/Taerattanachai tetap tak menurunkan tekanannya. Smes-smes lurus tetap dilesakkan. Menerima tekanan lawan, Debby sampai jatuh terduduk dan tak berhasil mengembalikan shuttlecock. Beruntung, ia tak mengalami cedera dan dapat melanjutkan pertandingan.
ADVERTISEMENT
Selepas interval, ganda Thailand lebih sering membangun serangan lewat pukulan-pukulan jauh menyilang. Skema ini terbukti merepotkan Ricky/Debby. Benteng pertahanan yang dibangun memang cukup kokoh, tapi beberapa kali kesalahan muncul saat meladeni permainan lawan yang seperti ini. Termasuk, saat lawan memetik keunggulan 15-13 karena shuttlecock yang dilepaskan Debby tak berhasil melewati net.
Tak ingin terus-terusan ada di bawah kendali permainan lawan, Ricky/Debby berusaha balik menekan. Keputusan ini cukup jitu karena berhasil memberikan dua poin tambahan untuk mereka. Sayangnya, lawan pun tidak berhenti menyerang. Kesalahan pembacaan shuttlecock yang dilakukan Ricky membikin skor berubah menjadi 18-15.
Namun, satu smes keras Debby yang diarahkan ke tengah lapangan gagal dikembalikan lawan. Skor pun berubah menjadi 18-16.
ADVERTISEMENT
Game point 20-16 akhirnya berhasil direbut oleh Puavaranukroh/Taerattanachai lewat permainan reli panjang. Satu angka yang seharusnya membikin mereka semakin dekat dengan kemenangan di gim pertama itu diraih setelah smes Debby membuat shuttlecock jatuh di belakang garis belakang lapangan.
Hanya, game point lawan tidak menjadi epilog bagi perlawanan Ricky/Debby. Tiga angka berhasil mereka dapat dan mengubah skor menjadi 20-19, bahkan memaksa pertandingan mencapai deuce. Pukulan melebar yang membikin shuttlecock jatuh di luar lapangan kanan membikin Ricky/Debby sanggup menyamakan kedudukan menjadi 20-20.
Kesalahan lawan yang sama berupa penempatan shuttlecock yang keliru, membuat kemenangan 22-20 di gim pertama menjadi milik Indonesia.
Hanya karena Puavaranukroh/Taerattanachai sempat unggul 7-4 di awal gim kedua, bukan berarti Ricky/Debby tak berhasil membalikkan kedudukan. Empat poin beruntun berhasil mereka dapatkan, tiga di antaranya bahkan didapat dari kemenangan di permainan reli panjang.
ADVERTISEMENT
Mirip dengan laga di babak 32 besar, Debby menjadi pemain yang sering merepotkan lawan dengan smes-smes akuratnya. Saat Puavaranukroh/Taerattanachai unggul tipis 10-9, satu smes yang diarahkan Debby ke tengah lapangan tidak berhasil digapai oleh Taerattanachai.
Namun, keunggulan 11-10 tetap menjadi milik Puavaranukroh/Taerattanachai. Sebabnya, lesakan pukulan Ricky dari area belakang belum cukup kuat untuk membuat shuttlecock menyeberangi net.
Selepas interval, permainan tambah ketat. Dari kedudukan 12-12, kejar-mengejar skor terjadi sampai 15-15. Walau lawan berhasil merebut gim point 20-17, Ricky/Debby belum mengendurkan tekanan. Satu pukulan menukik ke kanan lapangan lawan yang diberikan Debby saat menerima servis menggeser skor menjadi 20-18.
Sayangnya, laga gim kedua tidak berakhir sama seperti gim pertama. Kemenangan 21-18 yang dibukukan Puavaranukroh/Taerattanachai menjadi penanda bahwa pertandingan mesti berjalan hingga gim ketiga.
ADVERTISEMENT
Smes Debby tak kehilangan sengatnya. Saat Ricky/Debby tertinggal 4-6, lawan memaksa permainan beralih ke reli panjang. Serangan yang cenderung sporadis membuat Ricky/Debby cenderung mengambil posisi sejajar untuk mengamankan segala arah.
Ricky dan Debby di Indonesia Master (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ricky dan Debby di Indonesia Master (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Footwork yang dinamis juga menjadi keunggulan Ricky yang membuatnya sanggup mengambil alih pertahanan di area belakang. Lantas, smes menukik Debby yang tidak dapat diantisipasi, bahkan membentur tubuh Taerattanachai, mengubah skor menjadi 5-6. Sayangnya, keunggulan milik lawan berlanjut hingga interval. Skor 11-10, Puavaranukroh/Taerattanachai memimpin tipis.
Tiga poin berturut-turut didapat lawan karena kekeliruan penempatan shuttelcock oleh Ricky/Debby. Padahal, keduanya cukup apik dalam membendung gempuran serangan Puavaranukroh/Taerattanachai.
Saat kedudukan 16-10, pukulan smes beruntun diarahkan kepada Debby. Begitu Debby terdesak, bahkan sampai terduduk, lawan melepaskan serangan kepada Ricky yang sayangnya, tak siap menerima bola. Keunggulan Puavaranukroh/Taerattanachai bertambah jauh menjadi 17-10.
ADVERTISEMENT
Match point menjadi milik lawan dalam kedudukan 20-12. Namun, dalam kondisi yang menguntungkan seperti ini pun, lawan tetap melakukan eror dalam bentuk kegagalan menyeberangkan shuttlecock ke net. Untuk sementara, Ricky/Debby memperpanjang napas menjadi 20-13.
Sayangnya, permainan reli panjang yang terjadi setelahnya justru ditutup dengan pukulan Debby yang melebar ke luar lapangan. Laga gim ketiga pun berakhir dengan kemenangan 21-13 untuk Puavaranukroh/Taerattanachai.