Shadia Bseiso, Pegulat Perempuan WWE Pertama dari Jazirah Arab

16 Oktober 2017 3:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Shadia Bseiso, pegulat Arab perempuan WWE pertama (Foto: REUTERS/Satish Kumar)
zoom-in-whitePerbesar
Shadia Bseiso, pegulat Arab perempuan WWE pertama (Foto: REUTERS/Satish Kumar)
ADVERTISEMENT
World Wrestling Entertainment Inc. (WWE) resmi mengontrak pegulat perempuan Arab pertama untuk masuk ke dalam lingkaran pertunjukannya, Minggu (15/10).
ADVERTISEMENT
Langkah ini diambil WWE untuk mendorong berkembangnya pangsa pasar di luar Amerika Serikat, terutama di jazirah Arab, sekaligus menghancurkan tabu bagi keterlibatan perempuan Arab di dunia olahraga-hiburan WWE.
Ia adalah Shadia Bseiso, pegulat jiu-jitsu asal Yordania. Dengan mengambil keputusan bergabung dalam WWE, Shadia berharap untuk mendorong perempuan Arab lebih aktif terlibat dalam dunia keolahragaan. Terlebih, Shadia bermimpi, akan ada yang mengikuti langkahnya bermain adu otot di panggung WWE bersama megabintang John Cena.
“Akhirnya atlet perempuan mendapatkan penghargaan yang mereka pantas dapatkan. Dunia sudah lebih terbuka saat ini, dan semoga respon kawasan (Arab) akan lebih positif dalam menanggapi perkembangan ini,” ucap Shadia, seperti dilansir Reuters.
Keikutsertaan perempuan dalam olahraga di ruang publik masih menjadi hal yang jarang di Arab. Industri hiburan lokal pun tak jarang mengesampingkan keterlibatan perempuan ke peran-peran kecil sebagai pelengkap kuasa laki-laki.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, perusahaan-perusahaan besar macam Nike telah mengambil langkah lebih progresif dengan membuat iklan-iklan yang mengunggulkan peran atlet perempuan Arab. Hal tersebut dilakukan dengan, salah satunya, meluncurkan pakaian atlet khusus bagi mereka yang berhijab.
Shadia Bseiso saat konpers di Dubai (Foto: REUTERS/Satish Kumar)
zoom-in-whitePerbesar
Shadia Bseiso saat konpers di Dubai (Foto: REUTERS/Satish Kumar)
Namun demikian, kegiatan penuh fisik dan bahaya macam gulat profesional masih menjadi barang langka di Arab.
Begitu pula dengan Shadia. Saat memberi tahu orang tuanya bahwa ia akan bergabung dengan WWE, orang tua Shadia sempat tertegun beberapa saat dan sedikit keberatan atas alasan keamanan anak perempuannya.
Meski begitu, Shadia akhirnya mendapatkan dukungan penuh dari orang tuanya. Ia kini tengah menuju Orlando, Florida, Amerika Serikat, untuk mengikuti pelatihan awal di WWE --yang secara internal disebut dengan “character development”, atau pengembangan karakter khusus untuk memiliki kepribadian yang spesial dan menjual.
ADVERTISEMENT
Perekrutan Shadia ini merupakan kampanye global WWE untuk dapat memperluas demografi penggemar dan pasar mereka. Dengan perputaran uang yang mencapai 1,5 miliar dolar per tahunnya, WWE melabrak semua batas untuk memastikan usahanya berkembang.
Sebelum Shadia, WWE juga telah mengontrak beberapa pegulat perempuan dari India dan China.
“Merekrut Shadia ke dalam sistem kami membuktikan niat baik WWE untuk mendorong kemunculan bakat dari seluruh dunia --sama bermacam-macamnya dengan fans kami yang juga ada di seluruh dunia,” ucap Paul “Triple H” Levesque, Wakil Presiden Eksekutif WWE yang juga seorang pegulat terkenal.
Shadia sendiri yakin keikutsertaan dirinya akan mengembangkan citra WWE di dunia Arab. “Sekarang pun, WWE sangat populer di Timur Tengah. Namun, dengan adanya saya di sini, itu akan berubah. Timur Tengah akhirnya akan punya seseorang untuk diberikan dukungan.”
ADVERTISEMENT