Siapa Bilang Marcus/Kevin Terpuruk Usai Gagal di Kejuaraan Dunia?

30 Agustus 2019 16:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon berusaha mengembalikan kok pada babak kedua Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 di St. Jakobshalle, Basel, Swiss. Foto: REUTERS/Arnd Wiegmann
zoom-in-whitePerbesar
Ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon berusaha mengembalikan kok pada babak kedua Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 di St. Jakobshalle, Basel, Swiss. Foto: REUTERS/Arnd Wiegmann
ADVERTISEMENT
Belum rezeki, begitu yang dikatakan Herry Iman Pierngadi soal kekalahan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo di babak 32 besar Kejuaraan Dunia BWF 2019.
ADVERTISEMENT
Sebagai unggulan pertama turnamen dan berpredikat rangking satu dunia, ekspektasi besar memang hadir buat duo beralias Minions itu. Namun, langkah mereka langsung dihentikan oleh wakil non-unggulan asal Korea Selatan, Choi Solgyu/Seo Seung Jae.
Kekalahan ini membuat Marcus/Kevin kembali gagal menorehkan tinta emas di Kejuaraan Dunia. Pada edisi 2017 dan 2018, mereka terhenti di babak perempat final. Sebuah skenario yang memang sulit diterima oleh Marcus/Kevin, juga Herry sebagai pelatih ganda putra PBSI.
Marcus/Kevin diberi arahan oleh sang pelatih, Herry IP. Foto: ANTARA FOTO/INASGOG/Hadi Abdullah
Hasil minor ini begitu mengecewakan terlihat dalam sebuah fragmen seusai wakil Korsel memastikan kemenangan. Marcus terlihat langsung membanting raketnya. Wajar, karena kekalahan ditelan setelah Marcus gagal menyeberangkan shuttlecock.
Anggapan bahwa Marcus/Kevin begitu terpuruk usai gagal pun muncul. Terlebih, medali emas Kejuaraan Dunia disebut-sebut memang menjadi target yang begitu ngotot dikejar mereka untuk melengkapi koleksi gelar bergensi.
ADVERTISEMENT
Nyatanya tak demikian. Herry menegaskan kondisi psike Marcus/Kevin baik-baik saja setelah kegagalan di Basel, Swiss. Mental baja, keinginan kuat untuk tak mau kalah, disebut sosok berjuluk 'Naga Api' ini membuat Marcus/Kevin bisa segera bangkit.
"Mereka tak terpukul, cuma memang belum rezekinya. Karena kedua orang ini menurut saya tak gampang nge-drop, down. Mereka kalah, ya, sudah. Kalah latihan lagi, motivasi lagi, tak terlalu berlarut-larut. Tak lebaylah," kata Herry saat ditemui di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (30/8/2019).
"Kesal saja (Marcus banting raket). Tapi, dibandingkan dulu saat Marcus kalah di JCC, dia memang tak terima. Beda kalau sekarang bisa diterima. Artinya, proses memang harus dia lewati. Jadi semakin matang, semakin bisa melewati," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Herry IP (tengah) bersama Kevin Sanjaya (kiri) dan Marcus Gideon. Foto: ANTARA/INASGOC/Puspa Perwitasari
Melupakan kegagalan adalah sebuah kewajiban bagi Marcus/Kevin saat ini. Sebagai gantinya, mereka kudu segera mengalihkan fokus ke turnamen selanjutnya: China Terbuka 2019 pada 17-22 September.
Besar kans yang dilihat Herry menyoal kemungkinan Marcus/Kevin meraih prestasi tertinggi di Turnamen BWF World Tour Super 1000 ini. Target yang diberikan pun minimal menjejak partai final.
"Ya, sudah sekarang persiapan lagi ke China Terbuka. Ada sisa waktu dua pekan, dari sekarang dua pekan persiapan cukup bagus untuk mereka. Target mereka papan atas, jadi harus final. Peluang terbuka banget (untuk jadi juara)," pungkas Herry.